"Kau boleh pergi." Ujar Hanbin dingin.
Lisa berjengit. "Kau mengusirku?"
"Pasien ingin istirahat, tolong tinggalkan aku sendiri. Dan tenang saja, aku tidak akan melaporkanmu. Lagi pula, itu bukan kesengajaan, kan?" Hanbin memejamkan matanya.
Lisa berdecak sebal. Dilangkahkanya kaki jenjang nya ke arah pintu keluar dengan langkah kesal.
Awas kau, Kim Hanbin!
***
Lisa memasuki rumahnya dengan kesal. Benar-benar sombong namja bernama Kim Hanbin itu! Awas saja---
"Lis? Siapa yang kau tabrak?"
Lisa melotot. "Shuuuutttt! Ayo ke kamar!" Lisa menarik tangan Bambam. Bahaya jika semua orang di rumahnya tahu jika ia telah menabrak seseorang.
"Kamu tuh gimana sih, Bam? Nanya di kamar dong, jangan di depan pintu kaya tadi." Sembur Lisa kesal ketika sudah sampai di kamarnya.
Bambam mengangguk. "Mian."
"Siapa yang kau tabrak? Doa tidak papa kan? Apa dia akan melaporkanmu ke polisi? Kenapa kau ceroboh sekali, eoh? Apa---"
"Bambam!" Geram Lisa.
"Aku tidak akan di laporkan. Namja itu hanya patah beberapa tulang rusuknya saja."
Bambam melotot. "Mwo? Hanya patah beberapa tulang rusuk katamu? Lisa, itu tulang rusuk. Paati sakit sekali. Aish! Kau sudah minta maaf?"
Lisa terdiam.
Bambam menghela nafas. "Pasti kau menawarinya uang, right?"
Lisa mengangguk.
"Kau benar-benar harus meminta maaf, Lisa." Ucap Bambam.
"Iya, besok aku akan meminta maaf. Sekarang, buatkan aku susu. Aku haus!"
***
Tok tok tok
"Masuk!" Ujar Lisa.
Pintu terbuka, dan nampaklah sosok kakaknya. Jennie. 'Gwaencana?'
"Aku tak papa, eonnie. Bagaimana kencannya?" Lisa menjawab sambil mengganti topik pembicaraan.
Jennie tertunduk lesu. 'Kencannya batal. Mungkin ia lupa, dia tidak membalas pesanku.'
"Mungkin dia sedang ada urusan, eonnie. Coba kau kirim pesan sekarang." Saran Lisa.
"Tanyakan, kenapa dia tidak datang tadi."
Jennie mengangguk. Ia duduk di samping adiknya itu, lalu mengetik sesuatu di handphone nya.
Jennie
Bin, sedang apa?Send
Lisa menepuk jidatnya. "To the point, eonnie."
Lisa mengambil handphone Jennie. Lalu mengetik pesan.
Jennie
Kenapa tadi kau tak datang?"Nah, ini baru benar. Sekarang, kita tunggu balasannya." Ucap Lisa. Jennie mengangguk.
1 jam
2 jam
"Hoam..." Lisa menguap.
3 jam
"Hoam..." Kali ini Jennie.
"Eonnie, ini sudah jam 9 malam. Kita sudah 3 jam menunggu dan Binnie-mu tidak kunjung membal---"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZESTFUL - HANLIS
FanfictionHanbin bekerja dengan sangat semangat juga penuh gairah. Hal itu dirinya lakukan demi pengobatan adiknya yang sangat ia sayang. Tak pernah punya hati untuk para wanita yang ia layani. Lisa hobby menghambur-hamburkan uang dan suka memerintah kepada s...