02 November
Pukul 12.13am.Malam ini diatas ranjang persegi yang beralaskan seprai coklat berbulu beruang, aku duduk bersila sambil menghitung uang hasil menjual serbuk itu.
Serbuk itu terjual habis diborong oleh pria dewasa yang sering nongkrong di simpang empat, tak jauh dari smp itu.
Awalnya aku takut mereka akan mencelakakan aku seperti yang mereka lakukan pada anak anak smp saat pulang sekolah.
Tapi mereka tidak melakukan apa apa, mereka hanya menyapaku lalu bertanya tanya. Sepertinya mereka tau siapa aku.
Jika kalian tinggal di daerah sekitar rumahku, mustahil jika kalian tidak mengenalku.
Hampir semua penghuni disini tau siapa aku. Karna tempat ini daerah kekuasaan ku.
Berkat Ayah dan Ibuku aku tak perlu lagi bersusah payah untuk mengenalkan diri ke orang lain yang tak aku kenal.
"Semuanya berjumlah 3jt 729rb"
Ucapku setelah menyusun uang itu dan memasukkan uang itu ke saku kemeja yang aku pakai.
Untuk pekerjaan pertama ini lumayan sukses, dan cukup memuaskan.
Selanjutnya mungkin aku akan ikut bang hakim untuk menjual senjata ilegal di Batam.
Atau mungkin menyelundupkan barang di pasar gelap bersama kak lika.
Tok. Tok. Tok.
Malam itu pukul 12.59am pintuku diketuk orang yang tak aku kenal.
Awalnya aku menghiraukannya. Aku pikir itu hanya halusinasi ku saja.
Tapi ketukan itu kembali lagi terdengar bahkan bukan seperti ketukan tangan manusia.Suaranya seperti dipukul dengan kayu balok. Karna suaranya terdengar berbeda dari ketukan sebelumnya.
Aku diam beberapa menit, meyakinkan diri untuk pergi ke pintu utama dan membuka pintu itu.
Tapi ketukan itu terdengar semakin keras dan banyak. Tak mengizinkan aku untuk berpikir sejenak. Mau tak mau aku harus segera membuka pintu dan melihat siapa yang sudah mengetuk pintu rumahku.
Saat pintu terbuka yang terlihat hanya sepasang sepatu PDH, berwarna hitam mengkilat. Dengan ukuran kaki 40. Yang diletakkan didalam koper hitam yang terbuka.
Sedangkan makhuk yang mengetok pintu rumahku sudah tak lagi terlihat. Sepertinya ia sengaja kabur hanya untuk memberikan sepasang sepatu ini padaku.
Walaupun aku tak tau akan aku apakan sepatu ini.
Mungkin akan berguna
Nanti.
Suatu saat.
Tunggu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare
Historia CortaIni kisahku. Orang yang tak diinginkan. Yang terlahir dari orang yang tak diinginkan. Aku akan menjelaskan secara rinci apa itu pekerjaan terlarang, dan kenapa sebagian orang lebih memilih pekerjaan itu. Aku akan merubah pola pikir kalian tentang...