Akhirnya, saya bisa merampungkan buku ini- yang ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan hidup. Masih banyak lagi sebenarnya yang saya bisa dan saya rasa perlu diungkapkan, tapi sampai sejauh ini pun saya sangat bersyukur.
Ini sebenarnya bukan buku pertama saya. Sebelumnya saya pernah menerbitkan sendiri sebuah novel. Berhubung tidak ada penerbit yang tertarik, saya memutuskan untuk menerbitkannya sendiri. Pembacanya pun terbatas, hanya dikalangan teman-teman.
Saya juga terlibat dalam beberapa antalogi, tapi itu tidak masuk ke dalam hitungan karena proyek bersama komunitas.
Untuk yang bertanya-tanya kenapa judul buku ini Opini Si Karung Goni, sebaiknya saya jelaskan dulu agar semua baik-baik saja. Untuk yang sudah tahu, ya, alhamdulillah. Berarti kamu menghargai dan mengikuti aksi brutal saya selama ini dan itu membuat saya semakin senang. Tuh, saya jadi geer sendiri deh. Yah, terbang deh, nih lihat saya mulai terbang, yah kepentok lampu deh.
Oke, Opini Si Karung Goni adalah mimpi saya saat pertama kali memutuskan menulis. Pelan-pelan mimpi itu terwujud dengan lahirnya buku saya ini. Saat awal-awal menjadi blogger saya membuat konsep disetiap tulisan saya bahwa temanya adalah OPINI. Lalu, Si Karung Goni sendiri nick name saya, nama samaran saya, nama panggung atau apalah, lebih mudah menemukan saya dengan nama itu di kolom pencarian google, penjelasan tetang nama itu ada di dalam buku ini. Jadi yang akan tahu arti juga sejarah dari Si Karung Goni, ya, yang punya buku ini. Makannya beli...!!!
Isi buku ini, adalah kumpulan materi stand up comedy yang sudah pernah saya bawakan bahkan yang masih tersimpan di draft. Ditambah beberapa premis yang saya pernah lempar di akun media sosial dan mendapat respon yang baik, lalu saya kembangkan premis tersebut menjadi sebuh cerita. Tentu, ada catatan harian yang berhasil saya catat juga ingat, dari kejadian yang saya anggap menarik untuk dibahas dan ditertawakan bersama.
Sekarang, kita bahas dulu Judul Opini Si Karung Goni. Saya rasa adalah salah kalau masyarakat tidak diberikan kesempatan punya opini sendiri-sendiri. Opini jangan dibentuk oleh media. Itu menurut Nick Rhodes personel Duran Duran dalam wawancaranya dengan Hilman di buku Lupus. Walaupun bukan doa, saya amini pernyatan ini.
Sekian saja yah pembahasannya. Nanti kalau saya teruskan jadi gak penasaran, jadi gak jadi beli bukunya, jadi bikin sedih saya, istri, anak, keluarga, teman, penerbit, percetakan, desainer cover dan semua orang yang terlibat dalam pembuatan buku ini. Hatur nuhun.... Salam sayang....
KAMU SEDANG MEMBACA
Opini Si Karung Goni
HumorCatatan Harian Si Karung Goni - beropini lewat cerita harian aneh