Kamu merebahkan tubuhmu di kasur dengan tenang. Akhir-akhir ini kamu selalu kekurangan tidur karena tugas kuliah yang begitu menumpuk. Dengan malas kamu berguling ke sisi kiri kasur dan mengambil ponsel yang tergeletak di atas bantal.
Kamu memeriksa notifikasi yang masuk karena tidak sempat memeriksanya semalam. Setelah membaca satu per satu notifikasi tersebut, matamu tidak menemukan sebuah pesan atau panggilan dari seseorang yang kamu tunggu.
Oh Sehun.
Terakhir kali mendapat kabar darinya adalah sekitar 12 hari yang lalu. Dia bilang saat ini Exo tengah mempersiapkan come back.
Waktu menunjukkaan pukul delapan pagi dan hari ini kamu tidak memiliki jadwal kuliah dikarenakan dosen yang bersangkutan sedang pergi keluar kota. Maka kamu memutuskan untuk mandi dan melanjutkan aktivitas yang sering terlewat. Tidur.
"Lah? Ini bajunya Sehun," kamu bermonolog saat berada di depan lemari pakaian.
Selesai mandi dan mengenakan pakaian yang nyaman—celana kain dengan kaus hitam Sehun adalah perpaduan yang sempurna, kamu segera menuju kasurmu dan berbaring di sana.
Baru saja akan memejamkan mata, bel apartemenmu ditekan beberapa kali. Kamu mengerang, siapa yang bertamu se-pagi ini?
Dengan malas, kamu menyeret langkah keluar kamar menuju pintu depan.
"Siapa—"
"Kangen aku gak?"
Kamu langsung menarik Sehun masuk dan menutup pintu. Kamu menatapnya yang kini sedang tersenyum.
"Kenapa diem? Gak pingin meluk?"
Dengan cepat kamu maju memeluknya erat, menenggelamkan kepalamu di dadanya.
"12 hari gak ada kabar. Sekalinya dateng gak bilang. Nyebelin," ujarmu pelan.
Sehun tertawa sembari mengusap kepalamu lembut, "maaf deh, kan persiapan comeback. Seminggu cuma tidur 4 jam, nih."
Kamu mendongakkan kepala sebelum menarik Sehun menuju kamarmu. Kamu menyuruhnya berbaring, namun ia menatapmu bingung.
"Istirahat. Udah makan?" tanyamu sembari mendorong bahunya agar dia berbaring.
"Aku gak laper dan gak ngantuk banget."
"Tapi kamu kurang tidur, Hun."
"Ya tapi aku gak mau tidur."
"Yaudah, kamu mau apa?"
"Kau akan ngabulin apapun yang aku minta?"
Kamu bergumam dan menatapnya malas, "buruan."
"Cih, begitu ya sekarang. Galak. Aku kan capek, lembut dikit kek."
Ya ampun
Kamu menghela napas dan memaksakan sebuah senyum, "mau apa sayang?"
Sehun tersenyum senang, lalu sedetik kemudian menarik tubuhmu untuk berbaring di sisinya. Kamu masih menatapnya bingung sampai tangan Sehun menepuk punggungmu lembut.
"Kamu ngapain, sih?"
"Aku puk-puk biar bobo. Kurang tidur juga kan kamu? Tugas numpuk. Jadi sekarang bobo dulu sama aku."
Kamu mengernyit, "kok tau?"
Sehun tertawa selagi matanya terpejam, "aku tahu semuanya."
"Stalker."
"Berisik. Udah diem."
Kamu memilih untuk diam dan memejamkan mata. Tapi sedetik kemudian kamu teringat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanficWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.