1

260 21 2
                                    

Seorang gadis berjalan dengan senyum cerahnya, bagi sebagian orang yang melihatnya dia akan dianggap aneh. Tapi justru itulah nilai tambah bagi si gadis. Dia selalu tersenyum untuk menutupi kelukaan yang selalu dia rasakan. Dia Alodia El Nerissa.

Alodia berjalan menuju sekolahnya, dengan langkah cepat karena dia hari ini telat bangun. Bukan sekali ini dia terlambat bangun, dulu dia selalu menggunakan sepeda. Namun sekarang sepedanya tak dapat digunakan lagi.

***
Sesampainya di sekolah, gerbang akan ditutup oleh security, Alodia segera berlari menuju gerbang, "Eh, pak jangan ditutup dulu", pinta Alodia pada security.

"Ya ampun. Non lagi yang telat, besok jangan diulangi ya non", ujar pak satpam.

Alodia hanya tersenyum dan berlari menuju kelas. Saat melihat ke ruang musik ia tak sengaja melihat senior yang selama ini ia kagumi.

Seniornya itu terlihat begitu tampan saat memainkan piano.
Setiap nada yang keluar dari tuts piano mampu menghipnotis Alodia.

Karena larut dalam merdunya melodi, Alodia tak sadar jika sedari tadi senior itu menatapnya.

Setelah permainan piano selesai Alodia baru menyadari jika ia sedang ditatap oleh senior itu. "Aish, kenapa kak Morgan natapnya gitu banget", batin Alodia heran.
Tak disangka Morgan menghampiri Alodia,

"Kenapa masih berdiri di situ?", tanya Morgan.

Alodia bingung untuk menjawab pertanyaan Morgan. "Maaf kak, tadi melodi pianonya merdu, jadi aku berhenti untuk mendengarnya", Jawab Alodia sambil menundukan kepala.

Tanpa membalas jawaban Alodia, Morgan berlalu menuju kelasnya. Aodia yang ditinggal  begitu saja merasa sedih, karena Morgan selalu bersikap dingin padanya.

Sabar Alodia. Dia udah biasa kaya gitu, bukan cuma ke kamu dia dingin begitu.

Alodia berusaha menyemangati dirinya sendiri.

“Alodia, kenapa kamu masih di sini dan belum masuk kelas”. Miss Nara menegur Alodia.

Alodia menjawab seraya tersenyum “ iya Miss tadi benerin tali sepatu. Saya duluan Miss”, setelah mengatakan
itu Alodia langsung menuju kelasnya.

**
Di kelas guru mapel belum datang, dan Alodia bersyukur atas hal itu. Alodia langsung menuju kursinya. Baru saja duduk sahabatnya langsung memberi pertanyaan mengenai alasan keterlambatannya.

Aloda tak menanggapi pertanyaan sahabat baiknya itu. Dia tidur
dengan berbantal lengannya. “ Diiiia, jawab pertanyaan aku, apa kamu udah ngga nganggep aku temen lagi?,” tanya Dahlia. “ Please deh Li aku lagi cape, kamu ngga usah drama gitu”. Jawab Alodia lesu.

Mendengar jawaban Alodia, Dia agak kecewa namun ia paham kondisi
Alodia yang memang selalu dalam keadaan seperti ini. Dahlia duduk di bangkumya karena guru mapel datang.

Karena merasa bosan dengan pelajaran Alodia membuka ponselnya, dan dia
mendapat notifikasi pesan. “Aku mau balik lagi ke Indo dan melanjutkan studyku di sana, aku miss kamu El”. Isi pesan itu. Pesan itu dari sahabat Alodia yang lain.

Dia Rachel teman sekaligus seniornya Junior high schoolnya. Membaca pesan itu Alodia merasa senang karena lama tak bertemu.

Di lain tempat seseorang juga mendapat pesan yang sama dari orang yang sama. Dia tak sabar menunggu kepulangan kekasihnya. Terakhir mereka bertemu setahun yang lalu.

**
Saat jam Istirahat Alodia dan Dahlia menuju kantin, “Maafkan sikapku tadi pagi, aku terlalu lelah karena maraton hehehe”. Sesal Alodia.

“iya ngga papa aku paham keadaan kamu”.

Kantin tiba-tiba riuh, karena Morgan dan teman-temannya memasuki kantin. Saat
Morgan dan temannya datang, Alodia tak bisa mengalihkan pandangannya. “ Di kamu dengerin aku apa ngga, kamu lagi liatin siapa sih”, seru Dahlia sembari melihat arah pandang
Alodia.

Dahlia mengetahui jika Alodia menaruh rasa pada Morgan, dia hanya berharap
semoga sahabatnya iyu tak merasakan sakit saat nantinya Morgan menyakitinya.

**
Hai maaf jika ada typo masih baru jadi author. Jangan lupa commentnya💕💕

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang