"Kenapa Minami sampai begitu takut? Apa ada seseorang yang melukainya?" Gumam Yuko bingung.
"Yuu-chan?" Panggil seorang gadis dari belakang Yuko.
"Eh? Mari-chan?" Gumam Yuko tak percaya.
"Sejak kapan kau kembali Jepang? Seingatku kau meninggalkan Jepang sejak lulus SMA," kata Yuko lalu menormalkan sikapnya.
"Ah, itu, aku sedang liburan, lagipula, aku sangat merindukan Jepang." Jawab Mari-chan alias Shinoda Mariko.
Mariko adalah teman SMA Yuko dan Minami, setelah lulus, ia memutuskan pindah ke Paris untuk menjadi model. Yuko tersenyum menatap gadis yang sedikit lebih tua darinya. Perasaan gelisah tentang Minami masih membungkus hatinya, yang membuatnya tak tenang.
"Nee, apa benar Minami menjadi member idol group Akihabara48?" Tanya Mariko.
"Ya. Dia sangat terkenal disini. Oh ya, apa kau mau mampir ke apartemenku?"
"Boleh. Nande? Pasti ada hal yang mengganggumu, bukan?"Yuko menghela nafasnya perlahan. Mariko sangat mengenal dirinya, melebihi ia mengenal dirinya sendiri. Tanpa jawaban, ia mengangguk lemah. Keduanya berjalan ke arah mobil Yuko dan melanjutkan perjalanan menuju ke apartemennya. Setibanya disana, Yuko mengajak Mariko masuk dan menceritakan semua tentang Minami.
"Mari-chan..." panggil Yuko.
"Siapa yang tega menyakiti Minami? Siapa yang tega menyakiti gadis sepertinya?" Tanya Yuko pada Mariko yang terdiam mendengar cerita gadis itu. "Hanya orang tak berperasaan saja yang tega! Minami itu orang baik!
Minami bukan orang jahat!" Teriak Yuko histeris."Yuko, bagaimana jika ia adalah orang yang datang dari masa lalunya? Orang yang mengenal Minami dengan baik?" Tanya Mariko penuh selidik.
Yuko hanya bisa menatap Mariko bingung. "Kenapa kau berpikiran seperti itu?"
"Ya, entahlah. Nee, aku ada saran," ujar Mariko sembari menatap Yuko.
"Nani?"
Senyum misterius mengembang diwajahnya. "Bekerja samalah dengan Iriyama Anna." Jawab Mariko.
"Jaa ne!"
Yuko memandang kepergian sahabatnya dengan tatapan bingung. Kata-kata Mariko masih terngiang jelas ditelinganya.
"Bekerja samalah dengan Iriyama Anna."
Apa maksudnya? Apa hubungan mereka?
***
"Apa dia sudah sadar?" Tanya Yuki."Belum, dokterpun hanya diam tanpa menjawab pertanyaanku." Balas Yuria menatap Yuki sekilas.
Keduanya tanpa sengaja melihat Annin sedang membereskan barangnya dan segera menghampirinya. Keduanya menatap Annin bingung hingga Yuki membuka suaranya.
"Kau mau kemana?" Tanya Yuki.
Annin menatapnya datar lalu tersenyum singkat. "Ke Osaka, nenekku sakit dan aku harus merawatnya. Oh ya, aku sudah ijin dengan Akimoto sensei, jadi aku baru akan pulang setelah nenekku sembuh." Jawab Annin lalu berlalu keluar dari dorm.
Diluar dorm, Annin menatap foto ditangannya dengan tajam. Kenapa harus dia? Kenapa harus wanita itu?
'Penghancur kebahagiaan orang.' Batin Annin lalu tersenyum sinis. "Aku akan menemukanmu dan memastikan kau mendapatkan balasan yang setimpal." Gumam Annin lalu menarik kopernya ke arah stasiun.
Tujuannya bukanlah Osaka, ia akan pergi ke Sakae, menemui seseorang yang ia yakin dapat dan mau membantunya. Ia ingat semuanya, semua tentang gadis itu. Gadis yang penah nyaris menghancurkan AKB48. Dan ia hampir membunuh seorang Takahashi Minami, bukan tak mungkin ia mengincar yang lain. Masalahnya adalah: Siapa target berikutnya? Dan kapan ia akan menjalankannya?
•
•
•
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape
Fanfiction"Dia adalah seorang psikopat gila!!!" 'Tapi aku akan menyelamatkan gadis itu dari psikopat itu, bersabarlah.' Dengan bantuan dari salah satu member AKB, akankah dia berhasil menyelamatkan gadis itu dari psikopat gila itu?