74. Wrong bride?

226 18 16
                                    

"I love her,
even she is not my bride."


-oOo-



Moni bangkit dari kasurnya, gadis itu sudah baikan, demamnya sudah reda, bahkan gadis itu sudah merasa bugar.

"Eo, kau sudah bangun?"

Moni menoleh ke arah Lay yang barusan membuka pintu kamarnya. Moni menatap Lay lalu menggangguk pelan.

Lay datang menghampiri Moni, meletakkan tangannya di puncak dahi gadis itu, "Demammu sudah reda." Lay tersenyum.

Moni pun tersenyum pelan, "Hari ini kita fitting baju kan?"

Lay membalas senyum, lalu menggangguk pelan.

"Mandilah, aku sudah menyediakan bubur untukmu, setelah selesai makan maka kita pergi fitting baju, arra?" Tanya Lay yang dibalas dengan anggukan pelan dari Moni.






-oOo-





Di dalam ruangan yang dipenuhi dengan berbagai macam gaun pengantin wanita yang berwarna putih salju, Moni bersama dengan Lay berjalan menyusuri gaun-gaun putih yang panjang tersebut.

Moni melihat kesana kemari, kedua matanya menyusuri seluruh isi ruangan tersebut. Sebelumnya dia memang pernah datang ke toko ini, namun bukan dengan Lay, melainkan dengan Sungyeol. Saat dimana dulu ia dan Sungyeol dijodohkan oleh kedua orang tua mereka dan Sungyeol mengantarnya kesini untuk memilih gaun pengantin. Dan saat ini itu terjadi lagi padanya, di toko yang sama, namun dengan orang yang berbeda.

"Moni," Panggil Lay yang membuat Moni menoleh ke arahnya.

"Kau pilih dulu gaunmu, aku akan tunggu di ruang tunggu, arra?" Ucap Lay yang diiyakan oleh Moni.

Moni menghela nafas, lagi-lagi ia harus memilih gaun sendirian. Huft! Gadis itu berjalan malas, namun tiba-tiba saja ia melihat sebuah gaun yang terlihat familiar di kedua matanya.

Gaun yang sedikit terbuka, namun gaun itu disukai oleh Sungyeol. Lagi-lagi ia teringat perkataan Sungyeol dulu.

"Apa yang salah? Pria suka melihat wanita menggunakan pakaian terbuka seperti itu!"

Moni menghela nafas, mungkin Lay juga suka melihatnya memakai pakaian seperti itu.

Moni meraih gaun pendek itu, membuat karyawan yang sedari tadi berdiri di belakang Moni lansung menghampiri Moni, "Pilih yang ini ka?".

"Iya," Jawab Moni.

"Kalau begitu lansung ke ruang pasnya saja ya," Ucap Karyawan itu senbari mengantar Moni pergi ke ruang pasnya.





-oOo-





"lama skali,"

Lay melirik jam yang melilit pergelangan tangannya. Huft! Pria itu bangkit dari sofa tersebut lalu berjalan kelaur dadi ruangan tersebut, pria itu berniat pergi ke kamar mandi sebentar, namun siapa sangka di tengah-tengah perjalanannya ia bertemu dengan temannya.

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang