"aku kembali terlempar ke masa kelam tak ber asa, kala senja menyapa, dan angin kembali meniupkannya"
entah apa dosa dari seonggok daging bernyawa itu, bahkan belum genap 366 hari, separuh dari yang membuatnya ada telah menjejakkan kakinya jauh ke sebrang pulau, meninggalkan seonggok daging bernyawa yang bahkan diambang hidup atau lenyap, seonggok daging merah seukuran botol kaca yang diberi nama AKU
entah terbuat dari apa hati wanita paruh baya itu, bahkan kau tak ingat kerut kusam lembek kulit wajahmu, dewi durga ku nenek ku
entah terbuat dari apa hati wanita, yang tetap teguh percaya bahwa daging bernyawa yang selama 27 minggu dibawanya kemanapun, berbagi makanan, berjuang bertaruh nyawa bersama akan tetap menghirup udara yang sama dengannya. meyakinkan banyak pasang mata bahwa bayi mungil yang belum genap sembilan bulan tertidur di perutnya akan tetap bertahan, berjuang berdua bersamanya
aku menyebutnya duniaku, sedikit alay memang namun yah begitulah seseorang yang rela setiap hari berperang dengan marahnya, kecewanya, sedihnya demi aku
berteman dengan terik, bergelung dengan sengat aroma tembakau🌸🌸🌸
dia adalah sebagian dari yang membuatku ada, yang dinamai bapak, yang kata mereka laki-laki yang menjadi garda terdepan untuk melindungi sang putri. hal yang tak berlaku untukku, bahkan menjadi nyawa pertama yang mengajarkanku menjadi seorang pesakit hati
ya ibuku terluka, ditinggal pergi ke sebrang pulau, tanpa kata, tanpa secarik coretan tangan pun
jarum jam memang selalu berputar, kesabaran ibuku juga terus bertambah menumpuk hari demi hari
semakin hari terpenjara bersama banyak pertanyaan yang memaksa ingin tersampaikanklaten, 01 November 2017
anak wedok
KAMU SEDANG MEMBACA
#MINE
Lãng mạnyang aku tau hanya mencintai, perkara apa yang nantinya aku dapatkan itu bukan opsi pertama dari harapanku,karna bagiku sejati itu diciptakan, bukan bagian dari permainan takdir. yang melingkar di jari manismu itu hanya sebatas simbol, nyatanya hati...