10. Please Don't;ㅡ

263 68 4
                                    

Ada hal yang memang tak bisa dipaksakan.

ㅡㅡ✨ㅡㅡ


Semburat langit biru berhias lalu lalang burung burung kecil menjadi pemandangan yang menyejukkan. Rena tengah duduk di bangku taman dengan tenang sebelum akhirnya dikejutkan oleh kehadiran duo berisik Seungkwan dan Dokyeom. Ingin memaki saja rasanya. Kalau saja dia sedang tidak dekat dengan penegak kedisiplinan, Kim Jonghyun, pasti saat ini seribu kata umpatan sudah dikeluarkannya.

"Ren, ren, ren!" Panggil Seungkwan dengan nada khasnya yang terdengar memekakan bagi Rena. Yang dipanggil hanya memutar bola matanya jengah. "Kyulkyung sama kak Minhyun baik-baik aja kan?" Seungkwan terdengar histeris sekarang.

"Baik-baik aja kok, kenapa?" Rena memicingkan sebelah matanya. Memang sudah jadi pembawannya, dia itu terkesan sangar. Jadi mohon jangan salah paham, dia sebenarnya anak yang baik. Hanya kata-katanya kadang ga pake di filter dulu.

Seungkwan memang biang gosip. Lambe turah katanya. Bahkan dia bisa lebih up to date masalah masalah anak sekolah daripada guru bk dan teman teman nyinyirnya yang lain. Rena kadang juga tak tahan, tapi informasi dari Seungkwan hampir semuanya benar. Jadi perlu juga dapat info terbaru dari manusia tembam satu itu.

Cerocosan ngalor ngidul Seungkwan akhirnya bisa ditangkap dengan jernih oleh Rena. Intinya ada yang liat Kyulkyung dan Minhyun, dengan posisi Kyulkyung yang menangis, tersedu, entah untuk alasan apa. Rena ingin berfikiran positif tapi melihat kondisi Kyulkyung belakangan membuatnya agak khawatir. Saat Seungkwan hendak bertanya kenapa, Rena langsung menyerobot pergi dari hadapan Seungkwan. Langkah kakinya menuntun kedalam kelas Kyulkyung dan Eunwoo, namun nihil. Keduanya tidak ada dalam kelas. Ia coba bertanya, tapi jawabannya sungguh di luar dugaan. Kyulkyung sedang bersama Minhyun. Bukannya mereka bertengkar? Apa info kali ini salah?

ㅡㅡ

Minhyun berjalan bersama Kyulkyung diiringi oleh tatapan tatapan penuh tanya beberapa anak sekolah. Risih. Kyulkyung tak suka jadi pusat perhatian. Ia terus saja mempercepat langkahnya, membuat Minhyun sesekali harus menjaga tubuh Kyulkyung yang hampir jatuh menabrak orang didepannya.

"Ati-ati dek." Minhyun mencoba menselaraskan langkahnya dengan Kyulkyung. Yang diajak bicara hanya diam dan tertunduk masih melanjutkan aktivitasnya menuju kantin. Tak tahan melihat Kyulkyung, akhirnya Minhyun menggandeng tangan gadisnya, menuntun menuju kantin yang entah mengapa terasa lebih jauh dari biasanya. "Kalo jalan itu jangan nunduk. Nanti jatoh." Gini aja Kyulkyung sudah dibuat melayang, bagaimana mungkin dia melepaskan Minhyun?

Dikantin suasananya masih sama. Iya, Kyulkyung masih merasa risih dengan tatapan tatapan menginterogasi itu. Ingin berganti wajah saja rasanya.

"Kenapa Kyul? Cengo gitu mukanya." Suara berat Dongho membuat Kyulkyung mengangkat dagunya. Mata yang terfokus pada tanah yang dipijaknya itu kini beralih pada wajah sangar Dongho.

"Jangan godain punya gue." Minhyun langsung menginterupsi Dongho yang mulai jahil. Membuat Dongho mencibir, enggan melanjutkan aktivitasnya. "Mau pindah aja dek?" Tanya Minhyun lembut. Sebenarnya tiga teman didepannya itu mulai muak. Tapi karena kantin cukup ramai jadi mau tak mau mereka harus bertahan.

Senyum simpul Kyulkyung terukir indah diwajahnya, entah kenapa kata-kata Minhyun tadi membuatnya merasa dimiliki seseorang. Setidaknya ia merasa Minhyun melindunginya? Walaupun sebenarnya Dongho dan kawan kawan tak mungkin berbuat aneh padanya mengingat ia juga punya sifat yang agak galak, terkadang. Iya, liat saja mukanya saat serius, terlihat begitu mengintimidasi.

Kantin sudah mulai sunyi, tapi gerombolang itu masih saja enggan beranjak. Entah terlalu asyik atau memang hanya iseng. Kyulkyung yang sudah harus kembali ke kelas akhirnya memotong pembicaraan random keempat kakak kelasnya itu. "Kak, mau balik kelas? Bentar lagi masuk loh. Biologi kan?" Kyulkyung menatap lembut mata Minhyun yang dibalas dengan senyum hangat kesukaannya.

"Gue anter ya dek?" Minhyun beranjak dari duduk manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue anter ya dek?" Minhyun beranjak dari duduk manisnya. Menggenggam pergelangan tangan Kyulkyung dan menuntunnya untuk berdiri tanpa mengijinkan Kyulkyung menjawab penawarannya. Kyulkyung ingin menolak sebenarnya, karena arah kelas mereka berlawanan, dan ia takut nanti Minhyun akan telat memasuki kelas jika mengantarnya lebih dulu. Tapi Minhyun tetaplah Minhyun, tak ada yang boleh menolak penawarannya. Kyulkyung hanya bisa menghela nafas panjang lalu berjalan mengikuti langkah besar Minhyun.

"Kapan tu anak berubah ya? Masih aja maksain maunya dia." Jonghyun akhirnya buka suara dan memilih untuk menuju ke kelasnya, Biologi, kelas yang paling membosankan. Jonghyun lebih suka aljabar dan segala tentang matematika yang rumit dibanding harus belajar siklus kreb dan segala siklus perputaran fotosintesis dengan berbagai macam molekul serta nama ilmiah yang tabu di telinganya.
















"Please, semoga kali ini batu akik itu ga bakal mengulang hal yang sama. Jangan jadi orang egois lagi, hyun." Jonghyun menggumam pelan sambil terus melangkahkan kakinya.

LET HER GO ㅡ Minhyun x KyulkyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang