PART 15

2K 126 8
                                    

"Terkadang Sahabat Lebih Peduli daripada Pacar Sendiri yang Katanya Sangat Menyayangimu"

-----

"Lo kenal dia?" Tanya Angkasa yang baru saja datang.

"Dia yang mana?" Tanya balik Krystal kebingungan.

"Yang tadi"

"Oh Dia, kenal sih baru sekitar 20 menit yang lalu kami kenal namanya Arka kalau nggak salah"

"Oh Arka"
"Ngapain Dia kesini?"

"Ntah Gue pun nggak tau"

"Mending Lo menjauh dari Dia Kay"

"Kenapa?"

"Ya karena Dia tuh.., intinya Lo jauhin Dia" ujar Angkasa masih berusaha meyakini Krystal untuk melakukan sarannya.

"Ok, hmm Aksa kemaren kan ada yang mau gue bilang ke Lo dan sekarang Gue ingat"

"Apa?"

"Tapi ini berhubungan sama Arka"

"Hmm, iya apa?"

"Dia nyuruh Gue buat nanya tentang Dia ke Lo"

"Kenapa?"

"Jangan marah Aksa please" mohon Krystal.

"Emang kenapa kalau Gue marah"

"Nih liat aja suratnya sendiri" ujar Krystal sambil memperlihatkan surat yang Ia dapat kemarin.

Angkasa membaca surat itu. Tampak dari wajahnya, Ia akan marah. Tetapi setelah membaca surat itu dan melemparnya sembarang respond Angkasa hanya diam. Krystal pun bingung dengan respond Angkasa yang hanya diam saja. Tetapi Ia sedikit senang karena Angkasa tidak meluapkan amarah. Kalau sampai Angkasa marah, Ia akan menghadapi sebuah masalah yaitu Arka.

"Hhmm, Aksa Lo nggak marah kan?" Tanya Krystal untuk meyakinkan pikirannya.

Yang ditanya hanya diam membisu dan tak terlihat sedikit pun perubahan ekspresi wajahnya.

"Ok Aksa, Lo diam berarti Lo marah, makasih ya" ujar Krystal kecewa sambil berusaha untuk tetap tersenyum. Terkadang diamnya seseorang bukan berarti mengiyakan sesuatu.

"Makasih buat apa?"

"Makasih karena Lo udah memberi Gue masalah" Krystal berdiri keluar kelas dan meninggalkan Angkasa yang masih diam membisu melihat kepergian Krystal.

Setelah kepergian Krystal, Angkasa duduk dikursinya dan mengambil surat dari Arka itu.

"Lo nggak banyak berubah ya?" Tanya seseorang baru datang yang tak lain adalah Arka.

"Lo?" Respond Angkasa sambil menggepalkan tanganya tanda marah.

"Gimana? Mau Gue bantu lagi nggak?"

"Bacot Lo"

"Lo udah berani ya?"

Angkasa berusaha menahan emosinya karena Ia tak mau berurusan lagi dengan orang yang bernama Arka.

KasBara ( Ketua Kelas dan Bendahara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang