part 8: you are my best friend(2)

30 16 0
                                    

Kata maaf gak selamanya menyelesaikan masalah....
Tapi...
Berjanjilah tidak akan mengulangi itu lagi....

1 minggu kemudian.....

Sudah 1 minggu rilla musuhan sama deva, rilla merasa kesepian sekali. Biasanya, kalau istirahat gini pasti deva selalu mengajak rilla ke kantin. Tapi hari ini beda semua rasanya sirna persahabatan yang rilla jalin selama 9 tahun lamanya hancur begitu saja. Rilla gak pernah meyerah ia akan selalu menjaga persahabatan ini. Rilla akan meminta maaf pada deva meskipun ia yakin deva bakalan gak mau maafin dia.

" Dev, liat sini napa?? Kenapa sih loh buang muka gitu dengan gue!
Dev, maaf kalau gue salah, gue gak sengaja emosi dev. Loh tau kan gue orangnya gimana, dev please napa?? ". Ujar rilla membujuk deva yang lagi ngambek

"Gimana kalau gue kerjain nih anak. Biar dia tau gimana hati ku sakit karena dibentaknya hehehe". Ucap deva didalam hati

" dev loh napa diam. Jawab napa dev. Ya uda kalau loh belom bisa maafin gue, gue ngerti kok loh masih marah sama gue ". Ucapnya pasrah dengan wajah yang lesu.

Rilla pun meninggalkan deva sendiri. Waktu dia hampir berbalik arah deva memanggilnya.


" Rill, gue maafin kamu !! ". Ucapnya berteriak

" what the helloww apa?? Serius dev!! ".  Mengeluarkan suara tujuh oktafnya dan Berlari menghampiri deva kembali.

Deva tersenyum, akhirnya mereka berpelukan seperti tuletubish.

"Gue janji gue gak lakuin itu lagi dev, janji deh ". Mengangkat jari telunjuknya.


Deva pun membalasnya, akhirnya mereka pun mengikrarkan janji.
Janji persahabatan mereka, author salut sama mereka meskipun ada masalah tapi mereka menyelesaikan dengan kepala dingin, dan rilla author takjub sama kamu....

                   BACOT .....

NEXT THE STORY...

Jadi mereka disinilah, setelah berdamai rilla dan deva pergi ke kantin mereka sudah kangen-kangenan ngomong apalagi deva yang tak pernah berhenti story telling kepada rilla. Tapi rilla untuk saat ini membuka hati, mata dan pikirannya agar bisa menerima apa yang di ceritakan sahabatnya itu.

Bagi rilla cerita deva itu mah gak menarik, gimana gak menarik coba, setiap hari itu- itu aja topik bahasannya " you knowlah ".
Tapi dengan kerendahan hati rilla selalu dengan cerita deva tanpa mengabaikannya sedikit pun walaupun itu baginya gak nyambung total.

" rill, kamu pesan apa? " , ujar deva membuyarkan pikiran rilla yang melayang kelangit ketujuh.

" gue pesan pop ice vanilla blue 1 dan burgernya, jangan lupa sausnya dibuat sedikit ya soalnya gue gak suka pedes ", ujarnya secara jelas.


" sip bos! " , ucap deva sambil terkekeh.


Gak sampai 15 menit pesanan mereka telah diantar, dengan sigap rilla langsung memakan burgernya yang sedikit panas tapi tetap aja enak untuk disantap, sedangkan deva asik memakan mie ayam baksonya.

Akhirnya mereka selesai makan, rilla mengajak devan ketoilet bentar untuk buang air kecil. Karena dari tadi rilla udah nahan- nahan air seninya itu waktu pelajaran pak mora.


Setiba di toilet, rilla gak sengaja menabrak seseorang, yah siapa lagi kalau gak athalan, rilla paling gak suka kalau udah ketemu sama nih orang rasanya moodnya buyar ntah kemana. Tapi ia gak peduli, rilla tetap kekamar mandi karena dia gak bisa tahan air seninya itu lagi.


Athalan yang melihat sifat rilla itu hanya mengelengkan kepala dan kembali melanjutkan perjalanannya kekelas. Sedangkan deva hanya menunggu didepan toilet sambil merapikan baju dan rambutnya di depan kaca, sambil menunggu rilla keluar. Sekitar 15 menit dikamar mandi rilla keluar, mereka pun kembali kekelas karena sekitar 3 menit tadi bel sudah berbunyi, mereka terburu-buru kekelas karena guru kimia yang baru itu akan masuk. Dan itu akan membosankan pada rilla.








Yeeaaahhh.....
Akhirnya selesai juga part ini.
Rasanya pegel banget nih tangan
Otak nih pun udah mau pecah
Banyak banget kegiatan satu hari ini....
Tapi sangat menyenangkan...

Selamat malam selasa....
Selamat melanjutkan aktivitas besok...
Jangan lupa doa sebelum tidur




                       TRIMS :-)








karenamu cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang