***
Chapter ini mengandung konten dewasa!
YOU HAVE BEEN WARNED!
***
Keesokkan harinya adalah hari Sabut yang cerah dan Sehun tidak bekerja. Dia tidak memiliki pekerjaan dan merasa senang karena akan menghabiskan waktunya bersama dengan kedua bayinya. Dia menoleh ke arah Luhan dan melihat Luhan sedang memeluk erat Wu Yi Fan, mulutnya terbuka dan ada liur yang mengalir.
Sehun tersenyum dan mencium pipi gembul Luhan lalu berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan.
Seperti biasanya, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan makanan. Tapi Sehun mengernyitkan dahinya ketika sadar bahwa dia akan membangunkan Luhan, bukan Lulu. Luhan lebih sulit untuk dibangunkan.
Sehun berdiri disamping Luhan, menggendong anak laki-laki yang sedang tertidur itu. Secara tidak sadar Luhan mengangka tangannya dan menepis Sehun. Sehun menyeringai dan mendapatkan sebuah ide.
Jika Luhan tidak bangun, dia hanya butuh mencari cara lain untuk membangunkannya. Sehun kembali ke tempat tidur dan merebahkan Luhan.
Sehun kembali ke tempat tidur dan mengangkangi Luhan yang sedang tidur. Sehun menarik ritsletingnya turun dan mengeluarkan penisnya yang setengah keras. Bibir Luhan masih terbuka dan Sehun menyelipkan penis nya ke bibir ranum itu. Mata Luhan langsung terbuka ketika merasakan benda asing itu. Dengan rasa asin di lidahnya dia tahu persis apa itu. Dia menepis ereksi Sehun dan mencoba untuk mendorongnya. Sehun hanya tertawa.
"Sekarang kau sudah bangun. Kau tak bangun dengan cara yang sudah kulakukan dengan baik sehingga kau menerima hukumanmu" Kata Sehun saat dia mulai memasukkan penisnya ke mulut yang menolak itu.
Luhan telah melakukan hal itu beberapa kali sebelumnya, dia ahli dalam hal itu. Tapi refleksnya sangat buruk, dan dia terus-menerus tersedak karena penis panjang milik Sehun menekan jauh ke tenggorokkannya. Kontraksi tenggorokan Luhan di sekitar penisnya terasa begitu enak. Beberapa dorongan yang tidak beritme, Sehun segera cum di mulut Luhan.
"Jangan ditelan. Aku ingin kau menyimpannya di mulutmu! " perintah Sehun.
Bagaimanapun, Luhan adalah seorang cock whore. Dia sangat menyukainya, rasa dari cum selalu enak jadi dia tidak peduli apa kata Sehun, dan tepat di depannya dia menelan cum itu dan menjilat bibirnya.
"Yummy." Luhan menyeringai. Sehun mengerutkan kening.
"Kau tidak menaatiku Luhan. Kau meminta hukuman. Kita akan pergi sarapan, lalu kau akan menerima hukuman itu." Sehun memberitahunya saat ia menggendong Luhan dan membawanya ke kursinya yang tinggi. Luhan sedikit berontak tapi Sehun masih bisa menanganinya. Dia belum mengikat tangan Luhan. Luhan mengatakan bahwa dia ingin berusia sepuluh tahun, dan mereka tahu bagaimana memberi makan diri mereka sendiri. Jadi Sehun memenuhi keinginannya.
"Kau bisa menyuapi dirimu sendiri, Lu." Sehun memberitahunya.
"Tapi kau menyuapi Lulu." Luhan memberitahunya. Sehun menatapnya bingung.
"Kupikir kau ingin memiliki usia sepuluh tahun. Hanya bayi yang bisa disuapi."Sehun memberitahunya.
Luhan menghela nafas dan mengerucutkan bibirnya saat ia meraih mangkuk itu dan mulai makan sendiri.
"Luhan, kalau kau mau aku tidak keberatan untuk menyuapimu. Aku akan menuruti keinginanmu" kata Sehun. Luhan memutar malas bola matanya.
"Apakah aku harus berusia sepuluh tahun sepanjang waktu? Bagaimana jika hari ini aku ingin beusia empat atau lima belas tahun? Apakah aku punya pilihan seperti itu?" Tanya Luhan dengan getir. Sehun tertawa, Luhan begitu membingungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️
FanficStatus : [COMPLETED] Length : 30/30 RATE M! DONT LIKE DONT READ! BOYSXBOYS RANK 3 #KEPRIBADIANGANDA [12.05.2018] RANK 271 #LUHAN [13.05.2018] RANK 2 #NC18 [25.06.2018] Sehun adalah seorang psikiater dan merupakan seseorang yang sangat terkenal saat...