Padi, Lisa dan Lista sadang berjalan-jalan di sepanjang trotoar dengan menggunakan pakaian helloween. Padi terlihat menggunakan pakaian Vampir dengan kerah tinggi. Lisa dengan wajahnya yang seram mengunakan pakaian penyihir lengkap dengan tongkat dan topi kerucut. Sedangkan Lista dengan sok imutnya menggunakan pakaian ala Alice in Wonderland
Mereka semua membawa keranjang untuk tempat mengumpulkan permen ataupun coklat yang mereka dapat saat melakukan trick or treat. Keranjang mereka masih kosong, belum berniat mengisinya.
"Kita mulai dari rumah siapa?" tanya Lisa kepada Padi dan Lista.
"Mulai dari rumah yang ada di ujung jalan aja, gimana?" seru Lista mengusulkan ide.
Padi dan Lisa hanya menganggukan kepalanya, pertanda setuju.
Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanannya, menuju rumah yang berada di ujung jalan, untuk memulai trick or treat.
"Eh, nanti ke rumah yang itu ya," ucap Padi sambil menunjuk rumah besar yang terlihat menyeramkan dengan dekorasi ala helloween.
"Boleh-boleh!" ucap Lisa yang semangat. Ia sudah bisa merasakan banyaknya coklat yang akan ia terima nanti dari rumah itu.
~~
Waktu berjalan cepat, keranjang yang mereka bawa sudah cukup penuh oleh berbagai permen dan coklat.
"Aku mau pulang, makin malem, keliatan serem ih," ujar Lista.
"Namanya juga helloween, Lis. Lagian belum sepi juga," sahut Padi membujuk Lista.
"Iya, kita kan mau ke rumah yang besar itu. Nanti kita pasti dapet banyak permen sama coklat," sambung Lisa.
"Gak ah, gak mau. Itu tuh rumahnya serem, liat banyak banget labunya, ihhh, gamau nah," ucap Lista sedikit merengek.
"Ih, Lista nyebelin. Ikut aja kenapa, kalo kamu takut nanti kamu malah di cari hantu, mau kamu?" ujar Padi sedikit kesal.
Lista hanya mendengus mendengar ucapan Padi. Selain takut, karena waktu sudah sangat malam, ia juga sudah sangat merindukan kasur di kamarnya.
Akhirnya dengan sedikit kesal, Lista mengikuti Padi dan Lisa yang sangat semangat menuju rumah besar itu.
"Aku yang mengetuk, ok," ucap Lisa kepada Padi dan Lista.
Mereka mengangguk, mengiyakan.
Lisa melangkah maju mendekati pintu rumah besar itu. Dengan perlahan Lisa mulai mengetuk pintu kayu tersebut.
Tok tok tok
"TRICK OR TREAAAT!!" teriak mereka bertiga bersamaan.
Hening.
Tak ada respon apa pun, dari dalam rumah. Mereka bertiga saling tatap, bingung.
"Mungkin kita kurang keras," pikir Padi.
"Hooh, mungkin aja," ujar Lista menimpali.
"Ok, kita ulang sekali lagi."
Kali ini Lisa mengetuk pintu rumah itu dengan sedikit lebih keras. Lantas dengan keras pula mereka bertiga meneriaki kata 'trick or treat'
KAMU SEDANG MEMBACA
Helloween Terakhir
HorrorBagaimana jika hari Helloween anda menjadi hari terakhir anda menikmati dunia ~~~~~ Pohsanten, 05 November 2017