PROLOG

169 29 39
                                    


Jakarta, 23 Desember 2022

Angin berhembus cukup kencang sore ini. Entahlah apa yang akan terjadi nantinya. Mungkin hujan, atau pun badai. Sama hal nya dengan hati seorang perempuan yang saat ini sedang dilanda badai rindu yang cukup hebat.

Duduk sendiri menanti kehadiran kereta api yang sudah ia tunggu sejak tadi, membuat dirinya merasa sepi. Terdapat banyak orang di sini, namun tak satu orang pun bisa membuatnya tersenyum kembali. Berbagai kenangan terlintas dalam benaknya.

Sudah 5 tahun lamanya, ia memutuskan untuk tidak mengunjungi kota yang akan ia kunjungi saat ini. Banyak alasan yang membuatnya pindah ke Ibu Kota.

"Jeje!"

Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria dari arah pintu masuk sebelah utara stasiun. Spontan, perempuan yang sedang duduk dikursi tunggu itu pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Pria itu berlari ke arah perempuan yang dipanggil dengan sebutan 'Jeje'.

"Mas Seno ngapain ke sini lagi? Kereta nya bentar lagi dateng kok." Perempuan itu bangkit.

"Tadi, aku nemu ini di bawah jok mobil," pria yang beranama Seno itu memberikan selembar kertas yang berisikan surat dari seseorang. "Ini penting kan buat kamu?"

Jeje mengambil kertas tersebut. "Ya ampun! Jatuh ya suratnya? Untung aja nggak ilang."

"Makanya, aku bela-belain balik lagi ke Gambir cuma buat nganterin surat ini ke kamu."

Jeje membuka surat tersebut, dan membacanya sekilas. "Makasih ya mas! Untungnya bukan surat satunya yang ilang. Btw,  makasih banget, kamu mau balik lagi ke sini, dan sorry juga, aku harus pergi dulu beberapa hari." Perempuan itu menatap mata pria yang berada di hadapannya.

"Iya gapapa. Kamu baik-baik ya di sana. Lepas semua rindu yang ada dihati kamu, nahan rindu itu nggak baik." Seno memegang pundak sebelah kanan Jeje.

"Ya udah, aku naik ke atas ya. Kaya nya, keretanya udah dateng."

"Iya. Kabarin aku kalo udah nyampe." Tangan Seno naik sedikit ke atas, disentuhnya pipi Jeje.

Perempuan itu hanya mengangguk. Ia mengambil tas kecil nya di kursi, dan menyelempangkan nya serta meraih tas baju bawaannya.

Ia menggenggam tangan Seno, meyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja tanpa pria itu. Seno menyuruh Jeje untuk naik ke atas dan masuk ke dalam kereta. Perempuan itu menuruti perintah Seno. Ia berjalan menaiki eskalator menuju jalur 4 yang sudah tersedia kereta menuju Kota Cirebon.

Jeje mencari gerbong serta tempat duduk nya yang sudah tertera pada tiket kereta. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya ia menemukan juga. Langsung saja ia menduduki kursi tersebut. Belum ada orang yang duduk disamping kursinya. Jeje berharap, orang yang disampingnya tidak akan ikut pada perjalanan ini, agar ia bisa bebas duduk sendirian.

Tak berapa lama, kereta mulai berjalan meninggalkan Ibu Kota tercinta. Jeje mengambil surat yang tadi tertinggal di mobil milik Seno. Itu adalah salah satu surat miliknya yang datang dari seseorang yang tak pernah disangka.


Cirebon, 19 November 2017

Hai, Je!

Lucu ya kayanya, aku ngirim surat gini ke kamu. Mungkin ini ga begitu bermakna, tapi aku mau, kamu nyimpen surat ini, saat kamu tau perasaan aku yang sesungguhnya.

Je, inget apa yang pernah aku omongin ke kamu ya. Jangan pernah kamu lakuin itu, karena kamu taukan gimana rasanya kalo digituin? Ya, perasaan emang ga bisa dipaksain, tapi apa salahnya belajar untuk lebih menghargai perasaan orang? Toh, orang bilang, perasaan itu datang karena terbiasa. Itu artinya, perasaan kamu ke Seno atau pun ke laki-laki lain, bisa muncul dengan sendirinya, kalo kamu mau untuk nerima dan ngehargai perasaan dia.

Mungkin, aku ga punya nyali besar untuk ngasihin surat ini sekarang. Bisa jadi, surat ini akan ada di tangan kamu beberapa bulan kemudian bersama dengan surat yang lainnya. Dan bisa juga, orang lain yang bakal ngasihin ke kamu, bukan aku.

Tapi, kamu harus tau, aku sayang sama kamu. Kemarin, saat ini, dan dikemudian hari.

Your Sweetheart.


A/N: HAYYY SEMUANYA! Dikta balik lagi ni gaes haha. Di hari menjelang PAT ini, dikta muncul lagi sama cerita baru yang semoga bisa membuat kalian terhibur. Semoga baper juga haha. Dan, dikta mau ngasih tau, ntah kenapa nih ya, males bgt rasanya ngelanjutin 'Seriously'. Tp ya udah lah ya liat nanti aja.

Dan berhubung minggu depan PAT dimulai, jadi kayanya aku bakal update lg nya setelah itu. Sekalian liat respon kalian hehe.

Yg penting, skrng kalian read vote coment cerita ini ya. Thanks and love u!

DiktaKA

JASENFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang