Chapter 8: Our Start (1)

456 92 4
                                    

Ready to start?

So don't ever stop

Can I stay here with you?

0_0

Seulgi dan suji melangkah keluar rumah dan membuka gerbang rumah mereka. Seulgi terkejut menemukan sehun sudah berdiri disana dengan gaya khasnya yaitu memasukan kedua tangan kedalam saku celananya.

"wae no yogisseo?" tanya seulgi. Sehun melirik seulgi kemudian beralih pada suji yang hanya menunduk tak tertarik menatap sehun.

"aku sedang ~"

"kau ingin berangkat bersama!" potong suji tiba-tiba. Sehun dan seulgi beralih menatap suji yang menyadari keteledorannya. Suji menggigit bibir bawahnya karena bingung.

"oh begitu.. kalau begitu, ayo!" seulgi menarik lengan sehun dan mengaitkan lengannya ke lengan sehun dalam perjalanan menuju halte bus sementara lengannya yang lain mengait erat lengan suji. terjadi suasana canggung antara sehun dan suji tetapi seulgi sama sekali tak menyadari hal itu.

"aku berubah banyak semenjak suji memukul bola ke kepalaku. Dan aku berpikir kalian berdua orang terpenting untukku. Aku memutuskan untuk membuang jauh-jauh egoku dan menjalin hubungan baik pada kalian.

"eonnie. Aku punya tugas tambahan.. aku harus ke perpustakaan dulu" tukas bell sekolah berbunyi tepat ketika mereka memasuki area sekolah. Suji melangkah terburu-buru menghindari sehun dan seulgi. Suji berhenti dan bersandar dirak yang ada dalam perpus, ia menghembuskan napasnya dalam.

"ya! ternyata kau disini.. kau membuat kami mencarimu kemana-mana" suara seseorang mengalihkan perhatian suji. mata suji berhenti mencari saat sosok yuri muncul dihadapannya.

"yuri-ssie. kau.."

"nae. kurasa cuti selama setengah semester tak masalah. Aku menjalani home schooling dengan baik. Jadi hari ini aku memutuskan kembali sekolah lagi" ujar yuri dengan dingin.

"kenapa kau mencariku?" tanya suji ketus.

Jam pelajaran dimulai tapi suji tak juga tiba dikelas. Luhan, sehun dan jong in menatap bingung pada kursi suji yang terlihat kosong. Irine yang baru datang duduk dikursinya juga ikut bingung ketika tak menemukan suji dikelas apalagi seulgi yang mulai gelisah.

"jiyeon oddiya? Kenapa belum datang?" tanya suli pada soojung, soojung mengangkat bahunya pertanda ia tak tahu menahu soal hal itu.

Kembali di perpustakaan. Saat ini suji diam mematung menatap yuri dan beberapa murid berseragam sama sedang berdiri dibelakangnya.

"jiyeon ingin memberimu pelajaran karena kau telah menggoda sehun" jelas yuri datar. Suji menatap yuri tajam dan menggenggam erat roknya, ia melangkah mundur untuk menghindari mereka.

"apa salahku? Kenapa kalian mengusikku?! Aku sudah bilang kalau aku tidak ada urusan dengan kalian jadi enyahlah!!" teriak suji frustasi. Ia tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan sekarang. Jiyeon memegang gunting ditangannya sementara dua rekannya yang pasti bukan suli ataupun soojung berjalan mendekatinya. Kilat ketakutan tergambar jelas dalam bola mata suji, apa yang hendak dilakukan jiyeon padanya dengan gunting itu benar-benar membuat suji ketakutan dan khawatir.

"tolong?!!" teriak suji kencang.

"teriaklah. Itu percuma, sekarang jam pelajaran dimulai.. tak aka nada yang mendengarmu" ketus jiyeon dengan smirk diwajahnya.

"jiyeon-ah. Ini tidak benar! jiyeon-ah! Andwee!!" suji berteriak histeris dan menutup kupingnya hingga ia terduduk lemas dilantai karena ketakutan.

Daily SunshineWhere stories live. Discover now