Senin

64 2 3
                                    

Aku pergi sekolah kali ini aku di antarkan ka Rizkhan naik motor. Aku berjalan menyusuri koridor beberapa kelas dan masuk ke kelas menaruh tas ku di bangku kesayangan ku aku pun pergi ke lapangan upacara karna Nadya sudah berada di sana menungguku, setelah itu upacara bendera di mulai.

***

Upacara selesai...
Aku belum melihat Diandra, Aku dan Nadya pun pergi ke kantin sekolah dan aku melihat Diandra sedang makan bersama teman-temannya, aku tak menyapa nya karna takut mengganggunya. Aku dan Nadya pun memesan makanan dan menunggu nya di meja, tiba-tiba Diandra duduk di sebelah ku "maaf ya kemarin telfonnya ga ke angkat, pas mau telefon balik pulsa nya abis" ujar Diandra meminta maaf "iya gue maafin" timpalku, aku aga malas berbicara hari ini, "yaudah pulangnya gue anterin ya" aku mengangguk dan Diandra pergi ke meja dan kembali makan. Pesanan sudah datang aku dan Nadya mulai makan.
Bel masuk berbunyi....

***

Bel berbunyi menandakan pulang sekolah.
Aku bicara sama Nadya karna aku tak bisa pulang bareng. Setelah itu aku bergegas pergi ke gerbang sekolah mengunggu Diandra yang katanya pulang bareng dan benar dia menghampiriku dan langsung memberikan helm kepadaku aku langsung naik ke motornya. Dia mengajaku jajan ketempat waktu itu dia mentraktir ku aku langsung memesan batagor kuah 2 porsi untuk aku dan Diandra, diandra terlihat senang bisa makan lagi di tempat ini, aku ikut merasa senang karna aku bisa jalan sama cowok yang ku suka.

Aku mengajak pulang kepada diandra, setelah itu kami pun pulang tapi di jalan tiba-tiba ada sekumpulan tiga orang laki-laki berbadan kekar, bertatto, dan sedang mabuk, mereka menghalangi jalan yang akan kami lalui motor Diandra melaju pelan karna jalan terhalang "hai cewek" ujar salah seorang pria yang menakutkan dan mereka menghampiri motor kami dan menggodaku aku takut karna kami dikepung "kamu turun, langsung tunggu disana" pinta Diandra padaku aku hanya menganggukan kepala karna aku takut, aku khawatir dengan Diandra karna dia bertarung dengan tiga orang sekaligus "kalo lo berani lawan gue dulu" ujar Diandra sambil turun dari motornya,, mereka bertarung, aku baru melihat Diandra mengeluarkan jurus karate nya dan tiga pria itu kalah oleh Diandra aku langsung menghampiri dia "kamu ga papa?" aku melihat luka lebam di pipinya "engga ko ga papa, ga usah khawatir gitu" timpalnya menatapku sambil tersenyum "yaudah kita pulang sekarang".
Aku dan Diandra langsung pulang
Aku merasa tak enak kepada diandra "kamu bener kan gapapa? " ujarku sambil memegang kedua pundak nya dan melihat ke kaca spion "iya gapapa" timpalnya menatapku sambil tersenyum "yaudah kamu mampir dulu ke rumahku ya biar aku obatin" pintaku kepada diandra dia mengangguk.
kami sampai di rumah aku langsung mengambil kotak P3K, menyiapkan minum, dan kompresan.  Aku mengobati lukanya aku merasa gugup "aaw pelan-pelan" ujar Diandra kesakitan "maaf-maaf" timpalku merasa kasihan kepada diandra.
Diandra pamit pulang karna udah baikan katanya.

***

Diandra POV
Gue baru sadar kalo kita panggilnya aku kamu, ternyata lo baik juga ditambah lucu sama imutnya pipi lo hazna, meskipun sakit tapi ga apalah kalo lo yang obatin, gue ngomong apaan sih. Diandra diandra, tapi gue jadi sayang sama lo.

Hazna POV
Tadi gugup banget, diandra lagi pake acara memperlihatkan senyuman manis nya, gue udah lama suka sama lo Diandra tapi kayanya Diandra ga mungkin suka sama gue.

Keesokan harinya......
Tunggu kelanjutannya 😊

Sunrise and Sunset StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang