Bagian dari sembilan.
"Kenapa setiap ketemu lo, gue selalu sial sih?"
●●INGGIL ALDITANO●●"Adik kelas jaman now, mentang-mentang ada jabatan di sekolah suka seenaknya."
●●SHANIA KARLEZIA🌹●●Liquid●●🌹
"Kayaknya kita emang jodoh ,deh."
"Makan tuh jodoh! Gue mana mau jodohan sama lo!" Bentak Ganta galak, matanya melotot seperti banteng yang akan mengamuk.
"Ini buktinya kita kebagian duduk berdua." Sila terkekeh setelah mengucapkan itu lalu menatap Ganta dengan tatapan memuja, "kamu itu emang pujaan hati aku ya ternyata ,mau sejauh apapun kamu lari pasti baliknya ke aku."
"Halah! Lo kalo ngomong nggak usah kebanyakan ngayal!" Sentaknya dengan kesal. Ganta benar-benar bersumpah karna menyesal telah memilih sekolah ini jika tahu akan bertemu dengan Si Gila seperti ini.
Bagaimana tidak, Bu Mulyani baru saja membagikan tempat duduk untuk para muridnya dan dari sekian banyak siswi di kelasnya, mengapa bisa Ganta harus kebagian duduk dengan Sila. Ini gila.
"Ganta, nanti kalo pas pelajaran Matematika aku nggak bisa kamu ajarin ya. Aku punya Feeling kalau kamu pinter." Ucap Sila polos. Posisi tempat duduk mereka berada di pojok urutan ke tiga. Sila kebagian duduk di pojok mepet dengan tembok.
Ganta tertawa ,bukan tawa yang baik jika di dengar dari nadanya, "enak aja lo ngatur-ngatur gue. Lo pikir lo siapa?"
"Aku? Aku itu calon ibu dari anak-anak kita nanti."
Cukup. Ganta sudah nggak tahan duduk dengan cewek gila titisan Mimi Peri ini. 1 jam saja duduk berdua dengannya membuat Ganta darah tinggi karna terus-terusan mengomel tidak jelas. "Gue bakal suruh Hilman duduk disini!" Serunya sambil berdiri membawa tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIQUID
Ficção AdolescenteTEENFICTION #book number 2/3 (Sebagian cerita di privat, follow dulu kalau mau baca semua) "Katanya Cinta indah, namun yang ku dapat hanya sebaliknya. Katanya Cinta mampu membuat sepasang insan bersama, namun disini hanya aku yang ingin bersama. Kat...