"Film Ichigo-tan akhirnya selesai! Aku sudah tidak sabar ingin lihaaaaaaaaaaat ..." teriak Otome superkeras.
"Yuk, berangkat. Semua sudah siap, kan?" tanya Ichigo.
"Ya, tapi aku khawatir kita akan dikenali karena aura kita, padahal sudah menyamar. Apalagi kamu dan Sakura yang auranya sangat kuat," kata Ran.
"Hati-hati saja," sahut Yurika.
Di bioskop ... .
"Hei, kalian juga akan menonton?" tanya Seira saat berpapasan.
"Tentu saja! Pasti OOOODAYAKA JANAIIII!" seru Aoi sambil melompat, berputar, mengepalkan tangan, kemudian bergaya.
"Kamu bicaranya pelan sedikit, bisa, tidak, sih? Kena telingaku pas, nih," protes Ran sambil menutup telinga kanannya.
"Gayanya jangan begitu juga, kali, Aoi," tambah Ichigo. Aoi hanya cemberut ditegur kedua sahabatnya.
Tiba-tiba ... .
"Onee-chan!" panggil Raichi. "Surprise!"
Semua menoleh, kemudian melakukan keirei ojigi melihat orangtua Ichigo.
"Papa?!" Ichigo kaget melihat Taichi berada di samping Ringo, lantas memeluknya. "Bukannya Papa masih beberapa bulan di luar negeri?"
"Papa sengaja pulang. Menonton film perdananya Ichigo sama pentingnya dengan Papa menonton secara live Festival Besar Ichigo Starmiya," kata Taichi.
Senyuman Ichigo mengembang, "Arigatou, Papa."
*********************************************************************************************
Ichigo duduk di salah satu bangku ruangan bioskop. Bangku di sebelah kanannya, sudah terisi hingga enam orang.
"Hei, apa kamu tidak mengenaliku?" tanya orang di sebelah Ichigo tepat sambil membuka topinya.
Ichigo kaget. Naoto! Di samping Naoto berturut-turut adalah Hiro, Shurato, King, Shun, dan Tsubasa. Biarpun begitu, ia bercanda, "Maaf, aku tidak kenal," sambil tertawa kecil. Naoto hanya tersenyum masam.
Aoi dan Ran yang memperhatikan kedekatan mereka, saling pandang dan tersenyum, memikirkan hal yang sama. Mereka seperti lebih dari sekadar teman dekat.
Namun, ada yang membuang muka dengan perasaan cemburu melihatnya. Aku tidak suka melihat kedekatan Naoto-kun dengan Ichigo-chan! Aku harus melakukan sesuatu! Ia sibuk berpikir.
Tapi tak lama kemudian, Monokuroomu no Kioku dimulai. Laki-laki itu segera mengalihkan perhatiannya ke film temannya.
********************************************Scene*******************************************
Hokkaido, hari ini.
Mata Ichigo terbuka perlahan.
"Ichigo!" 'Papa'nya langsung memeluk Ichigo erat dengan uraian air mata, kemudian mamanya yang ikut menjenguk. "Untunglah kamu berhasil diselamatkan."
Ichigo hanya diam. Rencananya gagal lagi. Rencana menyakiti dirinya sendiri.
Ichigo merasa marah pada kedua orangtuanya. Orangtuanya tidak lagi satu rumah. Mereka berpisah, dan ia tinggal dengan papanya. Karena tidak tahan, Ichigo ingin mengakhiri semuanya dengan jalan berbeda.
"Jangan ulangi lagi. Mama tidak mau kehilangan kamu. Mama ... sayang kamu," lirih mama.
"Sayang?! Jelas mama meninggalkanku! Apa itu artinya sayang? Aku ingin punya orangtua yang utuh!" seru Ichigo, "Tolong." Seketika matanya basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Love
FanfictionAoi dan Ran heran sekali. Kenapa offtime musim panas yang biasanya diwarnai keceriaan Ichigo, berubah menjadi biasa saja? Kemudian apa yang disembunyikan teman mereka? Apa yang disembunyikannya? Pertanyaan itu perlahan terkuak seiring berjalannya wa...