As long as I got you and you got me. you say, things will get better. Just a little better.
26 cm start!
---------------------
Gue natep apartemen Guanlin yang sepi, orangnya ngabur tau kemana pagi-pagi.
Gue paham pada akhirnya.Siapa Jinyoung, siapa Rani. Gue paham
"Achelll"
"berisik anjir"
"Liat siapa yang dateng" gue natep Guanlin yang baru dateng sambil nyampingin badannya. Gue natep Marsha terus senyum simpul
"Hei"
"Hei"
"Maaf"
KOK GUE UDAH ENEK SIH DENGER KATA MAAF??
"yaudah sih, kan Cuma berantem biasa. Malah gue ngga ngerasa kalo kita berantem."
"iya ya"
"canggung bego" gumam Guanlin
"Lin, gue udah inget"
Hening..
"inget?"
"inget siapa Jinyoung dan apa yang terjadi sama kita"
Dan tiba-tiba muka Guanlin langsung keruh, gue emang salah cerita sama dia. Tapi dia beneran berhak tau.
Karena, kalau nggak semua bakal ancur lagi.
--
Gue lari ke kampus, gue telat.
Gue baru inget ada jam pagi, tadi mau skip aja tapi Guanlin malah ngomelin gue. Fix dia kesambet, padahal biasa banget dia skip.
Gue masuk kelas dan nemuin kelas kosong, anjir mau marah.
"Kenapa? Ngapain? Kan tanggal merah?" tanya suara Jinyoung dibelakang gue
MAU MISUH MISUHIN GUANLIN GUE.
"Oh, gue ngga liat kalender."
"gue harus beliin lo kalender kayaknya"
"ya bolehlah." Gue canggung banget sama orang ini"kenapa..?"
"gue udah inget"
"beneran?"
"hm"
"RACHEL"
"anjir kaget"
"GUE SENENG BANGET!!" teriak Jinyoung sambil ngangkat gue muter-muterin gue.
Emang gue enteng ya?? Dia kan kurus gitu :(Dia nurunin gue setelah dua kali puteran. Gue ketawa pelan liat dia senderan sama tembok.
"Capek ya?"
"ngga.."
Gue ketawa terus duduk di sebelah dia.
"dua tahun ya"
"hm dua tahun"
"nyesel ga?"
"sekarang agak nyesel"
"makanya"
"kalo ngga gue putusin, Guanlin ngga bakal ngerasain pacaran sama lo"
"iya ya"
"Lo sayang Guanlin?"
"banget"
"terus gue harus apa, biar lo balik ke gue?"
"harus apa ya.. usaha sendiri lah" kata gue sambil natep ke depan, gue juga ngga tau apa yang harus Jinyoung lakuin, karena gue sayang Guanlin.
"hm, Chel. Kalo gue dapetin lo, gue janji. Seumur hidup gue ngga bakal ngecewain lo lagi."
"njir serem banget" kata gue pelan. "Seumur hidup" dia Cuma ketawa nanggepin gue.
"semua bakal baik-baik aja." Gumam dia
"embun di pagi buta menebarkan bau basah, detik demi detik ku hitung, inikah saat ku pergi? Oh tuhan ku cinta dia berikanlah aku hidup, tak kan ku sakiti dia, hukum aku bila terjadi~ aku tak mudah untuk mencintai, aku tak mudah mengaku ku cinta, aku tak mudah mengatakan aku jatuh cinta. Senandung ku hanya untuk cinta, tirakatku hanya untuk engkau, tiada dusta sumpah ku cinta sampai ku menutup mata~~"
"kok galau gitu" katanya sambil ngacak rambut gue.
"hehehe"
"jadi kita baikan nih?" tanya Jinyoung sambil nunjukin kelingkingnya.
"baikan" kata gue dan dia narik kelingking gue dan nyium bibir gue sekilas.
BRAK
Gue nengok ke koridor, ngga ada orang.
"anjir hantu apa" gumam gue
"mana ada hantu siang bolong, kucing paling" katanya terus natep awan.
Gue dah baikan sama Jinyoung, sekarang..? gue harus apa?
Mampir yuk ke ff sebelah judul nya Diary? Punyanya Hwang Minhyun ^___^
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Never +B.Jinyoung [✓]
Фанфик[AU / #1A1Series] Aku ingin berhenti mencintaimu, dalam kenangan yang tak bisa ku hentikan. Wanna One dengan kearifan Lokal #290 in shortstory 1/07/18 #397 in Fanfiction 22/02/17 ©milikminhyun 2017 short/chapt nonbaku Harshwords Start : 8/12/17 End...