Akupun masuk kedalam kamar dan meletakkan tubuhku diatas ranjang sambil memeluk guling dan membenamkan wajahku disana sambil menangis terisak-isak.
Tak terasa aku mulai mengantuk dan tertidur.******
Udara dingin menembus selimut, terdengar suara deringan yang mengusik pendengaran lantas akupun langsung bangun dan mematikannya.
Kubuka tirai pada jendela kamarku dan kubuka jendela yang bertengger disana udara sejuk pun langsung masuk menembus ragaku.
"Hari ini gue masuk sekolah apa enggak ya? Tapi kalo masuk gue males ketemu sama Egy." aku berbicara sendiri
Sambil menimbang nimbang dan aku telah memutuskan bahwa hari ini aku tidak masuk sekolah.Terdengar suara ketukan pintu dari sana dan akupun membuka pintu tersebut.
"Vi hari ini kamu ga sekolah kok belum siap siap? Ya ampun kok muka kamu pucet banget sih kamu sakit?" kata mama sambil menempelkan tangannya di keningku.
"Suhu badan kamu panas sayang, mama telfon dokter dulu ya kamu baringan dulu aja ya." kata mama sambil menuntunku ke arah ranjang
Belum sampai aku diranjang pandanganku mulai kabur dan.....
Brukkkk
****
Tercium aroma obat obatan dari hidungku dan akupun mulai membuka mataku secara perlahan dan melihat disekelilingku, benar saja aku memang dirumah sakit aku benci aroma obat.
"Sayang kamu udah sadar." kata mama dengan halus
"Ma, Vio mau pulang Vio kan sekarang udah sadar ayo pulang ma." pintaku pada mama
"Vio tadi dokter bilang untuk memastikan keadaan Vio baik baik aja Vio harus disini dulu 2 hari lagi baru kita boleh pulang." jelas mama
"Tapi ma, mama kan tau kalo Vio ga suka dirumah sakit." rengekku
"Tapi ini demi kebaikan kamu sayang."
"Yaudah deh Vio pasrah."
Dari jauh terdengar suara langkah kaki mendekat kearah pintu dan
*tok tok tok
"Masuk aja ga dikunci kok." kata mama
'Oh my god kenapa harus dia' batinku
Diapun langsung masuk dan membawa parsel dengan bunga dan meletakannya dibangku sebelah ranjang."Siang tante, tante pulang aja biar Egy yang jagain Vio, tante pasti capek kan?" kata Egy
"Ya gapapa sih kalo ga ngrepotin."
"Ya engga lah tan, Egy ga merasa direpotkan kok." kata Egy sambil tersenyum.
"Yaudah Vio mama pulang dulu ya."
"Tapi ma...."
"Tenang aja ga usah takut kan udah ada Egy disini, see you sayang." pamit mama sambil mengecup keningku dan berlalu pergi
Selama mama pergi tadi hanya terjadi keheningan diantara kami dan aku hanya membaca majalah.
"Emmm...Vi..." panggil Egy
"Hn."
"Kok sekarang lo cuek sama gue sih."
"Cuek gimana? Ga kok biasa aja." kataku tanpa menatap matanya
"Tapi...." belum sempat Egy melanjutkan kata katanya aku langsung memotong perkataannya
"Udah ya, gue ngantuk gue mau tidur." kataku sambil memejamkan mata
"Huft...Yaudah selamat tidur Vi, gue pamit mau ke kantin rumah sakit dulu ya." pamit Egy dan langsung pergi menjauhi ruanganku
'Maaf Gy mungkin memang ini yang terbaik untuk kita' batinku sambil menatap punggung tegak itu pergi
*****
Sudah hampir 1 jam sejak Egy pergi aku hanya bermain ponselku karena jujur saja aku memang tidak mengantuk.
Terdengar suara langkah kaki kearah kamarku dan kuyakin itu pasti Egy aku langsung pura pura tidur.
Egypun masuk dan duduk dikursi sebelahku. Aku merasa tanganku ada yang menggenggam dan menempelkannya pada pipinya.
"Vi... Gue sayang sama lo, gue mohon lo balik kaya Viona yang dulu lagi gue ga bisa kaya gini terus Vi." kata Egy dengan suara sedikit serak dan lembut
'Gue juga sayang sama lo Gy' batinku
Tak lama kemudian Egy menaruh kepalanya di ranjang dan tertidur sambil memegang tanganku.Akupun tak sadar juga mulai berjalan ke alam bawah sadar.
18.00
Aku membuka mataku lalu duduk dan Egy masih tertidur lelap disampingku mungkin dia kecapean aku memandangi wajahnya saat tertidur dan tak sengaja butiran air jatuh dipipiku lalu mengenai tangan Egy, dia pun bangun karena merasa tangannya basah akupun reflek menghapus air mataku.
"Vi, lo udah bangun, loh lo nangis?" tanya Egy
"Engga kok ini anu tadi cuma kelilipan."
"Vi tatap mata gue lo cerita aja kalo lo punya masalah gue pasti dengerin kok." kata egy sambil memengang kedua pipiku dan menatapku dengan mata abu abunya
"Hiks hiks hiks." tangisku pecah aku tak sanggup terlalu lama menatap egy, dia langsung membawaku kedalam pelukannya
Aku menangis di dekapannya dan meluapkan semua emosi jiwaku yang telah lama kupendam dengan menangis
Egy terus mendekapku dan membelai rambutku
"Gy, gue gamau kehilangan lo, tolong jangan tinggalin gue sendiri." kataku dengan nada rendah dan sedikit serak
"Iya Vi gue bakalan selalu disamping lo gue janji gue ga akan ninggalin lo." kata egy berusaha meyakinkanku
"Janji." kataku sambil menyodorkan kelingkingku
"Janji." balas egy dengan menyambut kelingkingku
Sedikit demi sedikit mulai terukir senyum di bibirku dan Egy lalu aku dan Egy saling berpelukan.
Untuk part selanjutnya gue akan nulis non story ya....
Sejenis puisi gitu tapi bukan puisi
Kalo penasaran tunggu dan baca aja oke!!Sampai jumpa di part selanjutnya➡➡
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks My Love
Casualepernah merasakan ketertarikan pada seseorang? lutut melemas saat dia menyapa? jantung berdegup kencang saat irisnya bertemu dengan irismu? Dan senyum mengembang saat melihat dia tersenyum? Jadi jangan lupa baca cerita ini sampai habis karena ceri...