[09] Keputusan Jimin

6.2K 683 50
                                    



-Keputusan Jimin-


::I'm Still Here::


Tak ada yang bisa menghalangi lelaki yang entah sejak kapan berubah keras kepala itu. Park Jimin bersikeras ikut di Final Wings Tour mereka yang akan di selenggarakan di Seoul tanggal 8 hingga 10 nanti.

Jimin menghela napas pelan. Ia kini itu terduduk di ruangan petinggi perusahaan agensinya, meminta jawaban atas keinginan yang ia lontarkan beberapa hari yang lalu.

"Baiklah! Kau boleh ikut, tapi kau hanya tampil satu hari saja di tanggal 10 nanti. Untuk menjaga kesehatanmu yang baru pulih, kau hanya bisa duduk di kursi."

Jimin tersenyum, "Terima kasih PD-nim!"

"Sebelum konser, kau harus menerima perawatan intensif. Manajer Hobeum akan menemanimu untuk melakukan check-up rutin"

Senyum yang Jimin perlihatkan berubah, ia tampak tersenyum janggal, "PD-nim, bagaimana jika aku melakukan check up bersama orangtuaku saja?"

"Memanggil mereka dari Busan? Jimin-ah, di Seoul ini kau tanggungjawab kami, orangtuamu sudah menitipkanmu pada kami. Manajer Hobeum akan menemanimu, kau juga belum check up setelah keluar 'kan?"

Dan Jimin hanya bisa menghela panjang, berharap semuanya berjalan sesuai yang ia inginkan.


__I'm Still Here__

Kembali ia kesepian, lelaki itu hanya berbaring di ranjang sembari memainkan ponselnya. Membaca beberapa komentar ARMY dan menonton fancam konser Wings Tour Macau pada beberapa postingan fansnya itu.

Jimin tiba-tiba tertawa kecil dan mendongakkan kepalanya ke atas.

"Bangtan akan baik-baik saja tanpaku. Aku tak perlu khawatir, mereka bisa melakukannya dengan baik. Mereka akan baik-baik saja, Park Jimin!"

Ia kembali menghela napas panjang. Memikirkan banyak hal hingga ia bahkan terlalu sulit mengontrol diri. Apa ia akan berakhir secepat ini? Oh... Jimin sungguh tak ingin itu terjadi, namun melakukan operasi ataupun tidak, akan berarti sama. Ia mungkin tak bisa terselamatkan. Kalaupun ia hidup, ia hanya akan menikmati kegelapan atau berakhir dengan tubuh tak berguna.

Dan Jimin lebih tak ingin itu terjadi. Mendapat simpati dari banyak pihak, menyulitkan seluruh orang terdekatnya. Ia merasa hidupnya akan menjadi beban saja.


Dddrrttt ddrttt


Jimin terpekik kaget saat ponselnya tiba-tiba bergetar, ia mengambil benda segiempat itu menatap layarnya. Wajahnya mengguratkan senyum kala nama adiknya –Park Jihyun- terpampang di sana.

"HYUNG, KAU SUDAH GILA?"

"Kau apa-apaan? Tak mengucapkan salam pada kakakmu?" ujarnya tenang dengan senyum miris yang ia tampilkan.

"Hyung, kau tak akan tampil di konser 'kan?"

"Perusahaan sudah mengeluarkan statementnya ternyata," gumam Jimin.

Suara hela napas adiknya itu terdengar sangat jelas, "Kau tak bercanda 'kan? Dengan kondisi itu ma-"

"Aku baik-baik saja!"

I'm Still Here ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang