Chapter 10: Return (2)

362 81 3
                                    


0_0

"ahbuji! Aku ingin membatalkan pertunanganku" ungkap jong in.

"jangan bercanda. Aku tidak punya waktu banyak jadi katakan niat sebenarnya kau datang kemari" timpal seorang pria tua yang mengenakan kaca mata sembari fokus memperhatikan cincin yang dikenakannya seakan objek itu lebih menarik di banding putranya sendiri.

"maaf ahbuji. Tapi aku sudah mengatakan apa yang harus kukatakan" ujar jong in dengan jujur. Mata tuan kim beralih menatap putranya.

"apa kau menguji kesabaranku?" tanya tuan kim dingin.

"ahbuji. Aku mengatakan sebenarnya, aku tidak tertarik untuk menguji hal-hal seperti yang kau katakana" jawab jong in.

"apa sekarang aku pandai menjawabku? Apa aku pernah mengajarkannya?" tanya tuan kim dengan nada sedikit lebih tinggi. Jong in hanya diam sembari menunduk.

"setelah kau menginap dirumah kakakmu, hal ini yang kau sampaikan padaku? apa kakakmu menyebarkan racun ke otakmu hingga kau berpikiran aneh seperti saat ini?" tekan tuan kim dengan nada tinggi. Jong in mengangkat wajahnya dan menatap ayahnya dengan ekspresi tak terima.

"jangan melibatkan noona, aku memutuskannya karena diriku sendiri bukan karena pengaruh siapapun" tutur jong in tegas.

"hentikan berpikir untuk memutuskan pertunangan ini jika kau hanya mengatakan alasan murahan itu pada ayahmu ini" ketus tuan kim tajam. Jong in diam tak menjawab.

"kau pikir keluarga calon besan kita itu seperti apa? Apa dengan mudah mereka akan memaafkan kita jika kita memutuskan pertunangan ini secara sepihak. Oh?!! Seharusnya kau memikirkan ucapanmu sebelum mengatakanya padaku" ungkap tuan kim lalu beranjak untuk kembali ke kamarnya.

"aku tidak bisa menikah dengan seorang wanita yang tak memiliki hati nurani sepertinya" ucapan jong in berhasil menghentikan langkah tuan kim.

"kau pikir jika kau menikahi wanita yang memiliki hati nurani kehidupanmu akan lebih baik?" tanya tuan kim tanpa berbalik menatap putranya.

"aku tak mencintainya ahbuji" tegas jong in sekali lagi. Tuan kim kini berbalik menatap jong in dengan mata penuh amarah.

"lalu kau mencintai gadis yang kau coba untuk sembunyikan dariku itu?" tanya tuan kim dengan nada marah.

"ahbuji! Jangan mengalihkan pembicaraan" tahan jong in.

"sepertinya insting manager lee benar. kau memiliki hubungan khusus dengan wanita murahan seperti itu" gumam tuan kim dengan nada meremehkan dalam kata-katanya.

"ahbuji!!" kesal jong in dengan rahang mengeras dan tangan mengepal kuat. Tuan kim melirik ekspresi jong in datar lalu beralih ke tangan jong in yang sudah mengepal kuat sekarang.

"bahkan kau tak senang jika aku menyebutnya sebagai wanita murahan? Sebegitu besarkah perasaanmu padanya? Apa yang bisa kau banggakan dari gadis kumuh sepertinya? Sadarlah kim jong in! kau adalah penerus perusahaan besar KK Cooperation, jika kau memiliki waktu untuk bermain-main dengan gadis itu.. lebih baik kau gunakan waktumu untuk hal yang lebih berguna. Sebelum aku akan bertindak dengan caraku sendiri" ocehan tuan kim benar-benar membuat jong in panas, bahkan kini kepalan tangannya bergetar hebat akibat menahan kesal di hatinya.

"kau boleh menghinaku karena aku jatuh cinta pada gadis biasa sepertinya tapi kau tidak pantas menghina gadis yang kucintai ahbuji" jong in mencoba mengontrol emosinya.

Daily SunshineWhere stories live. Discover now