I want to be the queen in the kingdom
(Fairy)***
Hari dimana yang membuat Belva merasa disurga adalah hari minggu. Hari dimana umat manusia merasakan leganya kenikmatan beristirahat duniawi setelah segala runitas enam hari sebelumnya.
Hari dimana Belva bisa merasakan tidur yang sangat tentram layaknya permaisuri kerajaan.
Permaisuri kerajaan?
Itu adalah mimpi dan khayalan yang diciptakan oleh ilusi Belva sendiri, pikirnnya.. apakah ada sebuah kerajaan yang penghuninya peri peri cantik dan permaisuri yang bijaksana seperti dalam dongeng dongeng?Sudahlah, itu khayalan waktu Belva berumur 11 tahun, dan sekarang ia sudah tumbuh menjadi gadis cantik 17 tahun. Tapi, masih saja ilusi itu kadang terlintas dipikirannya,
kalaupun ada, sejauh dimana pun kerajaan itu berada pasti Belva sudah mendatanginya.Benda diatas nakas tiba-tiba saja berbunyi, jarum pendeknya menuju pada angka 10.
Tunggu, apa tadi? Angka 10?!
Belva segera bergegas menuju kamar mandi setelah mendengar alarmnya berdering, jika dibandingkan dengan motor rosi pasti cewek itu kini sudah mendapat gelar baru.
Sebenarnya, bagi Belva tidak ada hari libur atau hari bersantai-santai layaknya dipantai, karena ia harus mengemban kewajiban sebagai atlit yang wajib latihan setiap hari minggu. Namun, ia juga harus merasakan nikmatnya hari minggu bukan? Menurut Belva tidur sampai pukul 10 adalah jawabannya."Dasar adik durhaka kenapa lo gak bangunin gue? kurcaci kentang! Kalau gue sampai telat terus dihukum semua adalah salah lo!"
"What!? You sleep like a polar bear hibernating what's my fault?"
Terbukti! Keisha memang jago berargumen dengan bahasa Inggris jika sedang berhadapan dengan kakak perempuannya ini. Wajar saja, papa-nya memasukan Keisha disebuah tempat les ternama di Jakarta khusus bahasa Inggris, katanya biar kelak bisa kerja diluar negeri. Tapi Belva tidak iri dengan semua itu, ia lebih memilih sebagai atlit memanah meski tidak didukung oleh papanya sekali pun.
"Biasanya juga lo siram gue pake air! Kenapa enggak bangunin gue!"
"Ini hari minggu, buat apa gue bangunin beruang betina tidur?"
"Perasaan kita tinggal serumah udah dari kecil, kenapa lo gak ngerti ngerti sih!"
"Buat apa ngertiin lo gak ada gunanya, mending ngertiin cogan cogan Korea."
"Otak lo cuman Korea! Sekalian aja pindah kesana. Bahagia gue sumpah."
"I wish can go there tomorow."
"Amiiiinnnnnn yallah" ujar Belva sambil memakai sepatu.
"Do you not sad if I go to Korea?"
"Ngomong sama lo lama lama gue jadi pinter dan tambah telat!" Belva melangkah secepat meninggalkan adiknya Keisha yang sedang sibuk mengestalk akun cowok cowok Korea.
Saat menuruni tangga menuju dapur, mata Belva terkejut ketika melihat abang satu satunya itu sudah berada dirumah sepagi ini. Yah jam 10 adalah pagi buat Belva.
"Abang?"
Tanya Belva setelah turun dari tangga dan duduk disamping abangnya."Kenapa Belv?"
Abang El, panggilan untuk lelaki bertubuh layaknya model ini disebut. Ia tengah mengiris buah mangga tanpa menatap wajah Belva saat sedang bicara."Hng enggak papa, tumben aja abang dirumah." Ujar Belva seraya mengambil potongan mangga milik abang El.
"Bang... Hari ini Belva ada latihan, anterin ya... Plissss." Siapa yang bisa menahan wajah memelas Belva sekarang ini? Mata yang disipitkan, senyum terpaksa melebar ala badut menangis. Jurus ini yang selalu melemahkan hati sekeras batu abangnya, Elsio Argizea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy
FantasíaIni bukan cerita tentang si peri Tinkerbell atau temanya. Satu cerita rumit dalam hidup Belva yang harus berjuang mencari peri pengabul permohonan atau bahasa perinya 'DAWRF' Demi menyelamatkan Ibunya dari kelumpuhan total sejak satu tahun terakhir...