1

12 2 0
                                    

Hari Sabtu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para remaja karena setelah hari itu akan ada satu malam yang sering dipakai ketemuan oleh kaum-kaum seperti mereka, mungkin Meraka butuh hal yang menyenangkan hati mereka pada malam itu. Namun, berbeda dengan seorang perempuan yang hanya termenung melihat keluar jendela kamarnya. Melihat tetes demi tetes hujan yang turun membasahi kota Garut yang terkenang akan kota intannya itu.
Di luar kamar, didekat pintu yang tertutup itu, seorang wanita berdiri sambil menghela nafasnya.
"Yani, keluar dulu sayang, mamah mau kasih kamu baju baru loh"
Yah, memang wanita paruh baya tersebut adalah ibu dari seorang perempuan yang sudah hampir seminggu menatap keluar jendela kamarnya.
Ah janganlah kalian kira bahwa perempuan tersebut adalah gadis yang manja, yang saat disuruh keluar, dia akan tetap duduk termenung di dalam kamarnya. Bukan, dia bukan orang yang seperti kalian kira, dia adalah gadis yang selalu berusaha untuk menjadi kebanggaan untuk keluarganya dan dia tak ingin keluarganya sedih, saat tau bahwa dia selalu termenung. Dia memang pada saat ini sedang merasakan sakit hati. Namun, ia sering bungkam saat ditanya mengapa dia melamun.
"Iya Mah, entar Yani samperin Mamah kalau udah mandi ya!!"
"Ya udah cepetan Yan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I to Move On?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang