"Taehyung!!!"
.
.
.
Bisa ku lihat seorang namja dengan wajah pucat yang sudah tergeletak di lantai kamar mandiDengan segera ku bawa Taehyung ke atas kasur dan menyelimuti tubuhnya yang mengigil dan aku pun memeriksa keadaanya
"Apa obatnya sudah tidak berfungsi lagi?Kau pasti kuat Taehyung lawan penyakitmu"batinku
••••••
Matahari yang mulai memunculkan sinarnya membuatku membuka mata dan ku lihat jika jam dinding yang menunjukan pukul 06:45 pagi dengan buru buru ku langkahkan kaki untuk keluar dari ruang itu dan pada saat memutar knop pintu seorang namja dengan jas khas dokternya tengah berdiri
"Kau sudah bangun?mau kemana kau?"tanya yang menatapku di ambang pintu
"Aku..aku harus segera berangkat sekolah"jawabku
"Lebih baik kau tidak usah sekolah dulu aku akan mengijinkan ke guru mu lagi pula kemarin kau pingsan kan"jelasnya
"Tidak..aku sudah tidak apa apa,aku sudah berjanji dengan sahabatku untuk sekolah hari ini aku tidak mau berbohong terus menerus dengan sahabat ku"ucap ku dengan nada sedih
"Baiklah,tapi kau harus meminum obatmu jika pusing itu kembali dan jika ada sesuatu telepon aku"ucapku
"Terima kasih..hy..hyung"ucapku sontak membuat dokter Namjon terkejut
"Ka..kau..bilang apa tadi..hyung??"ucapnya dengan nada terputus putus
"Eemm..maaf jika kau tidak suka aku tidak akan mengatakannya lagi"ucapku dengan nada sedih
"Tak apa aku sangat terkejut sekaligus senang,aku..aku seperti menjadi hyung kembali"ucapnya dengan raut wajah yang terharu
"Terima kasih..aku akan berangkat"ucapku sembari pergi dan melambaikan tangan ku ke dokter Namjon
°°°°°°
Lebih baik aku pulang dulu dan bersiap siap sekolah lagi pula aku kemarin tidak pulang ke rumah apakah hyungku mengkhawatirkan ku
Akhirnya sampai lah dirumah ku berharap akan disambut oleh hyung ku saat ku pulang tapi harapan itu pupus tak ada satu pun orang dirumah hanya hening sampai suara ku melangkah terdengar jelas oleh diri ku sendiri
"Pasti kalian sudah berangkat"batinku yang menuju kamar ku untuk bersiap siap lalu menuju dapur dan mengambil sepotong roti yang sudah diberi selai coklat dan dengan cepat aku habiskan rotiku dan menuju halte
••••••
Setelah turun dari halte bisa ku lihat seorang namja tengah melambaikan tangannya kepada ku dengan segera aku menghampirinya
"Apa kau sudah sehat tapi kau masih pucat sekali dan apa kau juga sudah sarapan"tanya Jimin
"Aisshh..kau ini banyak tanya sekali,aku sudah sehat sekarang sudahlah kau tak perlu mengkhawatirkanku"ucapku sembari memberi senyum kotak ku
Jimin POV
"Aisshh..kau ini banyak tanya sekali,aku sudah mulai sehat sekarang sudah kau tak perlu mengkhawatirkanku"ucapnya sembari memberi senyum kotak nya
"Kau tau aku sungguh mengkhawatirkan mu tapi..tidak...tidak ...kenapa sekarang aku sangat khawatir pada anak ini,aku harus ingat gara gara keluarganya aku tak bisa merasakan kebahagianku lagi"batinku
"Jimin...Jimin-ah"panggil Taehyung yang membuyarkan lamunanku
"Emm.. ada apa.."jawab ku yang sadar dari lamunanku
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan • KTH
Fanfiction"Semua akan indah pada waktunya meskipun harus kehilangan seseorang yang selama ini kita sayangi" ---------- Highest Rank #27 in taejin #894 in fanfiction #11 in penyesalan