My Fucking Mate

I hate you.. Mybe :')

"Arhh.. "
Aku bangun dan langsung melempar apapun yang aku lihat..

Untuk kesekian kalinya aku bermimpi tentangnya..
Mate yang bagaikan setan yang datang setiap hari dan selalu mengganggu tidur ku.

"Mei.. " ucap mama menatapku iba kemudian memelukku

"Ma aku lelah,  kenapa aku harus mendapatkan nasib yang seperti ini? " Tanyaku padanya.

Yah mamaku sudah tau tentang ceritaku karna aku tak hentinya mengamuk saat terbangun selama seminggu ini..
Aku yang selalu bermimpi bahagia bersama mate ku selalu bangun dan mengamuk karna tersadar semua itu hanya Mimpi

Tak jarang aku mencoba kembali tertidur berharap dapat melanjutkan mimpiku.  Dan tentu saja gagal. Sejak kapan mimpi bisa di lanjutkan?

"Ya tuhan tolong bawa aku kembali kedalam mimpiku, jika aku tak bisa memilikinya di alam nyata tolong biarkan aku memilikinya di alam mimpi, jika perlu jangan buat aku terbangun agar aku tetap bersamanya" batinku setiap kali terbangun.
Ato Akata pov

Hatiku teriris menyaksikan adikku yang terlihat hampir gila selama seminggu ini, dia menangis meraung raung meratapi betapa mirisnya nasibnya..

" Di benci matenya sendiri" itulah yang dia katakan padaku. Tak ada yang lebih menyakitkan dari ini . Tapi aku tau ia mencintai matenya dari pertemuan pertama mereka saat itu. saat pertama kalinya ia melihat mate brengseknya itu.

Aku membenci matenya itu tapi aku akan mepertemukan mereka dan membiarkan adikku menghajarnya setidaknya dia nanti akan me-reject adikku agar ia bisa move on. Semoga

Kriing!!

"Halo..  Bagaimana kau menemukannya? "

............

"Bagus " jawabku lalu memutuskan sambungan

30 menit kemudian...

"Ini tuan" ucap orang itu sambil menyerahkan map kuning kepada ato

Dengan penuh emosi ato membuka mapnya dan betapa terkejutnya ia

"Kau yakin dia mate adikku? "

"Yakin tuan seperti yang tuan lihat dia adalah satu-satunya pria yang berdiri di ambang pintu .. Dan lihatlah nona mei berdiri di hadapannya tidak jauh dari ambang pintu" ucap orang itu dengan yakin

Ato masih bingung apa yang harus ia lakukan pasalnya bukan karna ia ragu dengan orang suruhannya hanya saja ia tidak menyangka mate adiknya adalah seorang alfa...
Meskipun ia begitu marah pada mate adiknya itu saat ini tapi ia berfikir kembali bagaimana mungin ia akan melawan seorang alfa yang merupakan pemimpin dan rajanya?
Ia bisa mati sia sia sebelum menyelamatkan adiknya itu ..

Namun satu hal yang ato sadari ....
.
.
.
.
.
.