Prolog

224 12 0
                                    

"Saengil Chukka Habnida."

"Mian. Aku tidak datang pada perayaan ulang tahunmu."

"Jangan ingatkan aku tentang itu."

"Eommonim, memangnya dia kenapa?"

"Kanker otak?"

"Mianhae. Aku hanya ingin memberi kejutan untuknya."

"Kenapa dia harus tersiksa sepertiku? Aku tidak ingin dia merasakan sakitnya yang ku rasakan."

"Nan Gwaenchana."

"Aku akan menjagamu untuk selamanya."

"Gomawo."

"Sebenarnya aku tidak ingin kau mengetahui penyakitku karena penyakitku akan membebani dirimu. Aku tahu kau juga mempunyai penyakit yang sama sepertiku."

"Aku akan pergi ke China untuk terapi untuk mencegah penyakitku semakin ganas."

"Kau akan meninggalkanku? Keundae waeyo?" air mata mengalir perlahan.

"Aku akan kembali. Tunggu aku. Ne?"

"Aku mungkin akan lama. Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memulihkan kondisiku."

"Apa aku bisa mempercayaimu?"

"Tentu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk kembali dan akan menjagamu serta melindungimu."

"Kenapa kau harus pergi?"

"Aku harus sembuh untuk menjalani sebuah keluarga. Aku tidak ingin membebani keluargaku nantinya."

"Memangnya kau akan menikah setelah kau sembuh?"

"Tentu saja. Aku akan menikahimu setelah aku sembuh dan kembali ke Korea."

'bahkan aku tidak tahu akan melihatmu lagi atau tidak '

"Apa kau mau berjanji akan menungguku? Ku mohon berjanjilah. Aku akan kembali."

"Aku tidak tahu."

"Wae?" tatapan kecewa pun terlihat jelas.

"Karena mungkin kau akan menemui yeoja yang lebih cantik dariku. Aku takut kau melupakanku."

"Tidak. Tidak akan. Aku tidak akan melupakanmu. Hanya kau lah prioritasku melakukan terapi ini."

'hikss... kenapa kau harus pergi sekarang? Jika kau pergi sekarang kau akan menyesal telah meninggalkanku.'

"Apa aku harus berjanji padamu bahwa aku tidak akan melupakanmu."

"Ne."

"Geurae. Yaksok."

"Yaksok."

Dengan menautkan kelingkin keduainsan berbeda gender itu, serta memasukan sepasang merpati kedalam kandangnya, mereka berjanji.

"Kapan dia pulang? aku sudah menunggu sampai 10 tahun tapi dia belum juga kembali. Apakah dia baik-baik saja? Bogosipeo..."

"Eomma, aku harus sembuh. Aku harus kembali untuk menjaganya. Dia pasti sudah menungguku. Dia pasti mengharapkanku. Eomma jebal, berapapun biayanya aku harus sembuh."

"Arasso, Arasso. Eomma akan berusaha. Apa kau benar-benar ingin menikahinya?"

"Tentu saja Eomma, jika tidak untuk apa aku melakukan terapi ini?"

"Eonni, kau harus bertahan jika kau ingin bertemu dengannya."

"Ini sudah terlalu lama. Aku sudah tidak kuat. Ini saja sudah menjadi suatu keajaiban untukku bisa bertahan selama 10 tahun."

"keundae, kau harus bertahan beberapa waktu lagi. Dia mungkin sedang berusaha untuk menyelamtkan hidupnya sekarang."

"Kau tidak tahu apa yang kurasakan. Aku benar-benar lelah menunggunya. Sudah 10 tahun lebih aku menanti kehadirannya. Tapi dia tak pernah datang. Dia bahkan tidak pernah menghubungiku lagi."

"Eonni..."

"Kumohon berjanjilah padaku."

"Eonni..."

"Jebal." Ucap seorang yeoja parau.

"Baiklah, aku akan berjanji jika kau juga akan berjanji padaku."

"Molla."

"Eonni..."

"Molla!!"

"Aku ingin kau menggantikanku ketika dia datang."

"Eonni musun?"

"Kau memiliki wajah yang sama denganku. Benar-benar sama tak ada yang berbeda. Kumohon jadilah aku saat dia kembali."

"Eonni, apa yang kau katakan?"

"Jebal." Suaranya semakin parau.

"Eonni, kumohon bertahanlah."

"Kumohon, aku minta tolong padamu."

"Aku tidak bisa Eonni."

"WAE???"

"Tidak bisa."

"Kau tida mau membantu saudaramu. Jebal. Hanya kau yang bisa membantuku."

"Bisa kau bayangkan jika dia kembali hanya untukku tapi aku tidak ada, apa yang akan dia rasakan? KUMOHON BANTU AKU. JEBAL. JEBAL."

"Aku tidak bisa. Aku benar-benar tidak bisa."

"WAEYO??!!! WAE???!!!"

"WAE???????!!!!!!!"

"KARENA AKU MENCINTAI KEKASIHKU!!!!!"

"Aku mengerti. Bantulah saudaramu. Mungkin benar, hanya kau yang bisa membantunya."

"Lalu, bagaimana denganmu? Aku mencintaimu."

"Ara. Tapi saudaramu lebih membutuhkanmu bukan?"

"Baiklah, aku akan berusaha membantunya."

"Apa kau merindukanku? Eoh? Disana aku benar-benar merindukanmu. Satu hari kurasa seperti satu tahun. Aku benar-benar lelah."

"Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan ketika bersmanya. Aku bukanlah Eonni."

"Berusahalah semampumu. Aku mendukungmu. Saranghae."

"Bagaimana kangkermu. Apa kau sudah sembuh terlebih dulu dariku?"

"Eonni, mianhae. Aku tidak bisa membantumu."

"Kurasa kau sekarang berbeda. Dulu kau sangat cerewet dan banyak bicara. Tapi kurasa sekarang, kau jauh berbeda. Kau lebih banyak diam."

'dia mulai curiga padaku sekarang.'

"Kenapa kau berbohong padaku?"

"Diamana dia sebenarnya? Dan siapa kau? Kenapa wajahmu sangat mirip dengannya?"




















Tbc...







Gimana prolognya

Promise Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang