"We.. Wedding Invitation?" Gumamku pelan."Mianhae eonni.." Ucap Hyeri padaku sambil mengelus perutnya yang datar.
"Seolma..." Aku menatapnya tak percaya.
"Mian eonni.." Ucapnya lagi dengan nada bersedih.
"Kau..." Mataku mulai berkabut.
"Mian eonni miaaannn...." Kali ini ia menangis sambil menggenggam tanganku.
Nafasku benar benar tercekat. Aku menghirup oksigen sebanyak yang kubisa. Namun tetap saja, rasanya seperti tak bisa bernafas. Airmataku sudah tumpah ruah membanjiri pipiku.
Sesak. Rasanya benar benar sesak. Perutku terasa mual dan ingin memuntahkan sesuatu dari mulutku.
Aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padaku.
Aku ingin berlari. Tapi tubuhku terasa sangat lemas.
Aku menarik selang infus yang menempel pada lengan kiriku. Darah segar pun menyumbul dari bekas lubang itu. Aku tak peduli. Aku hanya ingin berlari, sejauh yang kubisa.
Aku turun dari kasurku.
"Eonni..." Ia memanggilku.
Aku tak menghiraukannya, dan masih berusaha berjalan keluar kamar. Aku membuka pintu kamarku, dan..
Chanyeol..
Aku ingin memeluknya.. Aku ingin menangis dipelukannya.. Aku ingin.. Bertanya padanya..
Aku mendongak menatapnya dengan air mata yang masih membanjiri pipiku.
Matanya pun berkaca kaca, seolah menjelaskan bahwa semua itu benar. Matanya seolah mengatakan agar aku menerima semuanya.
"Ka.. Katakan.. Padaku.. Yang se.. Sebenarnya.. Ka.. Kalau semua ini.. Bohong!" Kataku sambil terisak oleh tangisku.
Chanyeol hanya diam sambil menatapku sendu. Tangannya meraih pundakku. Ia mencondongkan badannya agar wajahnya sejajar denganku.
"Park Chanyeol-ssi! Jawab aku!!" Ucapku histeris.
"Apa bayi itu memang benar anakmu?" Suaraku memelan, nyaris tak terdengar.
Ia mengangguk pelan
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
."I am the diamond you left in the dust and the future you lost in the past"
"Aku adalah berlian yang kau tinggalkan dalam debu dan masa depan yang kau hilangkan di masa lalu".
.
.Ost: LittleMix-GoodEnough
.
.
.
.
.
.
.
.Mianhae : Maaf
Eonni : Kakak perempuan (biasa dipanggil oleh perpuan)
Seolma : Gak mungkin!TBC♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Pitch 🎵 [COMPLETED]
Short Story(Re-Upload) "Hidup itu, seperti piano. Hitam dan putih. Jika dimainkan, akan menjadi melodi yang indah." -Chanyeol-