( Setelah sampai dirumah )
-
Malam menjelang, Mayor Gevin hanya melamun di teras rumahnya, sambil melihat bintang-bintang dilangit. Sementara hp-nya tak juga berdering, penantianya menunggu kabar dari sang kekasih tak kunjung usai, walau ia seorang prajurit, ia juga punya hati yang bisa terluka kapan saja. Apalagi masalah cinta.
-
Lamunanya terhenti saat melihat sebuah meteorid yang menyerupai bintang jatuh, karena fikiranya labil waktu itu, ia hanya mengungkapkan sebuah harapan
-
Harapan Mayor Gevin
( Ya Allah. Jika memang Indri jodohku, maka pertemukanlah aku denganya kembali. Tapi jika tidak biarkan aku dan hatiku menyimpan rasa cinta ini untuk ku jaga sampai aku wafat nanti )
-
Sebuah harapan yang bukan main-main dari seorang prajurit. Itulah sebuah cinta dari seorang prajurit.
-
Malam semakin larut. Sang ibunda datang ke teras rumah tempat mayor gevin melamun-kan rasa rindunya.
-
Ibu
"Nak, kedalam yuk, udah malem waktunya tidur, kan besok mau dinas.!" ajak sang ibunda.
Mayor Gevin
"Bu Gevin gapapa bu. Gevin cuma perlu waktu sendiri bu, lagian kan besok hari minggu, jadi gevin ga dinas, kan libur.!"
Ibu
"Ya walaupun begitu, kan ga baik nak, udah jam segini masih diluar.
Mayor Gevin
"Iya bu, gapapa lagian gevin malam ini juga mau tidur diluar. Pake tenda bu.. Cuma nenangin diri aja."
-
Dan sang ayah keluar menghampiri mayor gevin dan Sang ibunda
-
Ayah
"Udah bu, biarkan gevin menenangkan fikiranya dulu, ini ayah sudah bawakan tendanya."
Ternyata sang ayah sudah membawakan tenda untuk Mayor Gevin.
Setelah tenda terpasang, ayah berkata
-
Ayah
"Tapi ingat, nanti tidurnya jangan terlalu larut."
Mayor Gevin
"Siap yah.!"
-
Akhirnya kedua orang tua mayor gevin berlalu meninggalkanya sendirian dihalaman rumah.
Mayor gevin yang kembali melanjutkan lamunanya,
-
Dan hp-pun berdering.
Terlihat disana nama sang kekasih, mayor gevin mengambil hp itu lalu menjawab panggilan dari serda indri.
-
Mayor Gevin
"Asalamualaikum dek.?"
Serda Indri
".........."
( hanya diam )
-
Saat paham akan situasi itu, lalu mayor gevin berkata
-
Mayor Gevin
"Mas tau adek lagi dengerin mas bicara, tapi mungkin adek lagi ga pengen bicara, sekarang izinin mas sampein satu hal dek. Mas tau adek waktu mas pergi lamaran kerumah adek tadi, adek ada dikamar. Ya.. Mungkin aja orang tua adek ga setuju dengan mas, mas yang hanya prajurit biasa untuk jadi mantu-nya orang tua adek, mungkin ada yang bakal lebih baik dari mas dek, jadi adek ga boleh nangis gitu, prajurit ga cengeng lo dek, jadi usap air mata adek sekarang, ga usah nangis ya.!!" sambil sedikit tertawa.
-
Betapa sakitnya hati mayor gevin saat bicara dengan serda indri malam itu, namun ia masih bisa menutupi semua apa yang ia rasakan saat bicara dengan serda indri, seolah-olah ia tidak apa-apa dengan kejadian tadi sore.
-
Akhirnya serda indri menjawab
-
Serda Indri
"Mas.. Maafin adek...!"
Terdengar suara serda indri menangis tersedu-sedu,
Mayor Gevin
"Adek jangan nangis gitu dong. Kan anggota reader masa cengeng. Mas aja gapapa kok, lagian masih banyak dek lelaki yang lebih baik dari mas yang bakal adek temuin diluar sana, jadi jangan cengeng ya sayang. Udah larut dek, bobok lagi ya. Telfonya mas tutup dulu, Asalamualaikum dek"
-
-
To Be Continue...
Happy Reading
Please Vote, Share, and Coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Prajurit♥[Tamat] √
Action[NO PLAGIAT- THE END] [Highest Rank : 6 in ACTION (31.10.2017)] [Highest Rank : 6 in ACTION ( 8 .11.2017)]