6.Firasat Hati

8.2K 1.1K 49
                                    

Pdf bisa di beli wa +62 822-1377-8824 (putri) atau

Ebook di playstore buku/ di aplikasi kbm app/ Karyakarsa Aqiladyna, bisa di baca lengkap di sana.

****

Malam nanti pertunangan tuan Marva akan di terlaksana di sebuah hotel bintang lama tersohor di kota ini.

Tidak ada kegiatan di rumah besar itu, para pelayan beraktivitas seperti biasanya karena tanggung jawab segala sesuatu dari makanan dan penerima tamu undangan sudah di serahkan pada pihak hotel.

Baru kemarin malam pertama kalinya tuan Marva mengajak calon tunangannya makan malam bersama di rumah, bertemu dengan tuan Ardi dan nyonya Veronica. Wanita yang sangat cantik yang sangat serasi berdampingan dengan tuan Marva, mereka terlihat seperti keluarga yang hangat tapi ada sesuatu yang kurang kehadiran tuan Arkana tidak terlihat sejak terakhir Ameera bertemu dengan pria itu.

Apa tuan Arkana sudah kembali bertugas lagi? tapi kan pertunangan tuan Marva baru terlaksana malam ini, tidak mungkin tuan Arkana tidak menghadiri hari bersejarah adik satu satunya.

"Ameera! " Lussi menepuk bahu Ameera membuatnya terlonjak, hampir saja pot bunga yang ia bersihkan ingin terlepas dari tangan Ameera untung dengan sigap ia mampu menahannya. Kalau saja pot itu pecah berapa uang untuk menggantinya, meski majikannya baik tetap saja Ameera tidak mau membuat keteledoran semasa ia bekerja di sini.

"Untung tidak pecah." gumam Ameera meletakan pot bunga ke atas meja.

"Maaf." Kata Lussi menyesal.

" Bukan salahmu Lussi, aku saja kurang fokus." kata Ameera tersenyum pada sahabatnya itu.

"Apa yang kau lamunkan." tanya Lussi.

"Tidak ada, aku hanya kurang tidur malam tadi." Kata Ameera.

"Selalu alasan yang sama kalau di tanya." Kata Lussi cemberut.

Ameera hanya terkekeh, ia melanjutkan aktivitasnya membersihkan ruang kerja milik tuan Ardi.

"Ameera cepatan dandan bentar lagi kita harus ke hotel, pelayan lain sudah kelar tugasnya tinggal kamu saja lagi." Kata Lussi  melirik pada jam dinding yang menunjukan pukul 5 sore.

"Kamu duluan saja Lussi, nanti aku nyusul, kerjaanku belum kelar." Kata Ameera.

Tuan Ardi barusan memerintahkan Ameera membersihkan ruangannya, tidak mungkin Ameera membersihkan seadanya lalu cepat cepat dandan untuk ke pesta pertunangan tuan Marva.

Ameera selalu berusaha semaksimal mungkin apa yang di perintahkan majikannya agar mereka tidak kecewa dengan hasil kerja Ameera.

"Cepatan ya aku tunggu loh." Kata Lussi berlalu meninggalkan Ameera.

Sebenarnya Ameera ingin tinggal saja di dalam kamarnya saat semua penghuni rumah pergi ke pesta pertunangan tuan Marva. 

Ameera tidak nyaman di tengah banyak orang apa lagi kalau ada seseorang mengenalinya, habislah riwayatnya. Maka itu Ameera sengaja membersihkan ruangan tuan Ardi sedikit lamban. Rencananya ia ada alasan tidak pergi ke pesta tersebut.

Dengan cemas Ameera menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 6 sore, Ameera menatap dari kaca jendela para pelayan terlihat memasuki mobil siap membawa mereka ke hotel. terlihat juga Lussi ikut bergabung dengan pelayan lainnya, Ameera bernafas lega, setidaknya Lussi sudah pergi dan tidak memaksanya ikut ke pesta.

Ameera (Series) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang