(2)

64 11 0
                                    

Klik 🌟 kuyy

***

Arghhhh!! aku terbangun dari tidurku dengan detak jantung yang tidak stabil serta keringat yang membasahi dahiku, mungkin ini akibat mimpi buruk tadi. Kulihat jam yang berada di dinding kamarku, astaga ternyata ini sudah jam setengah tujuh. Tanpa membuang waktu lagi aku langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

"Hai Stella kelas 11 IPS-2 ,kan?" tanya kak Tian pada saat aku sampai di kantin.

Dengan memberikan senyum termanisku aku pun mengangguk.

"Kalau begitu duduk di sini aja." katanya sambil menarik tanganku untuk duduk di meja yang sudah ada satu orang cowok yang wajahnya seperti aku pernah lihat, tapi dimana?

"Akhirnya setelah menunggu bertahun-tahun, sekarang sahabat aku ini punya pacar." ucapnya sambil tersenyum kepada cowok yang berada di depannya.

"Eh, tapi kalian kenapa diam-diaman aja dari tadi?" tanyanya lagi yang kini menatapku sambil tersenyum.

Ya ampun ternyata kalau lihat kak Tian senyum dari dekat begini gantengnya dua kali lipat yah, eh tapi tunggu....tadikan kak Tian nanya dengan memakai kata 'kalian' dan di meja ini hanya ada kita bertiga, jadi yang kalian itu aku sama cowok di depan aku ini dong? dan parahnya lagi kak Tian bilang kita berdua apa, pacaran? gimana ceritanya? apa jangan-jangan....

"Etdah, kalian lucu deh. Ya sudah aku tinggal dulu yah, selamat atas jadiannya dan kamu Zyodney Bramasta, aku tunggu traktirannya." ucapnya dan berlalu pergi meninggalkan kita berdua.

Flashback off

Begitulah kejadian ketika mendapat 'selamat' dari kak Tian yang adalah sahabat dari kak Odney, yang merupakan pacar ketidaksengajaanku.

Ya ternyata mimpi tapi pagi itu adalah kejadian kemarin sore, saat aku sedang berada di taman belakang sekolah untuk memberikan surat terakhirku kepada kak Tian tapi malah melenceng ke sahabatnya sendiri, kak Odney. Mungkin aku terlalu mengingat kejadian itu sampai-sampai terbawa mimpi.

Setelah kepergian kak Tian tadi, kini aku hanya berdua di meja ini bersama dengan kak Odney yang dari tadi hanya berbicara pada saat dia menanyakan aku sudah makan atau belum, yang ku jawab dengan anggukan. Sungguh ini sangat membosankan. Saat aku berdiri untuk pergi dari tempat ini tiba-tiba dia bersuara, "Kamu mau ke mana?"

Aku pun menatapnya. "Mau balik ke kelas, bentar lagi bel."

"Oh...yaudah sama-sama aja." ucapnya. 

To be continue 🙇‍♀️

Tidak Ada Alasan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang