Day – 83
"Hoseok-ah."
"Hm?"
"Tugas dinas ayah akan berakhir lebih cepat dari jadwal, jadi kita tidak harus 100 hari disini. Kau ingin pulang atau bagaimana?"
Akhirnya, inilah yang kutunggu-tunggu. Aku memang ingin segera pulang mengingat tidak ada lagi yang bisa aku lakukan disini. Yoongi? Ah, aku sudah tidak pernah bertemu lagi dengannya sejak dari rumah sakit.
Aku tidak bisa menggambarkan apa hubungan kami saat ini, mengingat ia tidak pernah memandangku benar-benar sebagai Hoseok, jadi aku tidak akan mengatakan bahwa kami pernah benar-benar dalam suatu hubungan. Sungguh menyakitkan.
"Pulang saja."
Ayahku menghela nafas, pasti ia akan membicarakan sesuatu tentang Yoongi.
"Aku memiliki kabar terbaru dari Yoongi. Kurasa dia semakin membaik dengan terapi yang ia ikuti dari dokter."
"Baguslah."
"Hoseok.. pergilah mengunjunginya, untuk yang terakhir sebelum kita pulang?"
"Tidak ayah. Bagaimana mungkin aku mengunjunginya? Ia tidak benar-benar mengenaliku, dan aku tidak bisa melihatnya kesakita setiap kali ia mengingatkanku dengan Taehyung. Itu menyakitkan untuk kami berdua ayah."
"Aku tau. Tapi tetap saja, pergi tanpa berpamitan itu bukan sesuatu yang baik."
"Seperti yang kau lakukan pada nyonya Min?"
Dan seketika, ayahku membeku.
"Ayolah Ayah, aku sudah remaja. Aku tau betul tatapan ayah padanya. Ayah sampai sekarang masih menyukainya kan?"
Ia memandang ke arah lain, mencoba untuk menghindari tatapan dariku.
"Aku tidak akan bilang pada Ibu. Aku mengerti, asalkan ayah tidak selingkuh saja."
"Aku tidak mungkin begitu, dan aku sudah tidak menyukainya, Hoseok. Kami dulu memang dekat, tapi Tuhan berkata kami tidak berjodoh, sebab itu Ia mempertemukan kami dengan yang lain dan melahirka kalian kedua lelaki yang sanagt kami sayang."
"Ya Terserah."
Sebelum ayah keluar dari kamarku, ia menepuk bahuku.
"Hoseok, cinta tetaplah cinta sekalipun rusak. Pergilah dan temui dia."
YOU ARE READING
Our Last Summer || SOPE [COMPLETED]
ContoHIGHEST RANK #534 IN SHORT STORY [11.11.2017] -Agust 27 Year 11- Musim panas berakhir di Daegu hari itu. Hujan pertama setelah 86 hari, turun deras bersama air mataku. Kau tidak datang hari itu, kau tidak mengantar kepergianku. Dan hari itu adalah...