“Apakah aktingku tadi cukup meyakinkan? Harus berpura-pura ketakutan. Ck! Itu benar-benar bukan sifatku. Apalagi harus mengorbankan sebelah lenganku. Haah. Tidak apa. Kapten Naomi pasti bisa menyambungkan kembali lenganku.”
“Kapten?” ujar Kinal lirih.
“Ya. Kakak tahu, mungkin dengan bergabungnya Aku dengan mereka para Penghuni Atas, Aku dapat membalas rasa ‘cemburu’ ini kepada mereka berdua, kepada Kakak juga.”
Anin mengangkat tangan kirinya. Mengacungkan jari telunjuknya layaknya sebuah pistol ke arah kepala Kinal.
“Untung saja sepercik emosi yang tadi Kakak tunjukkan memberikanku kesempatan untuk merobohkan Kak Kinal. Dalam pertarungan, jangan libatkan emosi. Bukankah itu yang selalu Kak Kinal katakan padaku saat latihan?”
--
Sementara itu, di tempat di mana Ikha dan Yuvia terhempas oleh pukulan api biru milik Natalia, mereka berdua terjebak dalam kegelapan hutan yang pekat. Membuat Yuvia harus menciptakan bola listrik putih untuk sedikit meringankan penglihatan mereka.
“Gila! Natalia memang sulit untuk diprediksi!” ujar Ikha sambil memperhatikan sekelilingnya dengan waspada.
“Dia kemari. Bersiaplah.” Ujar Yuvia sambil menyelimuti kedua tinjunya dengan lilitan listrik putih.
“Pengkhianat!!!”
BWOOSH!!!
Natalia tiba-tiba menerjang Ikha dan Yuvia dari atas. Di tengah gelapnya hutan, serangan dadakannya ini benar-benar tidak bisa dihindari Yuvia maupun Ikha. Meski tidak dapat dihindari, pukulan Natalia masih dapat ditahan oleh Ikha.
“Kau pikir kau bisa menang melawan kami berdua?!” geram Ikha.
“Tentu saja.” Jawab Natalia tenang.
DRRAASSHH!!!
Tinju Natalia tiba-tiba terbakar api biru yang menari liar. Membara begitu buas. Membuat Ikha terpaksa melepaskan pertahanannya dan melompat mundur untuk menghindar.
“Lawanmu bukan hanya Ikha, lho.” Ujar Yuvia yang berada di belakang Natalia.
“Aku tahu.” Sahut Natalia enteng.
WUUSH!!!
Punggung Natalia kembali dihiasi sayap api biru Harpy. Membuat Yuvia yang berada di belakangnya terkejut. Sebagian baju juga tangannya terbakar karena ia tidak menyangka akan sayap api yang muncul dari punggung Natalia.
“Dalam gelap, kau tidak mungkin dapat melihat petirku!” seru Ikha menyerbu Natalia.
“Hah! Siapa bilang!”
ZRRSSHH!!!
Natalia mengibaskan kedua lengannya. Berputar layaknya seorang ballerina dengan gelombang api biru tipis yang Menyebar menjauh membakar setiap pohon yang disentuhnya. Termasuk juga Ikha dan Yuvia jika mereka tidak menahan gelombang api tersebut dengan perisai petir yang mereka buat.
“Nah, sedikit lebih terang, kan?” ujar Natalia saat pohon-pohon di sekitarnya terbakar. Membuat keadaan menjadi lebih terang.
“Kau gila!” seru Yuvia sambil berlari mendekati Natalia.
Sementara Ikha mengalihkan api yang membakar pohon-pohon tersebut dengan petir miliknya, Yuvia menghujani Natalia dengan pukulan dan tendangan yang telah diselimuti petir putih disekitarnya. Membuat gerakan dan daya hancurnya meningkat berpuluh-puluh kali lipat. Meski begitu, serangan-serangan Yuvia tampaknya tidak terlalu membuat Natalia kerepotan. Dengan mudah, ia menghindari serangan-serangan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanfictionCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.