Sketch 3
.
.
.
Hening.
Lampu dimatikan, sesekali suara dengkuran terdengar di ruangan itu, angin malam yang dingin terdengar menerbangkan dedaunan kering di luar sana. Kali ini mereka berada di kamar Park Jimin.
Setelah lelah bekerja dan melakukan aktivitas mereka masing-masing, kini Jimin dan teman-temannya memilih untuk mengistirahatkan diri mereka di kamar Jimin yang tidak seluas kamar milik Namjoon namun cukup untuk menampung mereka bertujuh. Ada yang di atas tempat tidur dan ada yang tidur di lantai beralaskan karpet yang cukup tebal.
"Ssshh, ah aku butuh toilet." Jimin bangun dari tidurnya melangkah menuju kamar mandi karena panggilan alam. Jimin cukup sering terbangun di tengah malam menuju kamar mandi atau mengambil air minum di dapur.
Tak butuh waktu lama, Jimin keluar dari kamar mandi yang ada di dekat dapur, mengambil segelas air putih dan meneguknya sekaligus. Jimin mematikan kembali lampu dapur yang tadi ia hidupkan lalu berjalan santai menuju kamarnya.
Suara deru nafas yang tersenggal terdengar nyaring oleh Jimin saat pertama kali ia memasuki kamarnya. Jimin yakin jika itu bukanlah sebuah dengkuran Taehyung atau pun Hoseok, itu seperti suara deru nafas seseorang yang baru saja berlari kencang.
"Siapa itu?" Tanya Jimin.
Jimin cukup ragu untuk menghidupkan lampu kamarnya, bisa-bisa para hyungnya terbangun karena terganggu.
"J-Jimin hyung?"
Jimin sangat yakin dengan suara yang menyerukan namanya, hanya satu orang yang memanggilnya dengan embel-embel hyung seperti itu, Jeon Jungkook.
"Jungkook-ie?"
"N-ne?"
"Kau kenapa?" Jimin menghampiri Jungkook yang berlokasi di samping Namjoon di atas tempat tidur. Jimin duduk di dekat Jungkook, gelapnya ruangan tak menghalangi Jimin untuk tahu bahwa Jungkook memasang wajah cemasnya saat ini.
"Aku... Aku hanya bermimpi."
"Apa yang kau mimpikan?" Mereka berbicara cukup pelan.
"Ah, itu... Hanya mimpi buruk saja."
"Apa kau ingin bercerita?" Jungkook menggeleng.
"Baiklah, tidurlah lagi! Besok kau sekolah, kau bisa terlambat. Jangan dipikirkan lagi, itu hanya mimpi."
Jungkook mengangguk lalu membaringkan lagi tubuhnya. Jimin mengusap kepalanya sekilas lalu menyelimutinya. Jungkook memilih menyelinapkan kepalanya ke dalam selimut.
.
.
.
Paginya...
Seperti biasa, Seokjin adalah orang yang paling awal bangun dari tidurnya. Dia yang biasanya membangunkan adik-adiknya layaknya alaram yang ampuh bagi mereka semua. Dan seperti biasanya juga, Hoseok dan Taehyung yang paling akhir bangun hingga mereka selalu mendapat tugas untuk merapikan tempat tidur dan melipat selimut.
"Hyung, kau melihat name tag-ku?" Jungkook bertanya entah pada siapa, sambil membongkar tas sekolahnya.
"Aku tidak tahu, bukankah kau sudah menyiapkan semuanya sebelum kau datang ke sini?" Tanya Seokjin."Ya, tapi aku tidak bisa menemukannya."
"Ini." Jimin menyerahkan name tag Jungkook. "Kau menjatuhkannya."
"Oh, gomawo, Hyung."
"Jungkook-ah! Apa yang kau mimpikan semalam?" Tanya Jimin.
Jungkook terdiam sesat sebelum membuka mulutnya kembali.
"Aku... Aku bermimpi buruk, hyung." Seokjin yang mendengarnya ikut mendekati Jungkook dan Jimin, begitu juga dengan Namjoon dan Yoongi, sedangkan Taehyung dan Hoseok masih setengah sadar hanya duduk di tempat tidurnya mendengarkan.
"Aku bermimpi, kita ada di sebuah lapangan hijau dan luas, kita berlarian mengejar kupu-kupu. Kita melakukan hal-hal yang menyenangkan."
Sontak Jimin tertawa dengan apa yang dijabarkan oleh Jungkook. "Yak! Bukankah itu mimpi yang indah?" Tanya Jimin.
"Kau tidak mengerti, Hyung."
"Apa yang terjadi?" Tanya Namjoon.
"Aku tidak menemukan Jimin Hyung saat itu, bahkan kalian tidak mengenal siapa Jimin Hyung, aku berteriak bertanya kau ada di mana, namun kalian menertawakanku dan berkata jika kalian tidak mengenal Jimin Hyung, aku benar-benar takut." Jungkook tertunduk lesu setelah menyelesaikan ucapannya.
Semuanya hening.
"ahh, kau terlalu berlebihan menanggapinya, Jungkook-ah! Semua akan baik-baik saja, percayalah."
Jungkook mengangguk mengiyakan ucapan Jimin walau hatinya masih terasa berat.
.
.
.
"Kita akan selalu bersama."
.
.
.
.
.
.
.
VOMMENNYA ditunggu, lho...
KAMU SEDANG MEMBACA
Squiggle (Jimin Ff)
Fanfiction(Cerita lengkap) "Hidupku tak jauh dari goresan-goresan tak berbentuk...Aku merindukan kalian semua." Ini adalah kisah pendek dari kehidupan singkat Park Jimin... Kisah tentang sakitnya kehilangan yang membuat kehidupan Park Jimin berakhir di sebuah...