Lingsir Wengi

371 8 8
                                    

Jam dinding berbunyi menunjuk 08:23 malam.
Sabtu , 28 Okt 2017
Malam ini sepi tanpa suara tawa yang ingin ku dengar.
Hujan malam ini menyisahkan rintik yang sepenuhnya belum berakhir.
Suara musik dari tv sengaja ku kecilkan takut mengganggu tetangga sebelah yang cerewet itu.

Aku minum lagi kopi di gelas kecil ku sambil menyaksikan siaran tv yang membosankan dan tak menarik itu .
Orang tuaku sedang sibuk perang di kantor, benar-benar membuatku tak bersemangat menunggu mereka adalah hal paling menyebalkan
Terpaksa aku sendiri di rumah memandang langit kosong,
Semuanya membuatku tak berselera untuk beraktivitas

Sebuah suara orang bernyanyi dari arah gudang di ruang atas.
Suaranya pelan. Parau dan serak, tapi terdengar jelas.

"lingsir wengi sliramu...

Tumeking sirno...

Ojo tangi nggonmu guling...

Awas jo ngetoro aku lagi bang wingo...

Wingojin setan kang tak utusi dadyo...

Sebarang wojo lelayu sebet..."

Suara nyanyi dengan nada pelan seperti sinden. Tapi sangat amat lembut .
Aku meraih senter di atas meja tv dan memberanikan diri berjalan menyusuri tangga .
aku telah berdiri di depan gudang asal sumber suara.

Gudang ini adalah barang penyimpanan barang rongsokan yang masih layak pakai, sudah lama tidak ada yang mau membersihkannya. Sehingga jaring laba_laba dan debunya dapat membuat flu mendadak.

Aku menempelkan kupingku ke pintu, dan menutup mata mencoba merasakan suara dari dalamnya.

Suara nyanyinya makin jelas terdengar.

"lingsir wengi sliramu...

Tumeking sirno...

Ojo tangi nggonmu guling...

Awas jo ngetoro aku lagi bang wingo...

Wingojin setan kang tak utusi dadyo...

Sebarang wojo lelayu sebet..."

Suara yang sepertinya pernah ku dengar di sebuah film, tapi entah dimana sungguh aku ingat,
Sepertinya seorang wanita, mungkin 20 tahun ke atas, karena suaranya lembut sekali meski pelan. Dan saat mendengarnya aku seperti terhipnotis untuk bernyanyi mengikutinya, dan tubuhku bergerak mulai menari dengan sendirinya.
Aku tersadar saat dari arah ruang bawah suara orang memanggil namaku

Di ikuti nyanyian yang hilang sekejap. Dan itu seperti ayahku dan ibuku yang baru pulang dari kantor,

Aku berlari menuruni tangga dan membuka pintu.

Aku terdiam sejenak, orang tua yang ingin ku lihat tak ada.. "lalu siapa yang memanggilku!!"
Aku hendak menutup pintu namun sebuah foto, dan kado kotak biru di hiasi pita di lantai menarik perhatianku

Aku membungkuk meraihnya.
Pada saat aku mengangkat kepalaku,
Sesosok wajah muncul dengan wajah ke bawah seperti merangkak di atas pintu,
Aku mencoba menarik napas dan ku paksakan melihat sosok itu.
Namun sosok itu tak ada.

"mungkin itu hanya halusinasiku, pikirku memungut foto dan kado sambil menutup pintu dan kembali ke dalam".

Aku merebahkan diriku di sofa dan melihat foto di tanganku.

LAMPAUWhere stories live. Discover now