"Sok tau banget lo ya tentang gue. Inget ya, Sandra yang cantik. Gue udah nggak cinta lagi sama lo. Gue udah nggak sayang lagi sama lo. Vania bukan pelampiasan gue. Justru dia yang bikin gue cepet-cepet move on dari lo!" bentak Nathan.
"Gue ingetin sama lo, jangan ganggu hidup gue lagi, dan hidup orang orang yang deket sama gue!" peringat Nathan menunjuk Sandra.
"Kamu ngancem aku?" tanya Sandra menunjuk dirinya sendiri.
"Nggak akan mempan, Nathan. Justru aku akan ganggu hubungan kamu sama cewek cupu itu terus sampai kalian putus, dan kamu bakal kembali sama aku." ucap Sandra kegirangan.
"Berani lo ganggu hubungan gue sama Vania. Gue akan bikin lo menderita." ancam Nathan.
"Ingat Nathan. Ini baru permulaan hancurnya hubungan kamu sama Vania. Besok besok aku bakal bikin surprise lagi buat kalian. Tunggu ya." tatap Sandra dengan senyum liciknya dan langsung bergegas pergi meninggalkan Nathan.
Nathan memukul temboknya dan mengusap wajahnya kasar.
🐻🐻🐻
Kriiiiiing
Istirahat telah tiba, saatnya Nathan menghampiri Vania dan memberikan penjelasan yang belum sempat ia katakan.
Nathan sudah menunggu Vania didepan kelasnya. Menunggu gadisnya keluar.
Saat Vania keluar Nathan langsung mencekal tangan Vania.
"Van aku mohon ini nggak seperti yang kamu kira. Please dengerin penjelasan aku." mohon Nathan menggenggam tangan Vania.Vania menghela nafasnya lalu menatap Nathan.
Saat ini Vania dan Nathan berada dikantin berdua. Bima dan Nana? Berada dimeja lain, mengamati Nathan dan Vania dari jauh.
"Ini semua kelakuan Sandra, Van. Aku mohon kamu percaya sama aku. Aku udah bilang sama kamu jangan percaya sama omongan orang yang belum kamu liat sendiri pake mata kamu." jelas Nathan.
"Tapi yang aku liat tadi pagi. Pake mata kepala aku sendiri. Cewek itu terang terangan bilang kalau kamu yang jemput dia." sela Vania.
"Sumpah, Van aku nggak bohong. Dia cuman ngarang cerita biar buat kamu marah doang. Aku nggak kenal sama dia." jujur Nathan.
"Aku minta maaf, Van. Please maafin aku. Aku berani jujur sama kamu. Aku berani sumpah aku nggak boong." tutur Nathan lantang.
"Oke. Kali ini aku percaya lagi sama kamu." ucap Vania menghela nafasnya.
"Kok gitu bilangnya. Ikhlas nggak nih?" goda Nathan. Vania mengangguk.
"Yang bener?" tanya Nathan.
Vania mengangguk menahan senyumnya karena digoda Nathan.
Nathan mengerahkan jari kelingkingnya kearah Vania."Janji ya nggak marah lagi." pintanya.
Vania mengangguk lalu menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Nathan.Vania dan Nathan tersenyum bersamaan.
"Alhamdulillah akhirnya baikan juga." sela Bima menghampiri Nathan dan Vania diikuti Nana dari belakang.
"Udah jangan marah-marah lagi. Kalian tau kan ini cuman rencana busuknya Sandra kalau dia mau ngehancurin hubungan kalian." tutur Nana.
"Semoga, rintangan ini bisa bikin hubungan kita jadi kuat ya, Van." Vania tersenyum lalu mengangguk.
"Btw gue mau upload foto nih." ujar Nathan mengambil ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan dan Vania[END]
Teen FictionDon't judge a book by its cover Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita saya🙏 Cerita kedua sih sebenernya, karena yang pertama "cinta 100 hari" saya berubah pikiran. Akhirnya bikin lagi dan hasilnya ini deh hehehe. Maaf jika ada t...