Sandaran [Park Woojin ♡ Koeun]

234 17 5
                                    

LeeHyunRa ♡ wonwoobee


"Koeun sayang, udahan yu. Bosen.." lima menit sudah Woojin memelas pada sang kekasih untuk menghentikan aksi membuka bukunya itu, tapi sayang sampai detik ini Koeun tak kunjung menggubris ucapan Woojin.

Alih-alih menutup buku yang sejak satu jam lalu gadis itu baca, satu tangan Koeun malah meraih satu buku lain dan buku itu ia serahkan pada sang kekasih yang sejak awal tak bisa diam.

"Bacalah," titah Koeun singkat dilengkapi senyum manis andalannya, lalu kembali tenggelam dalam buku yang ia baca.

"Sayang..." Melas Woojin makin menjadi.

Yang Woojin inginin itu, mereka cepet-cepet keluar dari ruangan penuh buku ini, bukannya malah diasongi buku.

Uhhh.

Memangnya siapa juga yang mau baca buku.

Koeun tampak kembali melanjutkan kegiatan bacanya yang sempat terhenti, tanpa perduli apa buku yang sebelumnya ia berikan pada sang kekasih akan dibaca atau tidak.

Ya, Koeun tak peduli - abisnya, buku yang saat ini ia baca terlanjur menarik sih. Jadi, jangan salahkan Koeun jika saat ini ia seolah tak peduli dengan kekasih manisnya itu..

Lembar demi lembar berhasil Koeun tuntaskan, hingga tiba di empat halaman terakhir - Woojin kembali menyuarakan keinginannya. Malah kali ini ada acara mengancam segala.

"Sayang, ayo pergi.. kalo gak, perpusnya aku bakar."

Koeun yang sejak awal tenggelam akan deretan kalimat yang ia baca, seketika mendongakkan kepalanya sesaat ia mendengar ucapan sang kekasih yang jatuhnya tak masuk akal dan juga konyol itu.

Mata Koeun melotot sempurna, "YAAAA PARK WOO-"

"Sstt- ini perpustakaan, harap tenang!" Seruan kesal Koeun terpaksa ia telan bulat-bulat, saat dari arah belakang terdengar suara Kim Saem - penjaga perpustakaan yang menegurnya karena terlalu berisik.

Mendapat teguran seperti itu, Koeun pun langsung berdiri dan membungkuk beberapa kali sebagai bentuk permintaan maaf.

"Maafkan saya, maaf.." ucap Koeun beberapa kali seraya kedua matanya melirik kecil Woojin yang tampak menyembunyikan wajahnya dibalik buku yang sebelumnya Koeun berikan.

Koeun kesal.

Karena tingkah jahil kekasihnya itu, ia bahkan ditegur oleh penjaga perpusatakaan untuk pertama kalinya.

Menyebalkan.

Setelah menunduk dan mengucapkan maaf beberapa kali, Koeun pun kembali duduk dan menatap Woojin dengan tatapan tajamnya. "Kau menyebalkan.." desis Koeun masih kesal dengan tingkah Woojin yang menyebabkan dirinya dimarahi.

Mendapat desisan dan tatapan tajam seperti itu, Woojin hanya bisa menyunggingkan senyum tanpa dosanya. "Maaf sayang, aku gak maks-"

"Bodo ah! Koeun kesel sama Woojin," Koeun pun segera merubah arah duduknya yang awalnya berhadapan dengan Woojin, kini tampak membelakangi Woojin. 

Keoun kesel, jadi wajar.

Woojin yang melihat aksi merajuk Koeun pun, seketika menyunggingkan senyum gemasnya. Meskipun dari luar Woojin ini terlihat dingin dan teledor juga tak peduli dengan dunia luar, tapi percayalah Woojin adalah tipe pria yang peka - apalagi jika itu ada hubungannya dengan gadis yang ia cintai dan dari kasus ini - Koeun lah orangnya.

Tanpa banyak bicara Woojin pun bangkit dan mendudukan dirinya tepat disamping Koeun. Dibawanya pipi Koeun dengan kedua tangannya sehingga kedua mata gadis itu kini menatap lurus kearahnya.

wonwoobee Stories 2017 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang