Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.🙂
"kau akan mati Agen X7"
Dorr
...........
Sebuah peluru melesat tepat di samping Risia ,dia hanya diam sampai suara berat menyadarkan
"Why Agen X7, tenang aku tidak ingin langsung membunuh mu, ayo bermain terlebih dahulu sebelum kau mati!" ucap Mr.Hogei kemudian melirik anak buahnya untuk menyerang Risia.
Salah satu anak buahnya maju kedepan sambil berlari kecil kemudian menendang Risia namun tidak mengenainya
Risia menghindari tendangan itu dengan membungkukkan badan kemudian ia menendang musuh itu dari belakang yang membuat anak buah dari Mr.Hogei itu terjungkal ke depan.
Tak berselang lama semua anak buah Mr.Hogei yang ada dalam ruangan tersebut menyerang Risia.
Risia hanya menanggapinya dengan santai ia bersalto ke atas kemudian menendang kepala musuh yg ia hadapi yang membuat musuhnya itu terkapar di tanah, seakan tak memberi kesempatan ke pada musuhnya untuk berdiri ia langsung menembakan peluru ke kepala musuh, 8 musuh sudah tak bernafas tinggal 3 musuh lagi yang harus ia hadapi.
Dorr sebuah peluru melesat tepat di dahi Risia tapi ia Dapat menghindar ia langsung menodongkan peluru ke salah satu anak buah Mr.Hogi yang ada di depannya
Dorr
Ia menembak tepat di Belakang musuhnya itu yang tak lain.Mr hogie sebagai objek sasarannya untuk dibunuh. Sayang sangat disayangka anak buahnya melindungi nya.
"Wow kau sungguh berani hemm, tapi tak akan bertahan lama. "
Dorr
Mr.Hogei mengunakan pistol rakitannya yang di operasikan lewat komputer yang ada di ruang rahasia, ia sengaja tidak menembak Risia itu hanya sebagai pengecoh padahal ia menembak sesuatu untuk mengaktifkan suatu sistem yang dapat membunuh Risia secara perlahan dia Juga mengaktifkan pembatas yang akan membuat Risia terkurung tanpa sadar karna pembatas itu transparan.
"enjoy the mistery, Agen X7. Just be quiet maybe it will be a little painful and then you will die slowly !" seringai muncul di wajah Mr.Hogei setelah mengucapkan kata itu
"what??, what do you mind " ucap Risia sedikit takut entah apa yang ada di pikirannya ,otaknya sulit untuk mengerti kata kata yang di ucapkan oleh ketua klan Mafia Korsika itu
"Hahaa tenang akan ku beri tahu kau sedang terkurung Agen X7 yang katanya sangat cerdik dan tak terkalahkan, ahh sayang sekali menurutku kau tak ubah hanya kelinci bodoh yang berani masuk kedalam kandang singa, so mungkin kau akan pulang tinggal nama saja"
"Okey jadi tanpa kau sadari , kau sedang dalam ruangan dan apakah kau tau tak butuh waktu yang lama ruangan yang kau tempati akan terpenuhi oleh gas sejenis helium yang sudah direkayasa" setelah mengucapkan itu ia berlalu meninggalkan Risia tapi sebelum ia berlalu ia menembakan peluru yang mampu menembus dinding itu tanpa merusak dinding itu da mengenai bahu kiri Risia, darah segar keluar dari luka itu
"Shit!" Desis Risia, ia melupakan fakta bahwa ia bisa saja menjadi bahan percobaan dari senyata yang dibuat oleh Mafia tersebut.
Mr.Hogei berlalu meningalkan Risia menuju helikopter pribadinya yang sudah menunggu, suara bising dari baling-baling menandakan helikopter itu sudah lepas landas, tak berselang lama Risia mendengar suara bising tergantikan dengan suara ledakan yang mampu membengkakan telinga.
Bumm
~~~
Risia meruntuki kebodohannya, bisa bisanya ia tertipu padahal dari awal ia sudah diperingatkan agar lebih waspada pasalnya pemimpin mereka terkenal dengan akal busuk dan jebakan rahasiaan nya.
Risia berusaha mencari tahu sistem operasi dari jebakan, ia berusaha mengingat saat Mr. Hogei akan menembak namun malah menembak sesuatu. Ia mendengus saat menyadari pengatur sistem itu berada diluar dan di tembok dekatnya terdapat alat pengacau sinyal, yah hal itu membuatnya tak bisa berkomunikasi dengan siapapun.
"Sial, aku harus keluar dari sini," ia mengerang frustasi dan melihat keadaan di keselilingnya.
"Gotcha," Risia Tersenyum miring, cebakan itu membangun canggih tapi masih ada celah diatas, ya pembatas itu tidak sampai ke atas walaupun samar ia dapat melihatnya dengan sedikit silauan dari cahaya, kemudian ia melempar sesuatu untuk memastikan nya dan benar saja pembatasan itu tidak benar benar sampai ke atas.
" Kau memang pintar ku akui itu, tapi gas itu tidak akan aku hirup karena ruangan yang kau siapakah tidaklah sempurna," ia yakin bahwa senjata- jebakan itu belumlah sempurna.
Saat akan memanjat lemari yang ada di sana, ia mendengar bunyi ledakan yang ia yakini dari helikopter sang pemimpin itu, karena saat melihat keluar ia dapat melihat bahwa banyak puing-puing berterbangan disana walaupun tidak dekat.
Ia yakin itu ulah dari rekannya, tak berfikir panjang ia kembali melanjutkan usahanya untuk keluar dari cebakan itu, ia cukup kesusahan saat memanjat dengan bahu yang tertembak.
Bertepan saat ia berhasil keluar rekannya itu datang. Moly langusng mengajak Risia keluar dari markas tersebut.
" Ayo cepat tak ada waktu," Risia mengangguk dan berlalu mengikuti Moly yang sudah mendahuluinya.
Tepat saat mereka akan keluar, markas tersebut meledak, Moly dan Risia terpental cukup jauh. Ledakan itu jelas ulah mereka karena memang itu yang mereka rencanakan. Menghancurkan sarang Mafia Korsika
Tbc
:::::::::''''':':':::::'':::::::::
Revisi 2 Juli 2021
Felisna27
KAMU SEDANG MEMBACA
Disguise √
ActionDua gadis yang menjadi seorang agen rahasia CIA, memiliki kehidupan ganda , kehidupan yang seperti di lihat dan kehidupan dalam kejahatan. Tak mudah bagi mereka dalam menjalani hidup, tinggal jauh dari keluarga masing-masing dan di kelilingi orang o...