Happy reading😘😘
**********Senin merupakan hari yang paling dibenci oleh hampir seluruh siswa, ya saat hari senin datang kami harus kesekolah lebih pagi untuk upacara dan bagi yang terlambat silahkan baris di depan seluruh siswa, ah itu sangat memalukan. Pagi ini langit terlihat sedikit mendung dan aku berharap hujan segera turun supaya tidak upacara, tapi sayang do'a ku tidak pernah terkabul. Saat akan upacara justru langit menjadi cerah matahari juga muncul, deretan guru killer disekolahku pun sudah berteriak menyuruh seluruh siswa menuju lapangan.
Upacara dimulai, dan tidak seperti biasanya pagi ini sangat panas membuatku berkeringat dan sangat haus, aku langsung membayangkan minuman dingin mengalir ditenggorokanku ahh membayangkannya malah membuatku semakin haus. Saat aku mengedarkan pandangan ke sekitarku, ternyata tidak hanya aku yang merasa gerah aku melihat hampir semuanya sedang mengibas-ngibaskan tangannya termasuk cowo.
Setelah 30 menit lebih akhirnya upacara selesai, aku langsung mengajak abel,ana dan yolan menuju kantin. Kami langsung berebut air yang ada dikulkas takut tidak kehabisan, setelah mendapatkan minum kami langsung kembali ke kelas karena kantin semakin sesak dipenuhi siswa-siswa yang kehausan.
Pelajaran pertama pada hari senin adalah kimia waaaw, setelah dijemur dilapangan sampai menguras keringat dikelas pun kami harus memeras otak. Mana gurunya killer lagi, saat guru kimia ku datang kelas menjadi sunyi senyap. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara, yang mengantuk pun harus tetap melihat ke depan walau dengan mata terantuk-antuk, karena kalau guru ku ini melihat ada yang menyenderkan kepalanya ke atas meja bersiaplah bung kau akan dapat masalah. Tidak akan dimarahi kalian langsung ditunjuk untuk menjelaskan apa yang tadi dijelaskan dan mengerjakan soal jika kalian tidak bisa, selamat kalian akan mendapatkan oleh-oleh spesial dari guruku ini yaitu dengan diberi satu lembar kertas yang isinya 10 soal kimia dan harus dikumpulkan besok pagi dimejanya waaw sesuatu sekali.
Bel berbunyi, semua siswa dikelasku menghela nafas lega akhirnya setelah satu setengah jam pelajaran pun selesai. Eits ini belum istirahat masih ada satu pelajaran lagi sebelum istirahat yaitu indonesia, setidaknya pelajaran ini tidak membosankan. Pelajaran kali ini hanya disuruh membuat puisi dan kalian taulah kami ini tipe-tipe murid yang mengandalkan internet ya kami hampir semua siswa dikelasku searching makanya ada beberapa diantara kami yang puisinya sama. Entahlah guruku tau atau tidak kalau itu bukan karya kami, dan saat kami bilang kalau kami sudah selesai tiba-tiba guruku yang cantik ini mengatakan kalau puisi yang kalian buat dibacakan didepan kelas, OMG what the... seketika kelas langsung ricus semuanya mengeluarkan ketidaksetujuannya termasuk aku, ya aku tidak mau membaca puisi didepan kelas karena kalian harus tau seperti apa siswa dikelasku ini. Mereka ini tipe anak-anak jail dan suka membully, bukan bully dalam artian yang sebenarnya yah bully disini dalam artian yang bercanda tetapi mereka ini asik. Pernah saat itu della disuruh membacakan pantun oleh guruku yang cantik ini didepan kelas, jenis pantun remaja yang isinya romantis sekali dan alhasil para anak lelaki bersiul siul ria menggoda abel.
Ah perutku sangat lapar dan aku baru ingat kalau aku tidak sempat sarapan tadi, aku melihat kearah jam yang melingkar ditanganku 5 menit lagi bel istirahat berbunyi. Mana aku tidak membawa susu kotak lagi sekedar untuk mengisi perut, karena biasanya aku selalu membawa susu kotak strawberry ke sekolah tapi hari ini aku melupakannya. Ah sudahlah aku sudah tidak bisa fokus lagi ke guruku yang terpenting sekarang adalah perutku, kulirik lagi jam tanganku masih 2 menit lagi waktu istirahat argh aku benar-benar lapar.
"Bel kantin yuk" ucapku sambil menyenderkan kepalaku diatas meja
"Sabar bentar lagi bel elah"
"Begitu bel langsung caw yah" ucapku
"Heem"
"Lo udah nyakuin duit kan biar kita langsung keluar entar"
"Udah" gue pun diam karena abel sudah menjawab
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me
Teen FictionKamu cowo yang selalu membuat aku bahagia, tapi kamu juga yang membuat aku bersedih. Kamu membuat aku terbang tinggi dan kamu jugalah yang membuat aku terjatuh. Aku hanya ingin kamu menganggap aku sebagai "Aku" bukan orang lain.