Di Hari Ini Di Siang Ini aku bergegas ke kampus untuk menimba ilmu untuk masa depan, yaa saya kuliah di sala satu kampus Negeri di Jakarta saya mengambil jurusan Ilmu Hukum, setelah sampai di kampus aku turun dari mobil dan memandang sekitar kampus"kita disini, di lingkungan yang baru ini, menginjak lokasi ini untuk menimba ilmu, jadikan masa lalu itu sebagai pelajaran kalau kita di masa lalu gagal bahagia". Dalam hatiku, menghirup udara dan menahannya sementara supaya sadar bahwa hidup ini harus terus berjalan biarpun tidak sesuai harapan.
Setelah memasuki area kampus aku masih menunggu lift untuk ke kelas, emang ia ada tersedia tangga tapi kelas tempat belajar aku itu di lantai 8, kampus yang berlantai 12, siapa yang mau naik tangga, 15 menit kemudian liftnya telah terbuka aku buru buru nyelip masuk lift, pertarungan hidup, kenapa? Kalau saya terlambat lagi, terpaksa saya tidak bisa mengikuti Final mata kuliah PHI(Pengantar Hukum Indonesia) jadi saya nyelinap dari kerumunan orang orang banyak, pada akhirnya saya lolos masuk lift dan berdiri di tengah tengah lift yang berbentuk kotak ada 12 orang di dalam lift, sempit banget di lift, untung waktu itu tidak ada yang buang angin kalau ada mungkin semua yang didalam lift pingsan.
Setelah lift berhenti di lantai 8, ada seorang perempuan yang juga menunggu lift tapi dia ingin turun menuju lantai dasar karna jam mata kuliahnya mungkin sudah tidak ada, setelahh saya keluar dari lift, saya memandang mata wanita itu, sungguh indah mata wanita itu sangat sungguh lama kutatap mata itu, tapi gua masih terbayang gimana dia dulu menghancurkan hatiku dan gimana dia meninggalkanku, yaa Dialah perempuan yang pernah singgah di hatiku dengan penuh kasih sayang tapi dia juga meninggalkanku dan memilih berteduh di bawa hujan yang lain, setelah saya sadar siapa yang orang di depanku ini akupun langsung pergi ke kelas meninggalkannya dengan membuang muka seakan aku tidak pernah mengenalnya dan padahal kami mempunyai cerita sendiri yang indah dikenang dan sakit kalau mengingatnya, setelah saya sampai di dalam kelas untungnya Dosen belum masuk dan di dalam kelas lumayan banyak yang sudah datang dan belajar persiapan Quis tentang pelajaran yang selama ini yang sampaikan Dosen, setelah itu akupun mengintip di jendela pintu kelas, apakah dia masih disitu, setalah melihatnya dari jendela tak lama kemudian ada laki laki yang menemuinya dan memeluknya dengan erat, setelah saya melihat kejadian itu, masih terasa sakit hati ini, terasa banget sakitnya sampai sampai tubuhku menggentar dan pikiranku kosong setelah melihat kejadian itu, isi dari pelajaran yang tadi malam tiba tiba aku lupa, aku tertunduk duduk di dekat pintu dan menjatuhkan setetes air mata di wajahku.
Setelah pelajaran telah selesai aku pun bergegas menuju kantin bersama sahabatku yaitu Zidan dan Dimas, dari semester pertama sampai sekarang yang sudah hampir mengerjakan skripsi, kita selalu bersama sama menjalankan manis pahitnya kehidupan, kami bertiga satu kos bisa dibilang kami bergantian membayar uang kos setiap tiga bulan, kami pun menuju ke kantin, setelah sampai di kantin kami pun memesan makanan sehari hari tidak lebih dari 15.000Rb dan tidak kurang dari 15.000Rb, tapi sih Zidan memesan lebih dari itu
" Zidan banyak amat loh pesan, awas luh yah tidak bayar uang kos kita, gua tidak izinkan loh masuk kos, loh tidur aja diteras kampret" kata Dimas dengan penuh ejekan campur amarah, dan sementara aku belum bisa ngomong apa apa dan masih teringat kejadian tadi terhadap Putri yang dipeluk laki laki lain.
" iya dehh santai bro, tadi malam gua dapat rezeki dari Papa gua tenang aja." Zidan membalas ejekan Dimas dengan kata kata soknya ituKami pun makan bersama di meja 31 paling ujung dari kantin kampus gua, kami selalu makan di meja ini dari semester pertama dan disini kita pertama kenalan satu sama lain.
" Adhan kenapa loh terlambat tadi datang di kelas kan kita janjian ketemu di dekat kelas tapi loh tidak datang datang, tadi itu Putri cariin loh Dhan." Gua kaget mendengar apa yang dikatakan Zidan kalau aku dicari sama Putri.
"Serius loh kampret."
"Ia gua serius kali, masa gua bohong sama lo sih Dhan kan kita bertiga sudah lama sama sama."
" ia gua tau loh tidak bakalan bohong tapi rasanya aneh Zidan kalau Putri cariin gua, maksudnya apa coba cariin gua"
"Dia nyesal kali tinggalin looh Dhan" Dimas memotong pembicaraanku dengan Zidan.
"Iyaa, bisa jadi sih karena tadi Putri bilang ke gua juga tadi dia bilang kalau Adhan datang ke kampus tanya dia yah kalau gua ingin ketemu sama dia gua ingin ngomong sesuatu sama dia."
"Iya betul tuh Dhan apa yang dibilang Zidan."
" eeeh kenapa kalian jadi kompak gitu sih biasanya kalian itu bertengkar mulu."
"Yaahh cuman secara kebetulan Dhan."balas Dimas.
Tapi dalam hati aku itu masih bingung kenapa seorang perempuan yang nyakitin tinggalin aku itu mencari saya dan ingin ngomong sesuatu.
"Tapi keren juga sihh kalian akrab gini."
"Gua tidak sudih akrab dengan sih kutu kupret satu itu." Ejekan Zidan yang tidak sudih akrab dengan Dimas.
"Bleee siapa juga mau temenan dekat sama loh kampret."
"Heee sudah sudah ini kalau berdua bertemu tidak pernah tidak bertengkar." Aku meredah emosi mereka berdua yang selalu bertengkar kalau bertemu kayak tikus kucing
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan Pada Masa Lalu Kita Adalah Cerita Yang Telah Usai
Short StorySeseorang yang menyesali perbuatannya yang rela meninggalkan kasih sayang yang tulus. Aku ingin menjadi senja yang rela membuatmu bahagia dan tak mengapa aku diterkam suasana gelap gulita itu karena aku sungguh sangat mencintaimu. Aku Adalah Cuman M...