Inni Uhibbuka Fillah, Ali Mufti Multazam (PROLOG)

6.3K 228 4
                                    

"Siapa lo? Pergi, tinggalin gue sendiri!" gadis itu sempoyongan dan masih mengoceh tidak jelas, sedangkan seorang laki-laki mengikutinya dari belakang dengan wajah tenang.

Ternyata, gadis itu sedang mabuk berat dan berjalan tidak karuan, dan juga sesekali mengganggu pejalan kaki lain. Lalu laki-laki yang mengikutinya? dia sebenarnya bukan siapa-siapanya gadis itu, tidak memiliki hubungan apapun, dia hanya seseorang yang menepikan mobilnya ketika gadis itu hampir tertabrak, kemudian tanpa banyak bicara laki-laki itu turun dan mengikuti gadis itu dari belakang, tanpa menyentuh bahkan tidak mengeluarkan sepatah katapun, hanya sesekali mengucapkan maaf pada pejalan kaki yang sedang diganggu gadis itu.

"Pak Mufti, kenapa disini?" tanya seorang gadis saat melihat laki-laki itu berjalan kaki, kemudian mengarahkan pandangannya juga kearah gadis yang menjadi pusat perhatian laki-laki bernama Mufti itu. "Maaf, Pak. Assalamualaikum." ralatnya, ketika tau apa kesalahan pertamanya sekarang.

Sekarang laki-laki itu menoleh lalu tersenyum sekilas, "Waalaikumsalam."

Dan gadis itu pun merasa lega karena laki-laki itu tidak marah padanya, hanya saja dia merasa tidak enak dengan perilakunya saat itu didepan guru sekaligus pemilik yayasan tahfidzul Quran, yang menjadi tempat adik keponakannya belajar.

Muhammad Ali Mufti Multazam, lulusan Harvard Bussines School, dan pemilik Multazam Development Tbk, yang bidang bisnisnya bergerak di property dan real estate, dan baru-baru ini dia mencoba mendirikan Alif Media, sebuah jasa penerbitan sekaligus mencetak langsung sebuah buku yang sudah siap terbit, yang dikerjakan bersama partner kerja barunya bernama Syarif yang dikenal sebagai penulis novel terkenal.

"Maaf, Pak Mufti apa yang anda lakukan disini? Berjalan kaki?" tanya gadis itu lagi.

"Saya sedang menjaganya." ucap Mufti sembari menunjuk kearah gadis yang masih saja dengan sikap jailnya pada pejalan kaki.

"Siapa dia, Pak? Kenapa perilakunya seperti-" gadis itu tidak meneruskan ucapannya, namun terlihat tidak suka dilihat dari cara menatap gadis didepannya.

"Bisakah kamu menolong saya, Mira?" tanya Mufti pada gadis bernama Mira itu, gadis yang baru dikenalnya karena sering mengunjungi adik keponakannya di yayasan.

"Ya, tentu Pak." jawabnya begitu bersemangat.

"Tolong tenangkan dia, dan bawa dia ke mobil ya?" ucap Mufti yang membuat Mira mengernyitkan alis, dan dengan pandangan yang mengisyaratkan "haruskah aku?" ditunjukkannya pada laki-laki itu.

"Saya sudah mencobanya tadi, tapi sikapnya tidak terkontrol, mungkin denganmu yang sesama perempuan bisa lebih baik dan nurut." ucap Mufti.

"Baiklah, Pak." ucap Mira sembari berjalan gontai, pandangannya masih mengisyaratkan jijik pada gadis yang akan dibujuk nya nanti.

Siapa gadis itu? Kenapa sikapnya seperti perempuan tidak beradab? Dan pakaiannya, seperti kekurangan bahan. Apakah Mufti memilih gadis seperti ini?

***

Hello, dengan cerita baru niih. Dan semoga aku mantap, jadi nggak unpublish cerita lagi😅😅 insyaallah enggak.

Selamat menikmati ya, dan selamat jatuh cinta dengan sosok Ali. Semoga dia bisa menggantikan Syarif yang udah sold out🙄🙄 wkwk

PS : mungkin ada beberapa cerita yang akan aku unpublish lagi, dan akan fokus dengan cerita yang benar-benar aku garap.

Regards

Umi Masrifah

Inni Uhibbuka Fillah, AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang