awal cerita

43 4 0
                                    

Aku Adinda Putri, aku biasa di panggil Dormon oleh teman-temanku,mengapa dipanggil dormon? Dan apa itu dormon? Ya, sedikit curhat kalau aku sangat menyukai doraemon makanya aku di sebut dormon hehe. Aku menduduki bangku kelas X di smk di kota bandung.

Aku memiliki 4 teman,teman yang pertama namanya Inca dan teman yang ke dua namanya Reren dan yang ketiga bernama Sosin lalu teman yang ke empat namanya Pradesa. Kami berlima teman dari sekolah, kita dikenal sebagai persahabatan yang sangat konyol Di sisi lain salah satu dari kita berlima itu ada teman yang sifatnya sangat dewasa seperti seorang ibu banyak yang bilang haha. Makanya kami berlima itu di juluki dengan KELUARGA EMA karena Pradesa itu sangat seperti seorang ibu.

Ya sekian dulu perkenalannya kita mulai kecerita...

Pada waktu hari sabtu, aku,inca,reren,dan sosin akan berangkat ke rancaekek yaitu kerumah Pradesa.

Pukul 07.00 pagi aku dan keempat temanku berkumpul dirumah Inca karena rumah dia tergolong lebih dekat.

Akhirnya pada pukul 07.10 kami pun mulai berangkat ke stasion bandung menggunakan kendaraan mobil.

"si Desa bakalan nyediain cibay ga ya gue kangen banget pingin makan cibay hufff kesukaan gue banget itcu dan gak akan pernah bosen" ucapku

"ya pasti dung makanan khas rancekek bagi Pradesa tuh cibay (Aci Ngagebay) tapi gue lebih pingin basreng kayanya enak banget" jawab Inca.

"ah udahlah yang paling enak tuh cimin ya kan ren cimin itu masih jarang dibandung makanya kita harus banyak-banyakin makan cimin" ucap Sosin sambil menyenggol lengan Reren pelan, Reren pun hanya mengangguk.

"ya deh semerdeka lo aja Sin. Lo mau ngeborong tu cimin? Sekalian aja lo embat sama yang jualannya" jawabku sambil fokus nyetir. Sosin pun hanya menyengir.

Setelah 30 menit kita sampai juga, lalu aku parkir mobilku yang jaraknya gak jauh dari depan stasion bandung. Kami pun turun dan mulai memasuki stasion.

"siapa yang mau mesen tiket keretanya? Gue ga ngerti dan ga bisa" ucap Inca

"ya pokonya jangan pilih gue, apalagi gue ga ngerti sama sekali" ucap Reren

"yaudh dormon aja deh kayanya dia ngerti banget" celetuk sosin

"yaelah lo lo pada mah bisanya enak doang, yaudah gue aja yang mesen tunggu disini" jawabku dengan malas.

Kereta menuju rancaekek tiba distasion bandung pukul 9.15 aku pun melirik jam ternyata masih pukul 8 lebih.
Akhirnya aku dan temen-temen lainnya bercerita dan bercanda-canda.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9.15 dan kereta sudah sampai aku dan teman teman bergegas masuk kedalam kereta di dalam kereta kita mulai bercanda canda lagi.

Pada akhirnya pukul 9.45 sampai juga distasion rancaekek disitu kita udah di sambut sama Pradesa. Kita pun berpelukan layaknya teletubbis.

"Desa, cibay ada kan? Lo ga lupa kan sama kesukaan gue? Ya pasti ada dong yaaaa. Yakali gaada gue pecat juga lo jadi ema gue" ucapku.

"ada ada dan ada tenang ada lo ih parah banget segitunya banget ya? Hahahaha" tawa Pradesa

"udah deh hayu ke rumah lo langsung ema gue cape panas gue takut item yaelah" jawab Reren karena Reren spesies manusia yang sangat takut dengan panasnya terik matahari

Setelah sampai dirumah Pradesa kita mencium punggung tangan nyokap dan kakanya Pradesa.

Pradesa pun menyiapkan sebuah cemilan yang pastinya ada cibay dan basreng lalu minumannya es jeruk yang sangat segar untuk di sruput pada siang hari yang panas ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIDAK MENGERTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang