Our House

512 45 26
                                    

Dua pasangan muda hidup berbahagia, mereka memutuskan untuk menikah dan membeli satu rumah yang sederhana yang indah dan nyaman untuk memulai kehidupan. Lebih tepatnya, beam yang mencari melalui internet supaya dekat dengan kantor forth, akhirnya beam menemukan rumah yang yang sederhana dengan dua lantai, dengan taman yang sedang di samping rumah.

Forth bekerja sebagai jaksa dan sang istri beam lulusan kedokteran , belum sempat mengambil spesialis karena memutuskan menerima lamaran forth saat itu, memilih membuka klinik kecil, dirumah barunya itu.

*******

Sore itu, di fakultas kedokteran.
Gedung Hall cakrawala besar, luas terletak di belakang gedung kampus kedokteran, diselimuti banyaknya tamu yang berdatangan, untuk mendampingi anak anak mereka mengikuti acara wisuda kelulusan tahun 2017.

Semua bahagia, mereka sebagai orangtua merasa sangat bangga dengan kelulusan anak mereka masing masing, ada yang membawa buket bunga, atau sekotak cokelat atau hanya mendampingi anak mereka saja tanpa ada buah tangan.

Disini beam satu satunya yang merasa kesepian, dia adalah anak yatim piatu sejak kematian orang tua nya tiga bulan yang lalu karena kecelakaan, sejak saat itu hanya forth lah satu satu nya kekasih hati yang selalu mendampingi, menjaga dan menyayangi beam.

Pesan masuk,


Sayang maaf hari ini aku ada pekerjaan mendadak, aku akan menyusul jika sempat, merayakannya dengan makan malam

It's oke forth aku mengerti

Beam memasukkan ponselnya dalam saku. Beam memasang wajah sedihnya lagi,
" Ayolah beam jangan cemberut seperti itu, mendingan kita selfie aja, mingkwan tolong foto kami berdua."

" Aye aye kitkat."
Satu foto, dua foto diambil oleh mingkwan. Beberapa foto diambil sebagai kenangan.

" Ayo kitkat, kita pergi makan aku sudah lapar," Rajuk mingkwan,

" Eh bagaimana dengan kau beam, apa kau mau ikut?" Ajak kit ke beam.

" Ah tidak terima kasih ai kit, kau saja pergi dengan mingkwan, aku mau disini sebentar."
Kit melihat wajah beam tiba tiba murung,

mungkin benar aku harus memberinya waktu untuk sendiri.

"Ayo kitkat, kita pergi duluan pi beam." Pamit mingkwan, merangkul bahu kit dan berjalan pergi.
Mingkwan dan kit sudah menjauh dari beam dan keluar dari hall,
" Mingkwan, Apa benar dia akan datang?" Tanya kit penasaran.

" Iya kitkat, kejutan besar akan dia dapatkan hari ini." Senyum mingkwan, membuat kit lebih tenang,tanpa ada jawaban dia bisa menyimpulkan yang dimaksud kekasihnya.

Beam masih berdiri ditengah tengah panggung, dimana tadi dia dan satu angkatannya mengucap sumpah janji perdokteran, hall ini sudah sepi, semua orang sudah pergi untuk rencana mereka masing masing, lampu jingga membuat cahaya di hall itu remang, tanpa disadari beam air matanya sudah membasahi pipinya, mengenang kedua orangtuanya,

ah mom dad, i wish you were here, i am a dokter now, and i miss you both so much.

Beam masih terlarut dengan kesedihannya, tidak tahu ada sesosok yang memperhatikannya dari arah belakang.
" Kalau kau terus menangis seperti itu, aku yakin pria yang lewat akan langsung memelukmu." Forth dengan sebuket bunga mawar putih ditangannya tersenyum lembut ke punggung kekasihnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang