part 18

106 8 2
                                    

Seorang wanita paruh baya sedang duduk di pinggir kasur rawat seorang pemuda, ia memegang erat tangan pemuda itu. Salah satu tangannya ia gunakan untuk mengusap Surai sang pemuda. Wanita itu tersenyum lembut dan penuh kasih sayang.

"Sungjong sayang... Eomma disini sayang, bisakah kau mendengar Eomma hm?" Wanita itu adalah orang tua dari Hoya yang sudah dianggap sebagai orang tua sungjong.

Wanita itu masih saja mengusap surai sungjong dengan lembut, senyuman hangat masih menghiasi wajah cantiknya.

"Sungjong sayang... Eomma disini, cepatlah Bagun sayang. Eomma yakin sungjong kuat dan bisa mendengar suara Eomma. Benarkan? Jika benar segeralah bangun sayang... Kau tidak sayang kami hm?" Ucap wanita itu dengan nada yang lembut.

Sedangkan sungjong masih setia dengan tidur panjangnya, wanita itu masih setia untuk menemani anak angkatnya. Ia terlihat tegar di luarnya tetapi ada aura kesedihan disekitar wanita itu.

Ia berusaha tegar di depan putranya ini agar sungjong tidak sedih, walaupun sungjong tidak bisa melihatnya sekarang. Wanita itu yakin walaupun sungjong tertidur tetapi sungjong akan merasakan suasana yang ada di sekitarnya.

Itu yang di percaya wanita itu, ia hanya bisa berdoa dan memberikan senyuman hangat kepada sungjong. Ia berharap bahwa sungjong akan bangun dan keadaan akan kembali seperti semula.

"Sungjong sayang.. sungjong sayang Eomma kan? Jongie sayang pada Eomma... Eomma minta kau bangun sayang... Kumohon jangan seperti ini, Eomma takut sayang.. ta-takut kalau harus kehilangan jongie... Mianne... " Ucap wanita paruh baya itu sambil menahan tangisnya.

"Mianne sayang.... Eomma belum bisa menjaga jongie dengan baik... Eomma telah melanggar janji... Mianne sayang... Eomma... Hiks... Eomma belum bisa menjaga jongie... Hiks.. mianne jongie... " Ucap wanita itu dengan isakan yang keluar dari mulutnya.

Digenggam erat tangan sungjong dan wanita itu menangis sekencang - kencangnya, untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya sekarang. Jika iya bisa... Ia ingin posisi sungjong sekarang ditukar olehnya.

"Jika.. hiks.. jika bisa, biarkan Eomma yang menggantikan posisi sungjong.. hiks.. Eomma rela jika Eomma harus menggantikan jongie... Kumohon... Hiks.... Kumohon sayang... Hiks"

"Kumohon jongie sayang... Bangun sayang... Hiks jika seperti ini... Hiks... Kau menyiksa Eomma sayang... Kumohon... Kumohon Lee SungJong! Bangun!" Ucap suara wanita itu sedikit meninggi di akhir kalimat.

Wanita itu menangis sejadi - jadinya, ia meluapkan semua kesedihan yang ia rasakan sekarang.

Toktoktok

Wanita itu melihat kearah pintu sambil mengusap kasar bekas tangisnya,

"Silahkan masuk"

Dua orang masuk kedalam, kedua orang itu memakai seragam dan membungkuk hormat kepada wanita itu.

"Maaf nyonya mengganggu, apakah nyonya memanggil kami?" Ucap salah satu dari orang berseragam itu.

"Ah.. cari orang yang telah membuat anak ku sungjong terbaring seperti ini. Jangan sampai ketahuan suami saya, jika ketahuan aku tidak akan segan - segan untuk menghukum kalian." Ucap wanita itu tegas

"Cari data siapa yang melakukan ini... Jika tidak ada di meja saya dalam setengah hari ini.. maka jangan harap kalian akan lolos dari hukuman." Lanjut wanita itu.

"Baik nyonya!" Ucap kedua orang berseragam itu bersamaan. Meraka buru buru keluar dan mulai bekerja.

Setelah pintu tertutup dan meninggalkan kedua orang di dalam ruangan siapa lagi kalau bukan ibu dan anak itu.

"Tenang jongie sayang Eomma akan mengerahkan semua bawahan Eomma untuk mencari mereka" ucap wanita itu sambil mengusap pipi sungjong dengan lembut.

"Jangan khawatir sayang Eomma akan mengerahkan dua detektif kepercayaan Eomma untuk menjaga mu disini. Eomma pergi dulu ya sayang" ucap wanita itu.

Ia beranjak dari duduknya dan berjalan ke pintu ruangan itu. Saat diluar ruangan ia melihat dua orang kepercayaannya.

Mereka menunduk hormat ke wanita paruh baya itu.

"Jaga anakku detektif Kang dan detektif Jung, aku percayakan anakku kepada kalian. Jika kalian tidak benar dalam melaksanakan tugas ini, jangan harap kalian akan menginjakan kaki di kantor pusat detektif. Kalian mengerti?" Perintah wanita itu dengan tegas.

"Baik nyonya kami akan melakukannya dengan benar dan kami tidak akan lengah dalam menjaga tuan muda lee" ucap salah satu dari mereka.

" Bagus aku percaya kalian berdua" ucap wanita itu dan melangkah menuju pintu keluar rumah sakit.

'tunggu sebentar sayang... Eomma akan menemukan siapa yang membuat kau dan keluargamu terbunuh.. Eomma janji sayang'

TBC

Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang