Awalnya memang hanya mengenal, tapi Tuhan mulai mempertemukan.
-Stay Away?-
***
Sorak sorai memenuhi area lapangan sekolah SMAN Bakti Mulia yang saat ini tengah mengadakan Class meeting, mengingat minggu ini sudah memasuki pertengahan Desember. Yel-yel dengan lantang diteriakan suporter dengan botol berisi kerikil sebagai alat musik untuk menyemangati kelas masing-masing.
Sekarang pertandingan futsal sedang berlangsung dengan sengit antara XII IPA 3 dengan XII IPS 1. Cewek-cewek yang berada di pinggir lapangan berteriak heboh karena bola yang terus hampir mencetak gol. Cuaca yang bersahabat kali ini seolah ikut memberi dukungan kepada siapa saja yang akan menang. Score masih 1-1.
Semuanya terlihat memberikan semangat, termasuk cewek yang saat ini berteriak sambil memandang cowok tinggi yang mencuri perhatiannya di tengah lapangan dengan mata berbinar. Tatapan kagumnya jelas terlihat mengikuti gerak gerik saat cowok itu mengejar bola.
Dia adalah Audrey Shaletta, cewek dengan rambut sepunggung dan mata cokelat madunya yang terus menatap intens seorang kakak kelas bernama Gavin Wirandika. Cowok 'Most Wanted' yang memasuki tahun ajaran terakhir.
Audrey mengagumi Gavin sejak Class meeting tahun lalu saat ia masih kelas sepuluh. Saat pertandingan futsal tentunya, karena untuk pertama kalinya ia jatuh hati ketika melihat senyum yang sangat mempesona di tengah lapangan. Apalagi ketika melihat Gavin sempat terjatuh untuk mencetak gol yang menurut Audrey sangat keren.
"Drey, jangan diliatin terus kali... bisa berlubang punggung Kak Gavin." Sebuah suara tiba-tiba terdengar membuat Audrey segera menoleh pada cewek yang berpredikat sebagai sahabatnya, Salsa Anjani.
"Biarin aja sih, dia nggak tau ini kan?" ia mengembangkan senyumnya yang dibalas Salsa dengan memutar bola matanya.
"Inget Drey, pacar orang." Salsa kembali bersuara namun kali ini tidak digubris oleh Audrey.
Yah, Gavin sang most wanted tentu sudah memiliki kekasih yang sama terkenalnya juga dengan dia. Kekasihnya adalah Keisha Aurelia, cewek seangkatan Audrey dengan followers instagram puluhan ribu. Beda dengan Audrey yang hanya bisa berkutat pada novel roman picisan.
"Oh iya! Gue lupa." Tiba-tiba Audrey merogoh saku bajunya dan mengeluarkan buku catatan kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, semacam diary-nya.
"Harus banget sekarang, Drey?" tanya Salsa saat melihat Audrey sibuk membuka lembar demi lembar untuk menemukan bagian kosong untuk ia isi nanti. Pasalnya mereka saat ini tengah duduk dikerumunan suporter dan cewek disebelahnya ini justru sibuk menulis Diary, yang benar saja?!
Audrey mengangguk samar. "Ya lo tau kan Sal, ini tuh momen langka. Ini tahun terakhir Kak Gavin ikut Class meeting, dan gue bakal kehilangan dia banget." Audrey mendramatisir, membuat Salsa gemas melihatnya.
Audrey sibuk menulis sesuatu, tangannya dengan lincah mengukir kata demi kata, sesekali terlihat berpikir.
"Dia justru Alhamdulillah banget jauh dari lo, Drey." Tawa Salsa terdengar begitu nyaring melihat Audrey berhenti menulis dan menatap dirinya kesal.
"Asem lo." Ia kembali melanjutkan menulis sebelum menghembuskan napasnya kasar. "Yah, kenapa habis sih?" ia mencoret-coretkan pulpen itu pada kertas bagian belakang dan hasilnya nihil, tidak ada tinta sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Away?
Teen Fiction"Nggak lama kok, cuma seminggu. Kalau lo berhasil, lo boleh minta apa aja ke gue. Asal jangan macem-macem!" -Audrey Shaletta "Gue mau lo." -Eljuan Davie Mahardika Perjanjian yang melibatkan Audrey dan Eljuan membuat keduanya harus saling menjauh, ap...