Mata Liffus tidak beralih dari tubuh Luciel yang masih tidak sadarkan diri di kamarnya. Semenjak kejadian itu Liffus telah memerintahkan semua pasukannya untuk mengakhiri perang yang selama ini telah terjadi. Demi kebaikan Luciel juga. Ia tidak mau adiknya terluka lagi karena menyembuhkan orang lain.
Dengan taktik yang nyaris sempurna, dan Lucifer yang bahkan langsung turun dalam medan perang, mereka akhirnya memenangkan perang itu. Membuat para manusia kembali ke dunia asalnya.
Walaupun dia harus kehilangan kesatria hebat seperti Bilfeth. Atau teman yang berisik seperti Harris.
Tangannya kembali mengelus rambut Luciel. Tidak apa selama Luciel terus bersamanya. Sekarang dan selamanya.
Sebuah gerakan halus membuat mata Liffus berkilat senang. Setelah lama ia menunggu akhirnya adik yang ia nantikan bangun juga. Ayahnya memang telah mengingatkannya bahwa perlu waktu bagi Luciel untuk kembali sadar. Namun ia tidak menyangka hari itu adalah hari ini.
" Pagi Luciel" sapanya lembut. Mengelus penutup mata yang terpasang rapih di mata Luciel. Yang ia gunakan untuk menghilangkan pembatas yang sempat menjadi pemisah hubungan mereka.
" P...a.....g...i?" dengan suara seraknya, Luciel mencoba untuk meniru Liffus. Sosok yang bisa ia rasakan namun tidak mampu ia lihat.
Liffus mengangguk puas, " Bagus Luciel. Mulai saat ini aku akan mengajarimu segala yang kaubutuhkan untuk hidup."
Kening mereka bersatu. Saling bertukar kehangatan untuk beberapa waktu.
" Selamat datang dalam kehidupanku Luciel."
Jika Liffus ditanya mengenai hari paling bahagia dalam hidupnya, mungkin ia akan menjawab itu hari ini. Hari dimana akhirnya ia memiliki adiknya untuk selamanya.
Eitts, ini memang pendek karena merupakan prolog untuk masalah yang tingkatannya lebih besar. Jadi, cerita ini masih panjang ya... Saya sengaja publish hari ini karena lagi dapet free time^^
So, I wait for your vote and comment.
Sore ja, matta ne~
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Angel or Devil
FantasyLuciel, seorang anak yang lahir sebagai setengah iblis, diasingkan oleh keluarganya dan diperlakukan seperti senjata, hidup dalam kegelapan dimana setiap detik nyawanya dalam bahaya. Liffus, Putra Mahkota Hellain merasa tertarik pada Luciel dan memu...