"Udah nyampe, Din."
"Udah nyampe ya kak? Cepet amat ya?"
"Kan rumah kita deketan, kamu lupa?"
"Eh, ia ding, hehehe."
"Kamu masuk gih, udah malam, cepet bobo besok kan sekolah," ucap Randy sambil mengacak rambut Dinda.
"I....iya kak, makasih ya udah bantuin Dinda."
"Iya, kakak pulang dulu ya."
"Kak Randy..."
"Ya, ada apa? masih kangen? Kan besok kita ketemu disekolah."
"Bukan gitu, itu sepeda Dinda kok dibawa besok Dinda pake apa kak ke sekolah?"
"Eh, sorry Din, kaka lupa, hehehe.... yaudah aku pulang dulu, sampai ketemu besok."
Dinda masuk ke rumahnya dengan hati yang berbunga-bunga. Dia lalu masuk kamarnya dan sebuah senyuman terkembang di wajahnya. Wajah Randy terus terbayang dibenaknya. Namun tiba-tiba wajah Randy mendadak berubah menjadi Dylan. Dinda tersentak dan berteriak kencang.
"Arrgh.....ada apa sama gue? Kenapa wajah Dylan yang malah muncul, kan gue lagi bayangin kak Randy? Lagi error kayaknya otak gue."
Ibu Dinda yang mendengar teriakan Dinda berlari menuju kamar Dinda.
"Ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak nak?" Tanya ibunya khawatir.
"Eh, maaf bu, tadi ibu kebangun ya? Ini lo bu tadi ada kecoa, jadi Dinda teriak deh."
"Kirain ada apa, ibu sampai kaget, yaudah kamu cepetan tidur besok kan sekolah."
"Siap bu."
Keesokan harinya
"Bu, Dinda berangkat dulu ya udah mau telat nih?"
"Lho nggak sarapan dulu Din?
"Nanti di kantin bu."
Dinda mengeluarkan sepedanya dari garasi. Dia mengayuhnya dengan kuat-kuat untuk mengejar waktu, Ia takut terlambat.
"Akhirnya, sampai juga." Katanya lega.
Dinda berjalan di koridor sekolahnya. Namun ada sesuatu yang membuatnya terheran-heran. Segercewek memandangnya dengan tatapan aneh. Ada juga yang berbisik-bisik dengan temannya.
"Eh, jadi itu yang suka sama Dylan?" Kata seorang teman ceweknya.
"Iya gue denger-denger juga gitu, Kemarin gue lihat dia sama Dylan."
"Nggak ngaca apa dia? Dylan itu cowok paling keren, mana mau sama dia?"
"Betul, Dylan pastesnya sama gue".
Dinda mendengar berbagai ucapan sinis mengarah kepadanya. Dia hanya menahan nafas nya dalam-dalam. Dia tidak mau bikin keonaran dengan meladeni cewek-cewek itu.
"Woy Din ngapain loe bengong disini?"
"Eh Nin ngagetin aja loe,"
"Masuk yuk, udah bel ini, loe nggak mau dihukum bu Riska kan?"
"Ya enggak lah."
Mereka berdua masuk ke kelasnya.
Bel istirahat berbunyi, Murid-murid kegirangan.
"Din, kantin yuk, laper."
"Yuk, gue juga laper tadi belum sarapan nih,"
Saat mereka hendak beranjak dari tempat duduknya, Dylan dan segerombol temannya masuk ke kelas Dinda. Seketika teman-teman cewek Dinda heboh.
"Kak Dylan, follback IG aku dong."
"Kak Dylan, ganteng banget nyariin aku ya?"
"Kak Dylan....""Kak Dylan, aku padamu!"
Dylan berlalu melewati cewek-cewek itu dan menghampiri Dinda.
"Mana tugas gue?"
"Tugas apaan?"
"Tugas yang gue suruh loe buat kerjain."
"Bentar."
Dinda mengeluarkan buku dari tas nya lalu Ia serahkan pada Dylan.
"Nih buku loe!"
"Ok, harus bener semua ya."
"Ya gue nggak tahu, masih untung gue kerjain tuh PR!"
Setelah Dylan pergi dari kelas Dinda, cewek-cewek mulai heboh lagi.
"Oh, jadi loe deketin Dylan dengan cara ngerjain PR nya? Kasihan banget sih loe? Kirain gue loe itu cewek pendiem ya, ternyata gue salah," Kata Risa.
Risa adalah teman sekelas Dinda yang diketahui sebagai fans berat Dylan.
Dinda sudah tidak kuat lagi dan teriak di depan Risa.
"Kalau loe mau ambil tuh Dylan, gue nggak suka sama dia !"
Dinda keluar dari kelas dan pergi begitu saja.
Terimakasih sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [On Going]
Novela Juvenil[Belum revisi] Pernahkah kamu suka sama seseorang tapi jatuh cinta dan berakhir sama orang lain? Berawal dari ketidaksengajaan membawa Adinda Putri, siswa kelas X pada cinta sejatinya. Ikuti kisahnya.