Bab 9

4K 589 40
                                    

Chesa menatap kesal pada layar handphone nya. Sudah hampir 1 jam dia menunggu Tiara, sampai sekarang gadis itu belum datang juga.
Padahal Tiara yang membuat janji untuk pergi membeli buku.

Tiara dmana? Gw udah bosen duduk disini
😈

Tiara !!!!
😒

Oii Tiaraaaaaaaaa!!!!!

Entah sudah berapa kali Chesa,mengirimkan pesan, namun hanya tanda centang dua, yang sejak tadi tidak berubah warna. Dengan kesal Chesa mengambil tas nya dan beranjak pergi dari kantin kampusnya.

Rasa jengkel yang masih menyelimuti hatinya membuatnya tidak memperdulikan beberapa orang yang tanpa sengaja bersenggolan dengannya di  sepanjang jalan sampai menuju depan kampus

Hape nya di keluarkan lagi, dengan sigap tangannya membuka aplikasi taksi online.

"Mau kemana?"

Jemarinya belum selesai menekan alamat tujuan terhenti mendengar pertanyaan itu.
Chesa mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

Hantu

Tanpa menjawab pertanyaan itu Chesa kembali sibuk dengan hape nya

Kemudian hapenya tiba-tiba terlepas dari tangannya

"Toko Buku Athena" Tristan membaca alamat tujuan yang tertera di layar hape Chesa.

"Kamu gak pernah di ajarin sopan santun ya" bentak Chesa

"Sini kembaliin hapenya!" Chesa berusaha meraih kembali hape nya. Tapi dengan sigap Tristan memasukan hape itu ke dalam saku celana jeans nya.

Tanpa banyak bicara, di gandengnya tangan gadis itu dengan sedikit paksaan untuk menuju mobilnya

"Ehh hantu, lepas!!!" Chesa meronta berusaha untuk melepaskan tangannya "aku gak mau ikut sama kamu, ini penculikan" ucapnya dengan nada suara yang tinggi dan menarik perhatian banyak orang yang berada di sekitar mereka.

Tanpa memperdulikan rontaan dan teriakan Chesa, Tristan terus menarik gadis itu menuju mobilnya yang jaraknya tidak terlalu jauh

Begitu pintu mobil telah terbuka, Tristan mendorong Chesa untuk masuk dan dengan sigap dia beralih kesisi lainnya sebelum gadis itu keluar dari mobil.

Pintu mobil langsung di kunci nya

"Ini namanya penculikan, buka pintunya! Atau kamu mau aku laporin ke polisi"

"Silahkan" Tristan melajukan mobilnya mengikuti arus lalu lintas yang ramai

"Kembaliin hape aku!"

"Belum saatnya"

"Kamu beneran mau nyulik aku" Chesa menatap Tristan dengan raut wajah ketakutan

"Mungkin, di culik satu malam, besok nya baru di lepas" jawab Tristan santai
"Tapi setelah aku lepas, kamu yang bakalan ngejer aku minta tanggung jawab" lanjutnya

"Jangan gila!" Teriak Chesa marah "aku gak bakalan maafin kamu kalo sampe kamu ngelakuin hal itu ke aku"

Tristan tersenyum "Ngelakuin apa?" Dengan raut wajah polos dia bertanya

"Ya ngelakuin itu, apa yang ada di fikiran kamu"

"Memangnya apa yang ada di fikiran aku?"

"Fikiran mesummu itu" jawan Chesa cepat dan kemudian memalingkan wajahnya

Tristan tidak bisa menutupi tawa nya
"Jadi kamu takut aku berbuat mesum ke kamu?"

Chesa mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan

"Berbuat mesum ke kamu itu pasti"

Mendengar jawaban itu. Chesa langsung berbalik menatap Tristan dengan mata melotot

"Tapi nanti, kalau sudah punya sertifikat hak milik" lanjut Tristan dengan senyumnya

"Nah sekarang, ayo turun dulu princess. Katanya mau cari buku, kita sudah sampai"

Tristan keluar dari mobil terlebih dahulu, Chesa mengalihkan pandangannya dan barulah sadar kalau dia sudah ada di depan Toko Buku Athena

Waktu 2 jam di habiskan mereka berdua untuk memilih buku dan habis di perjalanan karena jalanan macet

"Makasih" Chesa buru-buru menutup pintu mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah tanpa peduli Tristan yang masih melepaskan sabuk pengaman

Chesa langsung menuju dapur dimana keluarga nya berada.
"Aku laper" teriaknya

"Memangnya tadi gak makan" tanya Mommy

"Gak sempet makan" jawab Chesa dengan raut wajah memelas

"Kamu gak ngasih makan anak Om, katanya mau jadi mantu"

Chesa yang sudah duduk manis di depan Daddy nya menoleh ke belakang, dimana pandangan mata Daddy nya

Disana Tristan berdiri dengan gagah dan senyumnya yang menawan

"Anak om yang gak mau makan" jawabnya dan langsung mengambil posisi duduk di samping Chesa

"Siapa yang ngundang kamu masuk, siapa yang nyuruh kamu duduk?" Chesa bertanya dengan sinis dan tatapan tidak suka

"Kamu penghuni baru ya di rumah ini?"
Dengan santai Tristan mengambil piringnya dan mengisinya dengan nasi

"Kamu gak tau kalau ini sudah seperti rumah ku sendiri, apa lagi sekarang sudah jelas aku calon menantu di rumah ini. Tidak ada larangan, kapan aku datang dan kapan aku pergi. Iya kan Daddy?"

Tristan melemparkan pertanyaan di sertai dengan semyum penuh makna

"Ya, karna kamu udah bilang mau jadi calon mantu" Dady Chesa menjawab dengan santai

"Kamu nikah aja nanti sama anaknya kak Alvin, biar kamu jadi keponakan aku" Chesa tetep ngotot gak mau kalah

"Kamu, aku mau nya kamu yang jadi istriku. Gak peduli seberapa benci kamu sama aku. Aku mau nya tetep kamu"

Chesa memandang Tristan yang tanpa tahu malu mengucapkan kalimat itu di depan kedua orang tua nya

"Dan kamu harus tau . . . . " Tristan mengucapkannya smbil menatap langsung ke arah mata Chesa

"Aku akan berjuang terus, sampai kamu menyerah"

* * * *

Maaf update nya sedikit,
Dah lama sedikit pula,
Tapi ini beneran lagi ngumpulin mood buat kembali nulis loh
Makasih atas dukungan kalian selama ini
Salam sayang 😄



She is PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang