Queen membuka loker nya dan seperti biasa banyak surat berhamburan jatuh, ada beberapa coklat juga disana. tanpa dibuka ia sudah tau semua adalah surat cinta. Queen bingung ia merasa tak secantik itu.
ketahuilah Queen hanya bercanda saat bilang jika ia cantik, ia bahkan merasa tidak percaya diri jika di hadapan laki laki yang ia suka.
Queen menunduk mengambil semua surat itu, ia hanya ingin menghargai semua usaha mereka semua, karna bagaimanapun ia sudah berusaha.
karna ia tau rasanya mencintai namun tak di hargai..
Queen menegakkan kepala nya saat ia melihat sepatu yang sangat ia kenali. Alena, sahabatnya dari saat masuk SMA.
"Surat cinta lagi, huh?" ucap Alena dengan tatapan mengejek Queen, Alena ikut merunduk membantu Queen mengumpuli semua surat yang berserakan dilantai.
"Sudah diam, Bantu aku Lena. Lagipula kau tau kan aku sudah mengatakan dengan jelas bahwa aku sedang tidak ingin jatuh hati, itu hanya akan membuat kemu sakit saja kedepannya."ucap Queen ia sempat menghentikan kegiatan nya, hanya sebentar tentunya.
"tidak semua cinta seperti itu Queen, lagipula memang kamu tidak mau pacaran, huh? langsung menikah saja begitu?."ucap Alena di ikuti dengan cibikan mulutny, selalu saja Queen berfikir bahwa jatuh cinta hanya akan membuat, Luka. padahal tentu saja tidak semua begitu, bukan?
"Mungkin itu lebih baik, haha"jawab Queen dengan lancarnya. bukankah ucapan adalah doa??
"kurasa otakmu sudah tak waras Queen. lagipula kalau kamu berfikir negative dan tidak pernah mencoba percaya pada pasanganmu meski kau menikah sekalipun ketika ia ingin selingkuh atau mengecewakan hubungan kalian akan tetap kandas. semua tentang jodoh Queen meski kamu mnikah langsung tapi tidak berjodoh semua akan berakhir"ucap Lena dengen panjang dan lebarnya.
Lena melihat Queen merenungi ucapan sahabatnya itu, memang yang Alena katakan adalah sebuah kebenaran.
"sudahlah ayok, sampe kapan kita akan berjongkok terus disini??" lanjut Alena dan membimbing Queen untuk bangkit.
"ayok masuk kelas sebentar lagi bell masuk berbunyi." ucap Queen memamerkan gigi nya dan sebelah lesung pipinya itu yang menambah kemanisanya. seraya menutup dan mengunci lokernya itu lalu berjalan mninggalkan Alena sendiri dengan mulut terbuka melihat sahabatnya meninggalkan begitu saja.
"hey, bukankah dari tadi kau yang diam saja? dasar haha" omel alena dengan sedikit belari sambal merangkul Queen. mereka berjalan memasuki kelas yang akan segera mulai itu.
-o0o-
TBC
Bagaimana? antimaenstrem ya wkwk masih acak acakan juga. silahkan tinggalkan jejak kalau suka
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband So Hot
RomanceEntah kesialan atau apa saat aku pulang kerumah aku di kejutkan oleh permintaannya, ralat. pernyataannya!! ++++ oke ini cerita antimaenstrem banget.