Karenanya

8 0 0
                                    

Pada suatu hari ada seorang remaja perempuan cantik yang berumur 16 tahun, bernama Bella yang baru duduk di kelas 1 SMA. Satu-satunya teman yang ia miliki sekarang di sekolah barunya ini bernama Rania anak kelas 10b dan Bella sendiri anak kelas 10a. Ia merasa asing ketika berada dikelas barunya itu, ya karena dia merasa tidak nyaman bersama teman barunya itu.

Ketika sampai di sekolah ia dan Rania berjalan menuju kelas 10b dulu, yaitu kelasnya Rania. Ia biasa menunggu Rania dikoridor depan kelas 10b itu. Tanpa ia sadari selagi ia masih berjalan dengan Rania, ada cowo yang sedang memperhatikan gerak gerik Bella. Cowo itu bernama Fadhil teman kelasnya Rania anak 10b. Sampai Bella sedang diam menunggu Rania pun cowo itu terus memperhatikan gerak gerik Bella dan pandangannya pun tidak pernah lepas dari Bella. Bella pun merasa risih dan akhirnya ia kembali ke kelas tanpa memberi tau Rania terlebih dahulu.

Sesampainya dikelas ia masih penasaran dengan cowo. "Siapa cowo itu? Kenapa cowo itu terus memperhatikanku? Apa yang salah dengan pakaianku?" Ucap Bella.
Tidak lama kemudian, Rania menghampiri kelas Bella yang jaraknya tidak begitu jauh dari kelas 10b itu.
"Kamu kenapa tiba-tiba ada disini? Kenapa ga nungguin aku?" Ucap Rania.
"Ran tadi aku risih, ada cowo yang terus memperhatikanku, itu temen kelas kamu ya?" Ucap Bella.
"Siapa? Orangnya kaya gimana Bel?" Ucap Rania.
"Dia pake kacamata, setau aku tadi yang dikumpulan cowo cowo itu cuman dua orang yang pake kacamata" Ucap Bella dengan bingung.
"Yang pake kacamata diantara mereka sih cuman Fadhil sama Gilang. Kalo misalkan Fadhil sih kayanya ga mungkin juga soalnya dia cuek banget sama cewe. Kalo gilang... em dia terlalu banyak ngedeketin cewe" Ucap Rania.

Waktu istirahat pun tiba. Seperti biasanya Bella menghampiri kelas Rania yang sebenernya ia sudah sangat malas untuk menghampirinya, karena dia tidak mau bertemu dengan cowo yang gajelas itu. Tapi mau tidak mau ia harus bertemu lagi dengan kumpulan anak cowo cowo itu. dan lagi-lagi cowo itupun memperhatikan Bella yang membuat Bella sangat kesal dan risih. Tidak lama kemudian Bella sudah menemui Rania dipintu kelasnya dan tidak memakan waktu banyak untuk bertemu cowo cowo itu lagi. Mereka pun berjalan menuju kantin untuk sekedar membeli minuman dan makanan ringan sehabis itu mereka akan langsung balik ke kelasnya masing-masing.

Bel pulang sekolah pun berbunyi dan itu tandanya murid SMA Angkasa sudah diperbolehkan pulang. Bella pun langsung menuju gerbang sekolah untuk menunggu abangnya menjemput. Baru 5 menit Bella berdiri disitu, terdengar suara motor yang sedang menghampirinya. Ya cowo yang mengendarainya itu ternyata Fadhil yang selalu memperhatikan Bella selama ini.
"Kamu Bella temannya Rania ya?" Ucap Fadhil.
"Iya, kenapa?" Ucap Bella heran dengan sikap Fadhil.
"Gapapa, kamu lagi nunggu apa?" Ucap Fadhil.
"Lagi nunggu abangku jemput" Ucap Bella sambil matanya terus mengarah ke jalan berharap abangnya sudah mulai muncul.
"Aku temenin ya" Ucap Fadhil sambil turun dari motornya dan memilih untuk berdiri disamping Bella.
Fadhil pun tidak berbicara lagi karena ia tidak tau harus berkata apapun, sejujurnya Fadhil sangat tidak suka berada di situasi seperti ini yang membuat Bella tidak bisa berbuat apapun.
Tidak lama kemudian abangnya pun datang, Bella langsung membuka pintu mobil "aku duluan ya" ucap Bella. Fadhil  pun memberi senyuman ramah kepada Bella dan begitupun pada abangnya.

Sesampainya dirumah ia langsung mengecek hp dan ternyata ada satu pesan baru yang belum dibaca. Dan ternyata ada pesan dari Fadhil, ya cowo rese itu yang selalu memperhatikan Bella dan bahkan tadi sampai menemani Bella dijemput.
"Mau apalagi sih ni cowo ganggu banget!" Ucap Bella dengan kesal.
Pesan dari Fadhil yang berisi "hai Bella, kalau udah sampai rumah kabarin aku ya :)" itupun tidak dibalas oleh Bella.
***

Keesokan harinya Bella menjalankan kegiatannya seperti biasa. Kali ini dia tidak menghampiri Rania ke kelasnya, kali ini dia memilih untuk menunggu Rania yang menghampiri kelasnya. Pada jam istirahat pun tiba, Rania bergegas langsung menghampiri ke kelas Bella dengan cepat karena rencananya mereka akan makan dan mengahabiskan waktu istirahatnya dikantin untuk sekedar bercerita tentang Fadhil kemarin. Sedang asik mereka berdua mengobrol, tidak lama kemudian geng Fadhil pun menghampiri Bella dan Rania. Tidak segan segan, mereka langsung duduk disebelah Bella dan Rania. Bella dan Rania pun sangat kaget ketika dikelilingi cowo cowo ini. Fadhil pun memulai pembicaraan.
"Kamu pulang sama siapa Bel hari ini?" Ucap Fadhil. Bella sangat bingung menjawab pertanyaan yang Fadhil berikan, karena kebutulan hari ini abangnya ada kelas kuliah dan tidak bisa menjemput Bella seperti bisanya.
"Em aku pulang sendiri" Ucap Bella.
"Oh kalau gitu, aku anterin kamu pulang ya?" Ucap Fadhil dengan santai.
"Gausah makasih, aku pulang sendiri aja, lagian aku harus ke toko buku dulu" Ucap Bella.
"Nah kalau begitu, aku sekalian nemenin kamu aja ke toko buku.. gimana?" Ucap Fadhil.
Teman temannya pun termasuk Rania hanya bisa menyimak percakapan mereka berdua.
"Hm ok deh" Ucap Bella dengan ragu.

Waktu bel pulang pun berbunyi. Bella langsung keluar kelas untuk menuju gerbang, belum sampai menuju gerbang, ia sudah melihat sesosok Fadhil yang sudah menunggunya di depan kelas.
"Yu ikut aku" Ucap Fadhil.
Bella tidak bisa bertindak apapun selain mengikuti apa yang Fadhil ucapkan. Sesampainya di parkiran Fadhil langsung memaikan helm kepada Bella.
"Kamu biasa pake motor jugakan?" Ucap Fadhil.
"Em i..iya ko" Ucap Bella gugup karena menerima sikap Fadhil yang beda.
"Oke kalo kamu takut kamu pegangan aja sama aku, jangan malu-malu ya?" Ucap Fadhil.
Bella hanya menjawab dengan senyum tipisnya yang manis.

Hari ini mungkin bisa dibilang hari yang paling menyenangkan bagi Bella karena ditemani oleh Fadhil yang sangat di idolakan oleh kaka kelas karena ia ganteng,pinter dan juga ketua basket. Ya walaupun awalnya Bella risih karena sikap Fadhil yang selalu memperhatikannya. Tapi hari ini beda, Fadhil sangat menyenangkan, dia baik, dan tidak rese seperti yang biasa dia lihat.

Hari ini pula Bella mengungkapkan perasaan nya kepada Bella. Ya selagi di toko buku ketika Bella sedang sibuk membaca buku. Tiba-tiba saja Fadhil menghampirinya dan memberikan buku yang didalamnya berisi tulisan
"aku suka kamu sejak pertama kali aku liat kamu"
"kamu cantik aku suka"
"will you be mine?"
"Aku butuh jawaban kamu sekarang :)"
Bella sangat terkejut membaca tulisan tulisan itu.
"Bella?" Ucap Fadhil.
"Yes i will" Ucap Bella sambil tersenyum kepada Fadhil.
Dan pada hari itupun mereka berdua sah berpacaran.
***

Hari hari Bella sekarang selalu ditemani oleh Fadhil. Mulai dari makan ke kantin, ngambil buku ke perpus, anter jemput ke sekolah, jalan jalan ke mall dan tidak untuk ke toilet. Pada sebulan pertama mereka masih asik asik saja dengan status mereka yang berpacaran. Pada akhirnya jalan dua bulan mereka berpacaran, mulai terjadinya konflik yang bermunculan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KarenanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang